Dalam beberapa bulan terakhir, harga RAM komoditas mengalami lonjakan signifikan. Kenaikan ini mencakup berbagai jenis memori, mulai dari DDR4 dan DDR5, GDDR6 dan GDDR7, hingga LPDDR5x dan LPDDR6. Salah satu pemicu utamanya adalah kelangkaan pasokan, yang terjadi seiring melonjaknya permintaan memori untuk pusat data berbasis AI.
Dampaknya pun tidak bisa dianggap sepele. Harga berbagai perangkat gadget, mulai dari PC, laptop, dan konsol gaming, hingga smartphone, berpotensi ikut terkerek naik. Bahkan, kabar yang beredar menyebutkan bahwa pada tahun depan akan semakin sulit menemukan smartphone baru yang dibekali RAM 16GB.
Prediksi Counterpoint Pasar Smartphone 2026
Firma analis Counterpoint juga telah merevisi proyeksi mereka untuk tahun 2026. Jika sebelumnya pasar smartphone global diperkirakan stabil, kini justru diproyeksikan menyusut sebesar 2,1%.
Yang lebih mengkhawatirkan, tren kenaikan harga memori ini diperkirakan belum akan mereda. Counterpoint memperingatkan bahwa harga RAM masih berpotensi melonjak hingga 40% lagi hingga kuartal kedua 2026.
Saat ini, biaya komponen (BoM) untuk smartphone low-end sudah 25% lebih tinggi dibanding awal tahun. Smartphone kelas menengah dan kelas atas juga mengalami kenaikan masing-masing sebesar 15% dan 10%. Jika prediksi harga RAM di kuartal kedua benar terjadi, biaya produksi bisa membengkak lagi antara 8% hingga 15%.
Counterpoint memperkirakan hampir semua produsen akan mengalami penurunan pengiriman. OPPO dan vivo yang awalnya diprediksi tumbuh, kini justru diperkirakan melesu. Xiaomi dan Honor bahkan diprediksi mengalami penurunan yang lebih dalam dari perkiraan sebelumnya.
Meski raksasa seperti Apple dan Samsung juga akan terdampak, posisi mereka jauh lebih aman. Menurut Analis Senior Yang Wang, kedua perusahaan ini memiliki posisi paling kuat untuk bertahan dalam beberapa kuartal ke depan. Sebaliknya, produsen lain (terutama dari Tiongkok) akan kesulitan karena ruang gerak yang sempit antara menjaga pangsa pasar dan mengejar margin keuntungan.

Beberapa produsen mulai beradaptasi dengan merombak lini produk dan memangkas spesifikasi. “Pada beberapa model, kami melihat adanya penurunan kualitas komponen, mulai dari modul kamera, lensa periskop, layar, komponen audio, hingga konfigurasi memori,” ungkap Analis Senior Shenghao Bai.
Analis memperingatkan bahwa harga jual rata-rata (ASP) pada tahun 2026 akan naik menjadi 6,9%, lebih tinggi dari prediksi awal sebesar 3,9%. Akibatnya, produsen kemungkinan besar akan mendorong konsumen untuk membeli model premium. Hal ini dikarenakan model premium relatif lebih kebal terhadap kenaikan harga RAM, sebab biaya memori hanya mencakup porsi kecil dari total biaya produksinya.
Sumber: GSMArena