Gelaran Indonesia Gadget Award 2025 (IGA 2025) yang berlangsung di Jakarta (13/11/2025) tidak hanya menjadi ajang perayaan inovasi perangkat keras , tetapi juga forum penting untuk membahas masa depan teknologi. Dengan tema “AI untuk kolaborasi berkelanjutan” , salah satu sorotan utama acara adalah sesi talkshow Gizmotalk spesial bertajuk “AI Menentukan Masa Depan Generasi Muda Indonesia?”.
Sesi yang dipandu oleh Danang Arradian, Ketua Umum Forum Wartawan Teknologi (FORWAT) ini , menghadirkan dua narasumber dengan perspektif berbeda: Ridwan Kusuma selaku Senior Analyst Counterpoint Research dan praktisi IT kawakan, Onno W. Purbo.
Era “Gen AI”: Indonesia Jadi Pasar Paling Antusias
Ridwan Kusuma dari Counterpoint Research memaparkan data-data terkini yang menunjukkan betapa masifnya gelombang AI saat ini. Menurutnya, investasi global terhadap AI telah mencapai ribuan triliun rupiah.
“Kita berada di era Gen AI, dengan model yang dilatih miliaran data dan mampu memahami bahasa, gambar, video, serta konteks personal pengguna,” jelas Ridwan. Kemampuan ini memungkinkan AI menghasilkan beragam output, mulai dari pembuatan gambar, video, hingga layanan personalisasi.
Menariknya, Ridwan menyebut bahwa adopsi fitur AI generatif (Gen AI) justru paling cepat terjadi di negara berkembang. “Indonesia dan Thailand termasuk pasar yang paling terbuka dan cepat mengadopsi fitur Gen AI,” tambahnya.
Pertumbuhan ini, menurut data Counterpoint, turut mendorong pasar smartphone di Indonesia yang tumbuh sekitar 12% pada Q3 2024. Pertumbuhan ini dipengaruhi oleh tiga faktor: adopsi Gen AI, semakin banyaknya smartphone 5G yang terjangkau, dan meningkatnya indeks kepercayaan konsumen.
Counterpoint bahkan memprediksi fitur Gen AI akan semakin merakyat dan hadir pada smartphone dengan harga di bawah USD100 (sekitar 1,6 juta rupiah) setidaknya pada tahun 2028 mendatang. Hal ini salah satunya didorong oleh perkembangan cloud AI, yang memungkinkan pemrosesan AI tidak harus sepenuhnya dibebankan pada kemampuan komputasi smartphone itu sendiri.
Peringatan Keras Onno W. Purbo: “Jangan Unggah Data Pribadi ke AI”
Di tengah euforia adopsi AI, Onno W. Purbo hadir memberikan perspektif kritis. Praktisi IT penerima penghargaan Jonathan B. Postel Service Award ini mewanti-wanti masyarakat agar lebih bijak dan bertanggung jawab dalam menggunakan AI.
Onno memberikan peringatan keras terkait privasi dan keamanan data. Ia menekankan bahwa pengguna tidak boleh sembarangan mengunggah data pribadi ke platform AI.
“Karena itu sistem, mereka mampu membaca dan menyimpan file yang kita unggah,” jelas Onno. “Jadi jangan sampai mengunggah data pribadi ke AI,” tegasnya.
Diskusi ini menyoroti dualisme dari kemajuan AI: di satu sisi ia mendorong pertumbuhan pasar dan adopsi teknologi baru , namun di sisi lain ia membawa risiko privasi yang harus disikapi dengan bijak oleh pengguna.
Informasi tentang Indonesia Gadget Award 2025 (IGA 2025) secara lengkap bisa cek di Gizmologi.id.