Dalam tanggapannya terhadap tulisan tentang mencari keseimbangan faktor ekonomi Internet.org dan netralitas Internet (net neutrality), Menkominfo Rudiantara menyebutkan pemerintah, meskipun tidak dalam bentuk regulasi khusus, mendukung konsep netralitas Internet ini dengan fokus pemerataan akses Internet ke seluruh rakyat Indonesia. Khusus soal skema Internet.org, Rudiantara mengaku memang lebih fokus melihat sisi model bisnisnya dan cenderung ingin memproteksi layanan lokal.
Rudiantara kepada DailySocial secara eksklusif memberikan pernyataan pemerintah sangat peduli dengan pemerataan pengaksesan Internet. Seperti kita ketahui, akses Internet di Indonesia masih belum merata dan baru nyaman dinikmati di kota-kota besar di Indonesia. Proses alokasi ulang frekuensi seluler yang dimulai di Maluku membawa berkah perbaikan kualitas layanan Internet melalui mobile broadband, termasuk 4G.
Rudiantara mengakui pemerintah menjadikan mobile broadband sebagai ujung tombak penyebaran Internet di seluruh pelosok Indonesia, terutama karena investasi awal di sektor ini sangat besar. Implementasi teknologi fixed broadband di luar kota-kota besar secara ekonomi masih sulit dilakukan.
Seperti diungkapkan pengamat teknologi Aulia Masna di tulisan terdahulu, permasalahan net neutrality di Indonesia saat ini berbeda dengan Amerika Serikat. Di sana, dengan akses Internet yang sudah merata, permasalahan yang menjadi perdebatan adalah apakah layak ada layanan yang diistimewakan untuk kecepatan aksesnya. Di Indonesia, dengan hanya sepertiga populasi yang sudah terhubung dengan Internet, permasalahan lebih besar adalah bagaimana caranya untuk tidak mendiskriminasikan dua pertiga populasi yang belum menikmatinya.
Terhadap skema Internet.org yang digagas oleh Facebook, Rudiantara lagi-lagi melihat dari sisi model bisnis. Menurutnya dengan investasi infrastruktur data yang berbiaya tinggi, apakah benar operator mendapatkan keuntungan bergabung dengan program ini. Rudiantara terkesan ingin memproteksi layanan dalam negeri (dalam hal ini Indosat yang menjadi mitra operator Internet.org) agar tidak dieksploitasi pihak asing atas nama program-program tertentu.
Mengenai gagasan “Internet Nusantara” yang ditelurkan Mastel, Rudiantara berkomentar bahwa pemerintah bisa saja menggratiskan semua layanan lokal untuk meningkatkan akses ke layanan-layanan buatan dalam negeri. Meskipun demikian, Rudianta kembali menekankan faktor pemerataan Internet adalah hal yang lebih penting untuk dikerjakan saat ini ketimbang memberikan “subsidi” bagi layanan lokal. Pun dari sisi netralitas Internet, konsep Internet Nusantara malah tidak sesuai dengan idealisme awal dan sebaliknya bakal mendapatkan tantangan dari penyedia layanan asing.