Ada laporan terbaru yang menarik soal pasar aplikasi secara global. Dengan di dalamnya juga terdapat pasar Indonesia, laporan yang dirilis oleh perusahaan analisa pasar aplikasi mobile, App Annie ini menyoroti sejumlah bentuk pertumbuhan yang positif di pasar Indonesia yang juga diikuti dengan pasar lainnya di negara-negara berkembang perihal pertumbuhan infrastruktur mobile dan pengembangan terpadu menciptakan peluang baru yang signifikan bagi para pengembang aplikasi.
Dalam laporan yang bertajuk “App Annie & MEF: Emerging Markets and Growth in the Global App Economy” tersebut, Indonesia dianggap memegang peranan kunci soal bagaimana Indonesia dan sekian negara berkembang lainnya seperti Brazil, Mexico, Turki, dan India mempengaruhi pertumbuhan grafik yang signifikan dalam pertumbuhan pasar aplikasi mobile secara global.
Contoh konkretnya bisa disimak dalam grafik di bawah ini yang menunjukkan, dalam periode yang sama yakni kuartal ketiga, dari tahun 2013 ke 2014, terjadi pertumbuhan yang sangat melesat cepat soal pertumbuhan pasar aplikasi di beberapa negara berkembang yang kemudian secara keseluruhan bisa mengungguli pasar negara maju seperti Jerman dan Tiongkok.
Bisa terlihat, walau di antara negara berkembang lain index download Indonesia masih cukup rendah, namun pertumbuhan akselerasi pasarnya meningkat dengan pesat, yakni sebesar 1,7 kali lebih besar ketimbang pada tahun 2013 kemarin. Akselerasi itu faktanya mampu mengungguli pertumbuhan di Mexico, Turki, dan India. Sementara itu pertumbuhan yang paling besar dialami oleh Brazil yang konon kondisi ekonomi dan demografis penduduknya tak jauh berbeda dengan Indonesia.
Dalam penelusuran lebih lanjut, selain tingkat pertumbuhan yang mengesankan, akselerasi laju dari Indonesia dan sekian negara berkembang lain juga berhasil mempengaruhi landscape pasar aplikasi secara global. Sebagai contoh, dari grafik di atas tadi, pertumbuhan pasar aplikasi di Jerman cenderung datar dan stabil dari tahun lalu, sangat terlampau jauh dari Indonesia.
Faktornya bisa dari berbagai sebab, salah satunya dari infrastruktur mobile yang kian matang, dan implementasi 4G di Indonesia yang diharapkan sebentar lagi bakal terwujud menjadi hal yang disoroti mengapa pertumbuhan pasar aplikasi di Indonesia sangat pesat. Laporan ini pun akhirnya menyimpulkan, bahwa pasar Indonesia bisa menjadi ‘key market’ secara global yang tak bisa dipandang sebelah mata. Perlu diketahui, indeks pasar aplikasi mobile ini dirangkum dari dua toko aplikasi besar; Google Play Store dan Apple App Store.
Apakah ini berarti berita baik bagi pasar dan juga bagi para pelaku bisnisnya di Indonesia? Tentu saja ya, namun ini juga bisa menjadi teguran yang cukup keras. Terlepas sebenarnya dari laporan ini yang mungkin masih mem-predikatkan Indonesia sebagai negara pasar dan bukan sebagai produsen, momen potensi pasar Indonesia yang menunjukkan tren positif akan konsumsi aplikasi mobile seharusnya bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para pengembang aplikasi lokal yang semestinya bisa ikut masuk ke dalam arus ini.
Sangat disayangkan sebenarnya, berkaca dari pasar aplikasi di Amerika Serikat yang ternyata tidak menjadi lahan yang menarik bagi pasar aplikasi mobile, pasar Indonesia justru membuka pintu yang selebar-lebarnya bagi pemain global untuk bisa melenggang dengan bebas, sementara itu para pengembang lokal hanya bisa gigit jari dan menjadi “nomor dua”. Semoga saja laporan ini bisa menjadi salah satu teguran bahwa seharusnya pemain lokal bisa menjadi pemimpin di pasar sendiri.
[ilustrasi foto: Shutterstock | Grafik: App Annie]