Dark
Light

Media Sosial Lokal BuzzBuddies Mencoba Berbeda

1 min read
May 4, 2015

Jaringan Rekan Dalam Komunitas / Shutterstock

Maraknya kompetisi di ranah media sosial tidak membuat BuzzBuddies ciut untuk memamerkan fitur dan keunggulannya yang diklaim user-friendly. Kehadirannya dianggap tidak secara langsung berkompetisi dengan pemain populer seperti Facebook, Twitter, dan Path. Mereka menganggap dirinya sebagai penyempurna media sosial yang ada, yaitu media sosial berbasiskan interest yang mudah digunakan.

CEO BuzzBuddies Andrew Susanto memaparkan:

“BuzzBuddies adalah media sosial dengan fitur yang mengutamakan perhubungan antara teman dan orang-orang yang memiliki hobi atau minat yang sama.”

BuzzBuddies telah tersedia untuk publik selama sekitar dua bulan. Pencapaiannya sendiri belum besar. Mereka baru memiliki kurang lebih 300 pengguna terdaftar dalam layanannya dan 160 pengguna aktif setiap minggunya.

Melihat kondisi tersebut, BuzzBuddies berupaya menjalin kedekatan dengan komunitas-komunitas yang ada, guna memahami dan mewadahi apa yang mungkin dihadirkan di BuzzBuddies. Kegiatan online dan offline kerap dilakukan untuk meningkatkan brand awareness dengan target mengakuisisi user sebanyak-banyaknya.

Sayangnya sampai sekarang BuzzBuddies belum tersedia dalam bentuk aplikasi mobile. Andrew menyebutkan pengembangan di platform mobile masih belum diimplementasikan. Padahal berkaca dari pengalaman berbagai layanan media sosial, justru persentase terbanyak konsumen Indonesia mengakses layanan seperti ini melalui perangkat mobile.

Meskipun penggunanya masih sangat kecil, Andrew masih optimis produknya bisa bersaing dengan kompetitor, terutama dengan keyakinan produknya berkualitas. Ia mengatakan, “Buatan luar atau lokal bukan menjadi patokan atau menentukan kualitas dari suatu produk. Jika suatu produk memang berkualitas dan didukung oleh marketing, support, dan management yang baik, kami percaya produk tersebut akan mempunyai tempat tersendiri di pasar Indonesia.”

“Berdasarkan laporan dari pengguna sejauh ini telah diakui bahwa desain user interface BuzzBuddies sangat friendly dan simpel. Dan ini membuktikan bahwa kami telah sukses dalam salah satu visi kami, membuat layanan yang lebih user-friendly,” lanjutnya.

Lalu bagaimana BuzzBuddies bisa bersaing dengan layanan media sosial yang lain? Andrew menjawab, “Sepengetahuan saya, yang BuzzBuddies kembangkan adalah fitur unik dan tidak bersaing dengan media sosial lokal, sehingga tidak ada persaingan di media sosial lokal.”

“Untuk media sosial impor, Facebook, Twitter dan Path adalah tiga media sosial besar impor di Indonesia, dari segi fitur kami tidak berusaha bersaing dengan fitur utama mereka, atau fitur unik mereka, dan lebih mengembangkan fitur yang kami rasa penting tetapi tidak dikembangkan oleh masing masing media sosial impor tersebut. Sehingga untuk dikatakan bersaing juga mungkin kurang tepat, tetapi lebih menambal kekurangan dari fitur media sosial impor tersebut,” yakinnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Peringati Hari Pendidikan Kelase Luncurkan Fitur Baru

Next Story

Lenovo LaVie Z, Laptop Super Ringan dengan Spesifikasi Beringas

Latest from Blog

Don't Miss

Alasan Meta Rilis Threads, Pesaing Twitter

Elon Musk resmi membeli Twitter seharga US$44 miliar pada Oktober
Threads himpun 30 juta pengguna kurang dari sehari

Threads Berhasil Himpun Lebih dari 30 Juta Pengguna Kurang dari Sehari

Twitter merupakan sebuah media sosial yang tergolong masih ramai digunakan.