Dark
Light

HotelQuickly Pacu Performa Di Indonesia Lewat Strategi Pendekatan Pasar

2 mins read
October 2, 2014

Aplikasi pemesanan hotel “last minute” HotelQuickly terus mempertajam performanya di Indonesia. Setelah membuka jalur pembayaran dengan PayPal dan memperoleh pendanaan investasi sebesar $ 4,5 juta, HotelQuickly tengah berupaya untuk tak hanya bisa bertumbuh secara signifikan di Indonesia, namun juga dapat menjadi pemimpin pasar pemesanan hotel berbasis aplikasi mobile.

Seperti yang disampaikan oleh Faustine Tan, Co-Founder sekaligus Managing Director HotelQuickly Indonesia dan Malaysia. Ia mengatakan, sejak kurang lebih satu setengah tahun meluncur di Indonesia, HotelQuickly meraih respon pasar yang cukup baik, begitu pula dengan performa bisnisnya.

“Di Indonesia sendiri kita sudah meraih angka 50.000 download yang tentu akan terus bertambah jumlahnya, selain itu kita juga sudah menjalin kemitraan dengan lebih dari 500 hotel yang tersebar di 17 kota. Traksi booking kita saat ini masih didominasi di Jakarta dan Bali,” ungkap Faustine di sela-sela acara konferensi pers di bilangan Menteng, Jakarta Pusat.

Menurutnya, kesuksesan laju performa HotelQuickly di Indonesia tak lepas dari peranan kondisi pasar pengguna perangkat mobile yang terus bertumbuh, begitu pula dengan pasar wisata yang juga terus mengalami peningkatan. “Kami hadir sebagai solusi cepat bagi pengguna dalam kebutuhannya mencari hotel dengan cepat. Saat ini kan semua orang sudah mengandalkan perangkat smartphone-nya untuk hal apa saja, maka dari itu kami fokus untuk menjadi pemimpin pasar di pemesanan hotel berbasis aplikasi,” ujarnya.

Terlepas dari itu, ia juga menuturkan, startup yang kini telah berada di 12 negara di kawasan Asia Pasifik ini tidak serta merta melaju tanpa tantangan yang berarti. Berkaca dari kompetisi pasar yang sudah diisi dengan pesaing serupa yang menawarkan keunggulan masing-masing di Indonesia, Faustine mengungkapkan HotelQuickly punya strategi tersendiri.

“Sebagai platform pemesanan hotel yang ‘mobile only’, cara kita memasang strategi di pasar adalah melalui beberapa user case yang kita yakini dapat membuat HotelQuicky menjadi pilihan. Yang pertama, kita coba fokus menggaet para business traveler, mereka-mereka ini pasti butuh pemesanan hotel secara mendadak dan kita mampu menyediakannya. Selain itu, kita juga mempelajari bagaimana behaviour orang dalam weekend getaway [liburan di akhir pekan] yang menyebabkan trafik kita melonjak sangat pesat dalam waktu tersebut, peningkatannya sampai 60% di weekend. Untuk menunjang semua itu saat ini kita terus perkuat jalinan kemitraan dengan banyak pihak,” papar Faustine kepada DailySocial.

Faustine juga menambahkan, tantangan yang dimiliki HotelQuickly saat ini menurutnya ada tiga, yaitu bagaimana membangun sebuah citra dan merek, lokalisasi konten, dan solusi pembayaran. Ia mengatakan, selain strategi yang tadi dipaparkan, untuk menjawab tantangan tersebut, paling dekat saat ini adalah HotelQuickly secara resmi sudah membuka kantor perwakilannya di Jakarta.

“Baru sekitar dua minggu yang lalu kita baru saja resmikan kantor di Indonesia, kebetulan saat ini kita sedang mencari tenaga kerja dari bidang marketing untuk mendukung akselerasi kita, selain itu juga untuk meningkatkan partnership yang lebih luas di bidang travel, teknologi, m-commerce dengan harapan bisa menjaring lebih banyak konsumen dan membangun brand awareness,” tambah wanita yang mengaku menguasai lima bahasa ini.

Melihat potensinya di masa mendatang, HotelQuickly Indonesia kemungkinan besar bisa melaju dengan pesat. Hal ini bisa dilihat dengan ketersediaan aplikasinya yang sudah multi platform (Android, iOS, BlackBerry 10) dan juga yang mungkin perlu digarisbawahi ialah langkah HotelQuickly dalam menyikapi kompetisi pasar terkait penawaran harga HotelQuickly yang diklaim “cukup berani”, yakni dengan mematok diskon harga sebesar 28%, konon diskon ini diklaim paling rendah dibanding kompetitor lainnya.

[foto: Dok. DailySocial]

Previous Story

Ini Dia Beberapa Hal yang Perlu Anda Ketahui Tentang Civilization: Beyond Earth

Next Story

Telkom dan Jasa Marga Sepakat Kembangkan Bisnis Fiber Optik

Latest from Blog

Don't Miss

Membangun bisnis OTA yang sukses belajar dari penutupan Pergi.com / Pexels

Empat yang Perlu Diperhatikan untuk Memiliki Bisnis OTA yang Sukses

Di Januari 2018, layanan OTA (online travel agency) Pergi.com mengumumkan penutupan

Pergi.com Ingin Digitalkan Industri Travel di Indonesia

Ketika berbincang tentang sepak terjang Faustine Tan, maka di benak