Tepat pada tanggal 10-12 April kemarin Startup Weekend Bandung digelar. Diikuti lebih dari 70 peserta, berbagai ide bisnis unik dipaparkan dalam ajang kreatif ini. Diawali dengan hari pertama, berbagai ide bisnis inovatif dipresentasikan. Dari peserta yang ada, 13 di antaranya terpilih menjadi team leader dengan 13 ide bisnis yang inovatif nan unik. Kemudian para team leader besama ide bisnisnya masing-masing mencoba merangkul orang-orang untuk dimasukkan dalam tim yang akan mewujudkan ide-ide tersebut.
Selama kurang lebih 54 jam, 13 ide bisnis itu digodog sehingga menjadi sebuah viable prouct, yaitu produk yang fitur dasarnya telah bisa digunakan dan dimanfaatkan pengguna. Ide-ide bisnis yang dihasilkan ini bergerak dalam berbagai bidang, dari bidang digital, agrikultur, teknologi, edukasi, kepenulisan, event, hingga bidang sosial.
Untuk bisa mengakomodir kebutuhan ilmu dan metode eksekusi di berbagai bidang, para peserta didampingi oleh mentor-mentor dengan latar belakang beragam. Setiap tim diberikan satu mentor pendamping, namun mereka juga bisa meminta bantuan dari mentor lain jika memiliki kebutuhan spesifik yang sesuai dengan keahlian mentor tersebut. Seperti contohnya, tim yang memiliki kebutuhan pengembangan UI/UX, bisa berkonsultasi dengan Reza Prabowo sebagai desainer UI/UX.
Menanggapi ide-ide bisnis yang luar biasa, salah satu mentor yang juga Editor-in-Chief Trenologi Wiku Baskoro menyampaikan bahwa hampir semua ide yang dipaparkan bagus, dengan proses penyusunan yang tervalidasi dan strategi yang jitu. Namun Wiku menyayangkan bahwa beberapa tim masih kurang maksimal dalam menyampaikan presentasinya.
Prasetyo Andy Wicaksono (Pras) yang juga menjadi mentor dalam acara tersebut juga mengapresiasi ide-ide bisnis kreatif yang disampaikan. Kepada DailySocial Pras mengatakan:
“Menurut saya dari peserta Startup Weekend Bandung kemarin sangat antusias mengikuti acaranya, walaupun bukan mengerjakan ide startupnya sendiri, namun di situ mereka bisa mempelajari proses perencanaan dan perancangan suatu produk dan bisnis dengan lebih benar: validasi problem, validasi solusi dan validasi bisnisnya. Yang menarik juga adalah latar belakang peserta juga sangat beragam, tidak hanya terbatas pada orang-orang yang tech savvy dan sudah terbiasa dengan bisnis internet, namun juga banyak dari bidang lain.”
Di penghujung hari, tepatnya di tanggal 12 April 2015, bagian paling menegangkan dari runutan acara Startup Weekend Bandung pun dimulai. Para juri datang satu persatu, mereka siap untuk mendengarkan, mengkritik, memberi masukan dan menilai presentasi mockup bisnis dari tiap peserta. Presentasi ini adalah hasil akhir dari berbagai riset, testing, desain, development dan pengembangan ide yang secara intens dilakukan oleh tiap tim dalam 3 hari terakhir. Di sinilah mereka diuji oleh para ahli dunia startup, dan dari 13 yang berusaha menjadi startup terbaik, hanya 1 yang menjadi juara.
Merekalah tim Nobel, dengan startupnya yang berusaha mengubah sistem rewarding untuk murid-murid sekolahan menjadi lebih menarik, sehingga meningkatkan semangat belajar dan dunia edukasi di Indonesia. Di posisi kedua, My Home membuat sebuah bisnis yang mengubah proses mendesain rumah idaman seperti mendesain rumah di permainan The Sims. Dan di posisi ketiga, Teman Jalan sebuah aplikasi untuk mengurangi kemacetan dengan mencari teman nebeng untuk perjalanan sehari-hari.
Namun pada akhirnya, pemenang sesungguhnya dari Startup Weekend manapun adalah mereka yang berhasil mengimplementasikan bisnis mereka dan mempertahankan tim. Karena setelah segala proses validasi dan pengembangan ide, yang tersisa hanya satu, yaitu aksi. So for all the attendees of startup weekend, keep in mind that all of us is waiting for the true success of your business. See you in the real world!