Dark
Light

Lakukan Hal-Hal Ini Sebelum Berhenti dari Pekerjaan dan Memulai Startup

1 min read
February 9, 2015

Sukses tidak mungkin diraih dengan usaha yang setengah-setengah. Apapun profesinya. Belajarlah dari atlit, mereka mendedikasikan waktunya, tenaganya untuk terus berlatih saat musim kompetisi ataupun bukan. Hal yang sama juga berlaku bagi pengusaha. Namun sebelum Anda memutuskan berhenti dari pekerjaan dan mulai mengejar passion, ada hal-hal yang perlu diperhatikan.

Meninggalkan kenyamanan dengan pendapatan rutin per bulan untuk melakukan lompatan karier menjadi entrepreneur bukan keputusan yang mudah. Namun jika ingin sukses, komitmen penuh diperlukan dalam menjalankan startup. Poin komitmen ini pula yang tidak pernah diabaikan oleh investor.

Sebagai gambaran kasar, seorang pengusaha akan bekerja paling tidak lebih dari 40 jam seminggu. Jika Anda mendirikan startup sebagai pekerjaan sampingan, kemungkinan suksesnya pun menjadi setengahnya juga.

Ini langkah yang perlu dilakukan sebelum benar-benar terjun menjadi entrepreneur:

1. Punya tabungan yang cukup

Idealnya sebelum berhenti bekerja, Anda memiliki tabungan yang cukup untuk biaya hidup selama setidaknya enam bulan. Hal ini bisa memberi efek rasa tenang, sehingga Anda bisa konsen membangun bisnis tanpa perlu pusing membayar tagihan. Selalu rencanakan keuangan pribadi untuk melatih diri untuk berhemat dan mengatur uang dengan bijaksana. Disiplin seperti ini perlu latihan dan efeknya akan sangat berguna dalam menjalankan bisnis Anda nantinya.

2. Buat timeline yang agresif

Saat Anda mulai menabung, mulailah bertindak tanpa kompromi bagi diri Anda. Bikin budget pemasukan dan pengeluaran. Lalu buatlah tenggat waktu untuk diri sendiri bahwa Anda akan mengumpulkan uang untuk biaya hidup selama enam bulan dalam kurun tak lebih dari 18 bulan. Jika Anda tidak dapat menyimpan uang bernilai setidaknya enam bulan dalam waktu 18 bulan, Anda memiliki masalah dalam menyusun rencana bisnis.

3. Tidak mengambil pekerjaan paruh waktu

Setelah berhenti dari pekerjaan dan mendirikan startup, Anda mungkin tertarik untuk mengambil pekerjaan paruh waktu atau lepas. Sebaiknya jangan. Pekerjaan paruh waktu bisa sama menuntut dan menimbulkan stres seperti pekerjaan penuh. Ini akan mengalihkan perhatian Anda dari usaha Anda. Anda harus mencurahkan setiap menit dari waktu yang tersedia untuk startup Anda.

4. Jangan mengharapkan dukungan dari orang lain

Bahkan jika mereka tidak terang-terangan mengatakannya, tidak semua orang dalam lingkaran Anda akan mendukung keputusan berbisnis. Pertanyaan yang biasanya timbul seperti “Bukankah lebih baik serius bisnis setelah yakin akan menghasilkan?”, “Apa yang akan kamu lakukan jika tidak menghasilkan uang?” atau “Apakah yakin itu ide yang baik?”

Apakah pertanyaan-pertanyaan ini dan kekhawatiran datang dari orang-orang yang benar-benar perhatian, atau tidak, bukanlah masalah. Kelilingi diri dengan orang-orang yang benar-benar mendukung. Jika tidak, Anda akan terus meragukan keputusan Anda. Dengarkan saran CEO Twitter Dick Costolo, jadilah orang yang memiliki “thick skin“.

5. Luangkan 18 Bulan untuk membuat rencana bisnis

Rencana bisnis adalah pilar paling penting bagi seorang pengusaha. Gunakan waktu ini juga untuk melakukan riset dan membangun jaringan investor. Tabungan dan rencana bisnis harus kelar dalam waktu 18 bulan dan lakukan ini sebelum Anda memberikan one month atau two month notice kepada perusahaan tempat Anda bekerja.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Saksikan Miniatur Pesawat Star Wars Ini Melesat di Udara

Next Story

Harapan dari Windows 10 untuk Perangkat Internet of Things

Latest from Blog

Don't Miss

Belajar Mobile Photography, Kiat Memotret dengan Kamera Smartphone

Belajar Mobile Photography, Kiat Memotret dengan Kamera Smartphone

Mobile photography adalah salah satu skill penting yang perlu dikuasai

Tips Streetphotography dengan Ponsel 

Kami berbincang dengan mentor dari acara workshop foto Hybrid tentang