Bertepatan dengan peringatan ke-30 tahun, vivo telah merilis laporan tahunan terbarunya, 2024 Sustainability Report. Laporan ini merincikan perkembangan dan kemajuan perusahaan seputar inovasi teknologi, tanggung jawab lingkungan, serta dampak sosial, yang juga selaras dengan United Nations Sustainable Development Goals (SDGs).
Mulai dari memberdayakan komunitas dan menghadirkan teknologi inklusif, hingga mengurangi dampak lingkungan dan membangun budaya kerja yang bertanggung jawab. 2024 Sustainability Report mencerminkan pendekatan menyeluruh vivo terhadap keberlanjutan.
Mendorong Pertumbuhan Inklusif
vivo menerapkan pendekatan holistik terhadap keberlanjutan dengan menggabungkan keterlibatan komunitas, inovasi teknologi, pengelolaan lingkungan, dan kemitraan yang berorientasi pada manusia. Melalui strategi ini, perusahaan terus mengembangkan berbagai program untuk menjembatani kesenjangan digital dan memperluas akses terhadap teknologi.
Salah satu contohnya adalah inisiatif global “AI for All”, yang mencakup proyek Smart Visual Assistance yang meraih penghargaan dari International Telecommunication Union atas kontribusinya dalam memperluas inklusi digital. Selain itu, melalui berbagai kegiatan layanan purna jual dan interaksi pelanggan di banyak negara, termasuk kawasan Asia Tenggara, vivo terus memperkuat hubungan dengan konsumen.
Di tingkat regional, vivo juga aktif dalam program bantuan bencana untuk memberikan dukungan cepat bagi komunitas terdampak krisis. Bentuk bantuan tersebut mencakup pengiriman pasokan darurat dan peralatan komunikasi ke wilayah yang dilanda banjir di Thailand dan gempa bumi di Myanmar.
Komitmen terhadap inklusi ini sejalan dengan inovasi yang dihadirkan melalui strategi Blue AI pada 2024, yang mengintegrasikan large language model canggih ke dalam perangkat vivo untuk menghadirkan pengalaman pengguna yang lebih cerdas, aman, dan mudah diakses.
Fitur-fitur aksesibilitas terbaru seperti vivo Sight, vivo Score Reading, Sign Language Interpreter, dan vivo Listening & Speaking telah diperkenalkan secara global untuk membantu pengguna tunanetra maupun pengguna dengan gangguan pendengaran berinteraksi dengan teknologi. Fitur ini dirancang untuk memenuhi standar internasional dan tersedia di berbagai pasar, termasuk sejumlah negara di Asia Tenggara.
Melalui program Green Symbiosis, vivo memperluas penerapan material ramah lingkungan, termasuk penggunaan 74,76 ton material berbasis hayati dan 30% kaca daur ulang dalam produksi perangkat, serta pemanfaatan kembali lebih dari 547 ton bahan baku dari kemasan pada 2024.
Perusahaan juga mengembangkan proyek energi terbarukan, termasuk instalasi fotovoltaik, yang menghasilkan 6.016,3 megawatt-jam listrik bersih dan mengurangi lebih dari 3.600 ton emisi CO₂ ekuivalen. Upaya penghematan air berhasil menghemat 22.765 ton air, sementara program daur ulang perangkat dan komponen mendukung pengelolaan limbah elektronik yang bertanggung jawab di berbagai negara.
vivo berkomitmen menciptakan lingkungan kerja yang aman, inklusif, dan mendukung pengembangan keterampilan. Pada 2024, perusahaan memberikan lebih dari 223.000 jam pelatihan bagi karyawan di seluruh dunia.
Tingkat kepatuhan terhadap standar pengadaan berkelanjutan mencapai 100%, membantu pemasok memenuhi persyaratan ESG sekaligus memperkuat rantai pasok global. Di Indonesia, pabrik vivo memperoleh Provincial Zero-Accident Factory Award, mencerminkan komitmen terhadap keselamatan kerja dan kesejahteraan karyawan.
Secara keseluruhan, berbagai inisiatif ini mencerminkan pendekatan terintegrasi vivo terhadap keberlanjutan, menghubungkan inovasi teknologi dengan dampak nyata bagi masyarakat, memastikan tanggung jawab lingkungan melalui aksi hijau yang terukur, serta membangun budaya kerja yang berfokus pada manusia di seluruh lini operasinya. Dengan mengaitkan prioritas ini, vivo memperkuat perannya sebagai mitra jangka panjang dalam perjalanan pembangunan digital dan berkelanjutan di berbagai negara.