Dark
Light

Ruma Menjadi Perwakilan Indonesia Berkolaborasi Dengan Yayasan Non-Profit RippleWorks

1 min read
April 24, 2015

Ruma menjadi perwakilan Indonesia yang tergabung dengan yayasan RippleWorks / Shutterstock

Kemarin (23/4), CEO RippleLabs Chris Larsen dan Doug Galen secara resmi meluncurkan sebuah yayasan non-profit yang bertujuan untuk membantu tumbuh kembang startup yang fokus bergerak di sektor sosial, yakni RippleWorks. Sederhananya, yayasan ini membuat sebuah program yang memasangkan para ahli Sillicon Valley dengan perusahaan menjanjikan yang berada di negara-negara berkembang yang memiliki visi untuk membangun jalan keluar dari kemiskinan melalui inovasi teknologi. Dalam proses pencariannya, salah satu startup Indonesia yang berfokus pada pasar “bottom of pyramidsRuma terpilih mengikuti program ini.

Didirikan tahun 2009, Ruma memulai dengan sebuah pertanyaan sederhana: “Bagaimana mobile internet dapat memberikan kesempatan bagi masyarakat dengan kurangnya akses keuangan tradisional?”

Kebanyakan masyarakat Indonesia sendiri sebenarnya tidak memiliki rekening bank, hanya sepertiga dari saja yang punya rekening bank, namun 90 persen memiliki ponsel. Melihat hal tersebut, Ruma pun mulai memanfaatkan penggunaan teknologi mobile untuk meningkatkan pendapatan dari UKM, yang kebanyakan berada di bawah piramida sosial-ekonomi.

Co-Founder dan CEO Ruma Aldi Haryopratomo menyatakan bahwa alasannya bergabung dengan program dari RippleWorks ini adalah ia ingin dapat bekerja sama dengan para ahli di bidangnya. Ia ingin memanfaatkan kesempatan ini dalam membangun kembali pipeline yang ada untuk memperluas penggunaan produk dan mengembangkan tim internal.

Seperti dikutip dari Blog Ripple, Aldi mengatakan, “Di Sillicon Valley, standing coffee meeting itu bisa sangat khas, tapi bisa jadi sulit untuk mendeskripsikan dan menjelaskan solusi bisnis. Kami siap untuk mengembangkan perusahaan kami di bidang utama kami, sehingga kami dapat membantu pemilik usaha kecil di Indonesia membangun jalan keluar mereka dari kemiskinan.”

Selain dari Indonesia, RippleWorks juga menyertakan perusahaan-perusahaan lain dari Afrika Selatan, Kenya, Tanzania, Inggris, and Amerika Serikat. Mereka adalah Kopo-Kopo, MicroEnsure, OffGrid: Electric, dan Zoona. Perusahan-perusahaan tersebut, termasuk Ruma dari Indonesia, akan dipasangkan ahli dari RippleWorks, seperti CTO Clinton Health Access Initiative Geoffrey Weber, yang akan membantu mereka dalam memecahkan tantangan di skala tertentu. RippleWorks sendiri telah menggelontorkan dana awal sebesar $60 juta, yang digalang dari para investor Silicon Valley, untuk mendukung entrepreneur global membangun jalan keluar kemiskinan di berbagai negara berkembang.

Melalui rilis persnya, Co-Founder dan CEO RippleWorks Doug Galen mengatakan, “Kami percaya bahwa memasangkan teknologi dan ahli bisnis dengan entrepreneur menjanjikan secara global dapat menciptakan efek riak jangka panjang , baik itu secara ekonomi maupun sosial. Sebagai timbal baliknya, memberdayakan para ahli di bidangnya ini untuk mengatasi tantangan bisnis melalui pengalaman mendalam di dalam negeri dapat membuka mata dan hati para ahli untuk menciptakan generasi baru dari warga dunia yang terlibat.”

Previous Story

Facebook Hello Ingin Menjadi Satu-Satunya Aplikasi Dialer Bagi Pengguna Android

Next Story

Layanan Marketplace Batik SanubariBatik Segera Hadir

Latest from Blog

Don't Miss

Startup akuakultur eFishery tutup pendanaan Seri C dipimpin Temasek, SoftBank, dan Sequoia Capital India, segera ekspansi ke Thailand di tahun ini

Cerita Delapan Tahun eFishery Pelopori Startup Akuakultur di Indonesia

Kepercayaan diri eFishery yang mampu menutup pendanaan Seri C menjadi kisah

Q&A Bersama Aldi Haryopratomo: Dari CEO GoPay Sampai Jadi Investor dan Mentor Startup

Penyair Prancis Victor Hugo pernah berkata, “Orang bijak adalah dia