Teknologi kecerdasan buatan atau AI tentu menjadi salah satu daya tarik utama dari smartphone saat ini. Termasuk smartphone terbaru Samsung, yaitu Galaxy S25 Series yang sudah dilengkapi dengan teknologi multimodal AI terbaru.
Samsung memperkenalkan teknologi multimodal AI terbaru tersebut lewat ajang Galaxy Unpacked 2025 yang digelar di San Jose, Amerika Serikat. Inovasi ini menghadirkan pengalaman yang lebih intuitif, efisien, dan relevan bagi penggunanya.
Dalam pengembangannya, Samsung menggali kebiasaan pengguna smartphone untuk memahami kebutuhan mereka secara lebih mendalam, lalu menerjemahkannya ke dalam teknologi AI Agents. Teknologi ini dirancang untuk mengoptimalkan produktivitas para penggunanya.
“Kami berupaya meminimalkan langkah yang diperlukan untuk memasukkan input sambil memaksimalkan output. Kami juga mempelajari bagaimana konsumen menggunakan smartphone mereka,” ujar Jay Kim, Executive Vice President and Head of Customer Experience Office, Samsung Mobile eXperience.
Jay Kim juga menjelaskan bahwa mereka berusaha mengidentifikasi berbagai potensi kasus penggunaan bersama mitra pengembangannya. Kemudian mengintegrasikan semuanya ke dalam perangkat Galaxy S25 Series untuk menciptakan pengalman terbaik bagi konsumen.
Raksasa teknologi di balik AI Galaxy S25 Series
Untuk dapat menciptakan asisten AI yang benar-benar mampu mengakomodasi berbagai keperluan penggunanya, Samsung berkolaborasi dengan beberapa raksasa teknologi dunia seperti Google, Qualcomm, Symmetry Research, serta TECHnalysis.
Kolaborasi besar tersebut bertujuan untuk mengembangkan AI untuk perangkat Samsung yang lebih natural dan kontekstual. Terutama untuk memahami pola penggunaan AI mobile dan tantangan utama yang dihadapi dalam adopsi teknologi ini.
Dari hasil penelitian tersebut, terungkap bahwa 55% konsumen lebih memilih menggunakan AI di smartphone dibandingkan perangkat lainnya. Namun, 56% konsumen masih meragukan kemampuan AI, dan bahkan 85% konsumen masih merasa pemanfaatan AI masih belum maksimal.
Pengembangan teknologi AI ini memiliki potensi besar namun di sisi lain juga ada tantangan nyata yang perlu diatasi dengan tanggung jawab, agar adopsi yang lebih luas dapat terwujud nantinya.
Teknologi AI yang lebih memahami penggunanya
Selama pengembangannya, asisten AI hadir layaknya robot yang harus diajak berinteraksi secara baku. Untuk itulah Samsung dan Google mengembangkan inovasi seperti Large Language Model (LLM), AI kini dapat memahami bahasa manusia secara lebih alami.
Alhasil para pengguna Galaxy S25 nantinya dapat berinteraksi dengan AI yang ada di smartphone-nya tanpa memerlukan frasa-frasa yang kaku. Hal ini memungkinkan interaksi yang lebih intuitif dan efisien dalam mendukung aktivitas pengguna sehari-hari.
Samsung bahkan berkomitmen untuk memperluas akses terhadap AI mobile. Salah satunya dengan on-device AI yang mampu membuat Galaxy S25 Series berinteraksi dengan penggunanya dengan lebih personal dan responsif di berbagai kebutuhan.
Performa kinerja AI tanpa hambatan
Bersama dengan Qualcomm, Samsung melakukan kolaborasi mendalam untuk menyesuaikan prosesor dan memastikan bahwa setiap interaksi terasa mulus dan intuitif, membuka potensi baru bagi pengguna untuk memanfaatkan teknologi AI dengan cara yang lebih alami dan efisien.
Qualcomm menyebut bahwa kolaborasi mereka dengan Samsung bertujuan untuk menyesuaikan prosesor Snapdragon 8 Elite yang ada di Galaxy S25 Series agar dapat terasa mulus ketika mengeksekusi berbagai aktivitas, mulai bermain video game, memotret foto, hingga mengekseksi fungsi AI.
Dengan transfer teknologi antara Samsung dan Qualcomm, Galaxy S25 membawa kemajuan yang signifikan dalam hal interaksi yang lebih personal dan inovatif dengan penggunanya. Bahkan, juga memahami lingkungan sekitar dan berinteraksi lewat konten yang ditangkap kamera.
Masa depan Mobile AI
Dengan kemajuan pesat dalam teknologi AI, Samsung terus berupaya menghadirkan inovasi yang mempermudah interaksi pengguna dengan perangkat mereka. Meskipun cerah, namun bukan berarti perjalanan teknologi ini akan mulus dan selalu sesuai ekspektasi.
Bob O’Donnell dari TECHnalysis menyoroti bahwa meskipun AI semakin mendominasi, pengalaman pengguna selama ini belum sepenuhnya memenuhi harapan mereka. Namun Galaxy S25 dianggap langkah siginifikan menuju dukungan AI yang diharapkan selama ini.
AI Mobile juga dianggap memiliki nilai tambah yang sangat berarti dalam meningkatkan pengalaman pengguna. Maka dari itu, Samsung telah mengevaluasi pengalaman konsumen selama ini agar AI mobile bisa dengan mudah diakses kapan saja. Sehingga AI dapat memberi manfaat yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.