Saat ini, konektivitas 5G di smartphone tak lagi menjadi fitur premium yang hanya bisa dinikmati oleh perangkat flagship berharga mahal. Teknologi ini kini semakin merata, bahkan telah menjadi standar baru di banyak smartphone kelas menengah terbaru.
Meski demikian, bukan berarti era smartphone 4G akan segera berakhir. Di tengah semakin terbatasnya pilihan chipset 4G baru, perangkat 4G diprediksi masih akan bertahan cukup lama, terutama di segmen entry-level dan pasar dengan adopsi 5G yang belum merata.
Menariknya, Qualcomm justru mengambil langkah senyap dengan memperkenalkan dua chipset anyar, yaitu Snapdragon 6s 4G Gen 2 untuk perangkat 4G dan Snapdragon 4 Gen 4 sebagai solusi 5G entry-level.
Keduanya hadir untuk menjawab kebutuhan pasar yang berbeda, sekaligus membawa sejumlah peningkatan dari generasi sebelumnya. Lantas, apa saja pembaruan yang ditawarkan dan seberapa relevan chipset ini di tengah gempuran smartphone 5G?
Fitur Qualcomm Snapdragon 6s 4G Gen 2
Snapdragon 6s 4G Gen 2 mengusung CPU Kryo dengan kecepatan clock hingga 2,9 GHz, yang diklaim hingga 51% lebih cepat daripada CPU Gen 1. GPU Adreno juga diklaim hingga 20% lebih cepat dan mendukung layar beresolusi 1080p+ dengan refresh rate hingga 120Hz.
SoC ini diproduksi pada node 6nm, memang tergolong lama, tetapi jauh lebih modern dibandingkan node 11nm pada chip Gen 1. Selain itu, Snapdragon 6s 4G Gen 2 mendukung RAM LPDDR4X hingga 8GB dengan kecepatan hingga 2.133 MHz dan penyimpanan internal UFS 2.2.
Port USB-nya dapat menangani kecepatan hingga USB 3.1 dan teknologi Quick Charge 3. Menurut Qualcomm, ia dapat mengisi daya 80% dalam 35 menit, meskipun tidak merinci kapasitas baterai yang diuji.
Dari segi kamera, chipset ini mendukung sensor gambar hingga resolusi 108MP dan ISP (Image Signal Processor) triple 12-bit-nya mampu bekerja dengan tiga kamera (13MP+13MP+5MP) secara simultan (atau 16MP+16 MP jika hanya menggunakan dua kamera), keduanya dengan zero shutter lag. Chipset ini dapat mengambil foto HEIC dan merekam video HEVC, tetapi resolusinya dibatasi hingga 1080p pada 60fps.
Sesuai namanya, chipset ini hanya dilengkapi modem 4G LTE dengan kecepatan unduhan 390 Mbps dan unggahan 150 Mbps. Konektivitas lokalnya juga tergolong generasi lama dengan Wi-Fi 5 (ac, dual-band) dan Bluetooth 5.2 dengan aptX Adaptive.
Untuk penentuan posisi, chipset ini menawarkan GPS dual-band, bersama dengan GLONASS, Galileo, BeiDou, QZSS, dan NavIC. Ia juga unggul dengan fitur penentuan posisi berbantuan sensor yang dikembangkan Qualcomm, yang meningkatkan akurasi saat digunakan di mobil atau saat berjalan kaki.
Fitur Qualcomm Snapdragon 4 Gen 4
Beralih ke Snapdragon 4 Gen 4, hadir di era 5G dengan modem sub-6GHz Rel. 16 (SA dan NSA) yang dimilikinya mampu menangani kecepatan unduhan hingga 2,5 Gbps dan unggahan 900 Mbps. Walaupun demikian, konektivitas lokalnya masih lawas, yaitu Wi-Fi 5 (ac, dual-band) dan Bluetooth 5.1 dengan aptX. Dukungan penentuan posisinya sama persis dengan yang ada pada Snapdragon 6s 4G Gen 2.
Chipset ini dibuat dengan proses pabrikasi 4nm yang lebih modern. Ia memiliki arsitektur CPU dengan dua core Kryo berkecepatan hingga 2,3 GHz dan enam core berkecepatan hingga 2,0 GHz. GPU Adreno-nya mendukung layar hingga resolusi 1080p+ dengan refresh rate 120Hz.
Selain LPDDR4X, chipset ini juga mendukung format RAM yang lebih cepat, yaitu LPDDR5 (3.200 MHz) dan penyimpanan UFS 3.1 (2-lane) yang juga lebih cepat. Chip ini dapat dihubungkan ke port USB 3.2 Gen 1 dan mendukung Quick Charge 4+ (pengisian daya 50% dalam 15 menit).
Sama seperti saudaranya, Snapdragon 4 Gen 4 mampu menangani kamera 108MP, tetapi hanya memiliki ISP ganda (16MP+16MP dengan zero shutter lag). Perekaman video dibatasi hingga 1080p pada 60fps. Mengenai decoding video, sayangnya kedua chipset baru ini tidak mendukung AV1.Konsumen akan mulai melihat smartphone pertama yang ditenagai Snapdragon 6s 4G Gen 2 dan Snapdragon 4 Gen 4 pada tahun depan.
Sumber: GSMArena
