Dark
Light

Prediksi Lansekap Startup di Asia Tenggara Tahun Ini Menurut Kacamata Investor

1 min read
January 12, 2015

Ilustrasi Jalan Panjang 2015 / Shutterstock

Di awal tahun 2015, biasanya banyak orang ataupun pihak yang berusaha untuk memprediksikan apa yang akan terjadi sepanjang tahun. Mulai dari prediksi belanja digital, tren teknologi, hingga konsumsi game. Kali ini Operating Partner Jungle Ventures Alexander Jarvis memberikan prediksinya tentang lansekap startup di Asia Tenggara (dan India) tahun ini.

Dalam blog pribadinya, Jarvis membagi prediksinya ke dalam empat kategori, yaitu Investment Side, Valuation and Exit, Operating Environment, dan Startup Side. Berikut ini adalah rangkuman prediksinya.

1. Investment Side

Dari sisi investasi Jarvis memperkirakan ada pergeseran dalam investasi bagi investor tahap awal dan akhir. Peningkatan pendanaan Seri A terutama di Asia Tenggara (SEA) akan terlihat, namun perusahaan yang investable terbatas. Aktivitas pendanaan Seri A akan lebih banyak terlihat khususnya di Singapura dan Indonesia. Kita juga akan melihat pendanaan tahap lanjut (Seri B dan C) untuk perusahaan yang sudah matang lebih banyak lagi. Terakhir, inkubator dan akselerator untuk startup juga akan lebih menjamur.

2. Valuation and Exits

Nilai awal sebuah perusahaan yang bagus valuasinya tahun ini diprediksikan akan meningkat dengan cepat. Sehingga pendanaan awal yang biasanya berada pada nilai $500.000 akan mulai naik dan berada pada nilai jutaan rendah ($1-5 juta per perusahaan). Alexander juga memprediksi pada tahun 2015 ini tidak akan ada akuisis dengan nilai valuasi sangat besar, karena founders akan menjual perusahaan mereka lebih awal (dengan nilai valuasi yang cenderung kecil). Selain itu, aplikasi messaging besar diprediksi akan lebih banyak melakukan akuisisi untuk segmen-segmen yang belum dikuasai untuk menyempurnakan ekosistem yang mereka miliki.

3. Operating Environment

Pasar ASEAN diprediksikan akan mulai muncul ke permukaan, namun Jarvis melihat akan lebih banyak “pembicaraan” daripada “benefit”-nya. Regulasi-regulasi yang di tahun 2014 masih buram, di bidang e-commerce misalnya, akan mulai banyak dipertanyakan pada tahun ini. Selain itu akan terjadi persaingan ketat untuk memperoleh talenta-talenta berbakat dalam startup dan akan menyebabkan inflasi. Kemungkinan untuk mengimpor bakat asing pun mulai dilirik.

4. Startup Side

Diprediksikan pada tahun 2015 ini akan ada peningkatan dominasi startup (ekspansi) secara regional, dengan Singapura, Malaysia, Thailand dan Indonesia akan berada di pasar teratas. Perusahaan Rocket Internet juga diprediksikan akan banyak menelurkan perusahaan-perusahaan startup baru. Jarvis pun memprediksikan perusahaan-perusahaan yang kesulitan untuk memperoleh pendanaan Seri A akan mulai banyak mengeluh. Menurut opininya, dalam dua tahun belakangan ini banyak perusahaan yang seharusnya tidak mendapatkan pendanaan malah memperolehnya, sehingga malah merusak ekosistem dan mempersulit pemberian pendanaan Seri A di masa mendatang.

Previous Story

Gandeng Disney, Telkomsel Hadirkan Aplikasi Mobile Video on Demand Moovigo

Next Story

Newzoo Predicted the Game Consumption in Southeast Asia until 2017

Latest from Blog

nubia V60 Design Hadir di Indonesia

ZTE Mobile Devices Indonesia secara resmi memperkenalkan smartphone terbarunya, nubia V60 Design di Indonesia. Smartphone ini dirancang dengan menghadirkan estetika dan teknologi,

Don't Miss

tren industri game 2023

Tren Industri Game di Asia Pada 2023, Menurut Niko Partners

Game merupakan salah satu industri yang justru mengalami pertumbuhan selama

Tren Iklan Mobile Game di Asia Tenggara

Keberadaan iklan dalam mobile game mulai populer sejak kemunculan model