Samsung Research Ungkap Inovasi di Balik Fitur Audio Eraser pada Galaxy S25 Series

2 mins read
May 17, 2025

Fitur Audio Eraser pada Samsung Galaxy S25 Series, yang dirancang untuk membantu pengguna menghilangkan suara latar yang mengganggu dan memperjelas suara utama dalam rekaman video, telah mendapatkan respons positif dari konsumen di Indonesia.

Berdasarkan riset internal Samsung, fitur ini menempati posisi kedua sebagai fitur Galaxy AI yang paling menarik perhatian, dengan 51 persen pengguna menyatakan demikian. Pengembangan fitur ini merupakan hasil kolaborasi antara tim AI Solution di Samsung Research dan tim Mobile eXperience (MX) Business, yang berfokus pada pemahaman mendalam terhadap kebutuhan pengguna.

Audio Eraser memungkinkan pengguna untuk menyunting suara pada video dengan menghilangkan kebisingan dan menonjolkan audio penting sesuai keinginan. Teknologi ini secara cepat memindai dan mampu memisahkan hingga enam jenis suara sekaligus dalam sebuah video, baik itu rekaman sendiri maupun video yang diterima dari orang lain.

Jenis suara yang dapat dibedakan meliputi suara manusia, musik, suara angin, suara alam, keramaian, hingga suara latar lainnya. Melalui teknologi deteksi sumber suara, fitur ini mengidentifikasi setiap suara yang terekam dan menentukan posisinya.

Selanjutnya, melalui teknologi pemisahan suara, Audio Eraser memisahkan serta mengelompokkan tiap bunyi ke kategori yang berbeda, sehingga hasil akhir audio menjadi jauh lebih jernih dan fokus. Kemampuan ini dianggap membawa pengalaman multimedia yang lebih canggih, serupa dengan bagaimana Object Eraser sebelumnya mempermudah proses edit foto.

Untuk membangun model AI yang mampu mendeteksi dan memisahkan berbagai jenis audio ini, tim riset Samsung memulai dengan mengumpulkan data pelatihan yang komprehensif.

Mereka melakukan simulasi berbagai situasi perekaman video di dunia nyata untuk menghasilkan dataset audio yang beragam, bahkan tim juga turun langsung ke lapangan untuk merekam suara-suara sehari-hari secara autentik. “Angin menjadi tantangan tersendiri bagi kami,” ujar Hejung Yang dari AI Solution Team Samsung Research.

“Selain terus menyempurnakan teknologi simulasi angin, kami juga memperkaya dataset dengan merekam suara angin asli di luar ruangan setiap kali ada angin kencang, bahkan di luar jam kerja atau saat akhir pekan.”

Tim juga meluangkan banyak waktu dengan menelaah ribuan klip video berulang kali demi memastikan kualitas pemisahan suara benar-benar optimal. Jiwon Kim dari tim yang sama menambahkan, “Setiap pengembang membandingkan dan menganalisis lebih dari 1.000 sampel audio setiap minggu dalam berbagai kondisi. Melalui eksperimen tanpa henti, kami terus mencari model terbaik agar pengguna selalu mendapatkan hasil audio yang konsisten dan berkualitas tinggi.”

Audio Eraser beroperasi langsung pada perangkat (on-device), sehingga pengguna bisa menikmati pengalaman penyuntingan audio secara real-time sekaligus mendapatkan perlindungan privasi yang lebih baik. Hosang Sung, juga dari AI Solution Team Samsung Research, menyatakan, “Kami benar-benar fokus mengembangkan model dan algoritma AI yang mampu memproses data dengan cepat langsung di perangkat. Kami mencurahkan banyak upaya agar solusi AI ini tetap optimal, lancar digunakan, dan hemat daya.”

Didukung oleh infrastruktur riset AI kelas dunia, Samsung Research terus mendorong inovasi di bidang teknologi audio. Hoonyoung Cho, Vice President dan Kepala AI Solution Team di Samsung Research, mengatakan, “Kami berkomitmen menghadirkan solusi generasi baru yang semakin meningkatkan kemudahan penggunaan perangkat mobile.

Lewat teknologi kontrol suara dan peningkatan kualitas audio, kami ingin memberikan pengalaman mendengarkan yang sepenuhnya sesuai kebutuhan dan preferensi personal mereka.”

Mengubah hasil riset menjadi solusi nyata bagi konsumen melibatkan kolaborasi erat antara Samsung Research dan MX Business. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah memastikan proses penyuntingan video dan audio berjalan mulus, terutama untuk video berdurasi panjang yang membutuhkan teknologi khusus agar prosesnya selesai dalam waktu yang sama.

Kolaborasi lintas divisi ini juga sebelumnya telah terbukti sukses dalam pengembangan Adaptive Active Noise Cancellation (ANC) untuk Galaxy Buds3 series (Buds3, Buds3 Pro), di mana performa ANC disesuaikan dengan bentuk telinga pengguna dan perubahan posisi akibat pemakaian.

Kyoungbo Min dari AI Solution Team menjelaskan mengenai proses tersebut, “Kami mengembangkan beberapa algoritma sejak awal untuk mengantisipasi berbagai kondisi hardware.

Lewat simulasi yang intensif, kami menciptakan solusi yang fleksibel dan siap diterapkan di berbagai perangkat. Meski proses pengembangannya melibatkan revisi dan penyempurnaan berulang, kolaborasi erat antara tim riset dan tim produk membuat inovasi ini bisa lebih cepat dinikmati pengguna.”

Teknologi pemisahan sumber suara menjadi fondasi utama audio generasi baru, dan Samsung menyatakan akan terus berinovasi di ranah ini, termasuk memperluas teknologi ini ke berbagai aplikasi lain yang lebih luas. Galaxy AI akan terus berkembang untuk menghadirkan berbagai fitur yang lebih praktis dan intuitif bagi pengguna.

Disclosure: Artikel ini disusun dengan bantuan AI dan dalam pengawasan editor.

Previous Story

ASUS Akan Luncurkan Lini Expert P Series dengan Fokus Durabilitas dan Performa untuk Segmen Komersial Indonesia

Next Story

POCO C71 Catat Penjualan 11.000 Unit dalam 18 Jam Awal, Promo Early Bird Berlanjut

Latest from Blog

Don't Miss

Samsung Segera Ungkap Pengalaman Ultra Terbaru, Inikah Galaxy Z Fold7 Ultra?

Sebuah email bertajuk ‘Sambut Era Baru Ultra’ mampir ke email

Samsung Perkenalkan Galaxy Active Club, Komunitas untuk Gaya Hidup Sehat dan Aktif di Indonesia

Samsung Electronics Indonesia memperkenalkan Galaxy Active Club, sebuah komunitas olahraga