Coursera, platform pembelajaran daring merilis laporan tahunan “Global Skills Report 2025”. Laporan edisi ketujuh ini menyoroti tren keterampilan global dan regional, dengan temuan utama untuk Indonesia adalah lonjakan pendaftaran kursus Generative AI (GenAI) sebesar 237% dibandingkan tahun sebelumnya (Year-on-Year).
Angka ini secara signifikan melampaui rata-rata global (195%) dan Asia Pasifik (132%), mencerminkan percepatan pengembangan keterampilan digital di Indonesia.
Berdasarkan data dari lebih dari 170 juta pembelajar global (periode Maret 2024 – Februari 2025), laporan ini menempatkan Indonesia di peringkat ke-47 secara global dalam penguasaan keterampilan secara keseluruhan, dan peringkat ke-12 di Asia Pasifik.
Tingkat kompetensi pembelajar Indonesia tercatat sebesar 41% di bidang bisnis, 58% di bidang teknologi, dan 60% di bidang data science. Pada AI Maturity Index yang baru diperkenalkan Coursera tahun ini, Indonesia menempati peringkat ke-43, yang mencerminkan kesiapan dalam membangun ekosistem riset, inovasi, dan talenta digital. Capaian ini sejalan dengan berbagai inisiatif nasional seperti Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial Indonesia 2045 dan program Merdeka Belajar–Kampus Merdeka (MBKM).
Perkembangan ini juga relevan dengan temuan laporan Future of Jobs 2025 dari World Economic Forum, yang mencatat 83% perusahaan di Indonesia memproyeksikan transformasi besar dalam operasional mereka pada tahun 2030, jauh di atas rata-rata global (60%).
Hal ini tercermin dari tren pembelajaran di Coursera, di mana keterampilan yang menjadi fokus pemberi kerja mengalami peningkatan pendaftaran signifikan, seperti Customer Service (+53%), Curiosity (+51%), AI dan Machine Learning (+48%), serta Creative Thinking (+40%), menandakan peralihan menuju ekonomi yang menuntut keseimbangan keterampilan digital, bisnis, dan sosial.
Eklavya Bhave, Head of Asia Pacific, Coursera, menyatakan, “Indonesia sedang mempersiapkan tenaga kerja yang melek digital. AI kini menjadi fokus utama bagi perusahaan pemberi kerja, dan para pembelajar meresponsnya dengan membekali diri lewat keterampilan GenAI agar tetap relevan dan kompetitif. Mulai dari strategi nasional hingga kebijakan pendidikan yang mendukung penguasaan keterampilan masa depan, kami melihat komitmen besar untuk membekali masyarakat dengan kombinasi keterampilan teknis, bisnis, dan humanis. Coursera bangga menjadi mitra dalam transformasi ini, melalui kolaborasi lintas sektor pendidikan, industri, dan pemerintah untuk membangun talenta siap kerja yang inklusif.”
Laporan ini juga merinci beberapa temuan utama lain untuk Indonesia:
- Fokus pada GenAI dan Kesenjangan Gender: Meskipun pendaftaran kursus GenAI meningkat pesat, partisipasi perempuan hanya 28%, lebih rendah dari partisipasi umum perempuan di Coursera Indonesia (49%).
- Peningkatan Permintaan Kredensial Kerja: Pendaftaran Sertifikat Profesional naik 41%, menunjukkan minat tinggi pada program berbasis hasil. Namun, partisipasi perempuan di sini juga masih rendah (26%).
- Keterampilan yang Paling Banyak Dipelajari: Keterampilan teknis dan bisnis yang paling populer meliputi Deep Learning, Penggunaan Machine Learning, Akuntansi Korporat, dan Manajemen Proses Bisnis.
- Prioritas Soft Skills: Pembelajar juga aktif membangun soft skills penting di era AI, seperti berpikir kritis (critical thinking), rasa ingin tahu (curiosity), dan berpikir kreatif (creative thinking).
Dengan lebih dari 2 juta pembelajar dan usia median 30 tahun, Indonesia memiliki populasi muda yang siap bersaing. Namun, laporan ini mencatat adanya kesenjangan talenta digital. Untuk mencapai target pemerintah sebesar 9 juta talenta digital pada 2045, diperlukan tambahan sekitar 600.000 tenaga kerja digital baru setiap tahun, sementara perguruan tinggi saat ini menghasilkan 200.000-400.000 lulusan per tahun.
Laporan menyarankan solusi seperti perluasan kemitraan publik-swasta, integrasi micro-credential dalam pendidikan tinggi, peningkatan akses pembelajaran daring, dan mendorong partisipasi perempuan di bidang teknologi untuk menjembatani kesenjangan ini.
Laporan Global Skills Report 2025 disusun berdasarkan data dari 170 juta pembelajar Coursera dan data pihak ketiga dari World Bank, WIPO, IMF, dan OECD, bertujuan untuk membantu para pemangku kepentingan dalam merancang program yang relevan dengan perubahan global.
Disclosure: Artikel ini disusun dengan bantuan AI dan dalam pengawasan editor.