Beritagar yang telah menyandang status beta selama satu tahun terakhir siap meluncur di awal November mendatang. Selama fase beta ini, mereka melakukan trial-and-error untuk menemukan produk terbaiknya yang didukung oleh robot ber-algoritma khusus. Beritagar dihadirkan untuk memberikan solusi pemberitaan yang efisien bagi mereka yang memiliki semakin sedikit waktu luang untuk membaca, terutama yang mengakses melalui perangkat mobile.
Pendiri Beritagar Didi Nugrahadi, dalam perbincangannya dengan DailySocial, mengungkapkan bahwa masyarakat saat ini semakin memiliki keterbatasan waktu untuk membaca berita atau informasi yang disajikan di berbagai media. Bagaimana caranya dalam rentang waktu singkat ini seorang pembaca bisa memperoleh berita dengan cepat dan memuat berbagai sudut pandang?
Dengan keterbatasan personil yang hanya terdiri dari enam pegawai, Beritagar mencoba mengotomasi cara mereka memperoleh informasi. Menggunakan algoritma khusus, bot yang dikembangkan oleh Beritagar mengumpulkan berita dari berbagai sumber dan mengolahnya menjadi suatu ringkasan. Meski sangat terbantu oleh kerja bot ini, sentuhan manusia tetap dibutuhkan untuk membuatnya menjadi tulisan yang kreatif dan bermakna. Dalam hal ini bot tidak menggantikan kerja manusia, tetapi membantu mereka mengurangi workload untuk kegiatan yang bersifat repetitif.
Proses kurasi, menurut Didi, adalah kunci untuk mendapatkan informasi dari berbagai sudut pandang dan sesuai dengan profil seorang pembaca.
Menggunakan algoritma seperti ini, Didi berharap nantinya Beritagar mampu menjadi yang terdepan dalam memberitakan sejumlah segmen informasi, karena kecepatannya dalam memperoleh data. Informasi cuaca dari BMKG, informasi kondisi lalu lintas dari TMC Polda Metro Jaya dan Radio Elshinta, atau informasi yang diperoleh dari Twitter dengan tagar (hashtag) tertentu akan cepat diolah dan disajikan sebagai informasi bagi yang membutuhkannya.
Berbicara soal personalisasi, Didi menyatakan ke depannya Beritagar akan semakin pintar dalam menyajikan berita yang sesuai dengan profil dan minat pembacanya. Beritagar akan bersaing dengan personalized news reader yang sudah ada, termasuk dengan Kurio yang kemarin diluncurkan sebagai salah satu news reader buatan pengembang lokal. Segera setelah urusan teknologi yang mengelola pemberitaan berhasil disempurnakan, mereka akan beralih memperbaiki User Interface dan mengembangkan aplikasi mobile.
Terkait model bisnis, Didi bakal menggandeng pengiklan dalam bentuk native ads yang diharapkan tetap berguna bagi pembacanya. Saat ini komposisi informasi yang hadir di Beritagar lebih didominasi oleh informasi ringan dan tips yang cenderung bersifat tidak sensitif terhadap waktu, atau dalam bahasa sederhananya “tidak cepat basi”.
Dengan pengalamannya berkecimpung di bisnis media selama puluhan tahun, termasuk membantu mendirikan portal berita terdepan Detik, apa yang Didi dan timnya melalui Beritagar tak bisa dianggap remeh.
Penggunaan Bot
Penggunaan bot dalam bisnis media bukanlah barang baru di negara-negara maju, tetapi hal ini bisa dibilang belum ditemui penerapannya di Indonesia. Kepada Journalism, Produser Basisdata Los Angeles Times Ben Welsh menjelaskan bagaimana tulisan tentang informasi gempa yang terjadi tahun 2013 lalu di California ditulis sepenuhnya oleh bot.
Ben mengatakan, “Algoritma dapat membantu menemukan dan melaporkan suatu berita. Anda bisa menulis suatu kode (pemrograman) yang akan menanyakan dan menjawab pertanyaan yang umum ditanyakan oleh reporter ketika ingin mengetahui suatu dataset yang sama.”
Dalam hal gempa, pertanyaan reporter biasanya tidak akan jauh-jauh dari soal: kapan, di mana, berapa magnitude-nya, dan berapa kedalamannya. Komputer bisa mengolah informasi itu dan mengubahnya menjadi sebuah cerita tanpa campur tangan manusia sedikitpun.
Berkaca dari pemanfaatan bot untuk pengambilan dan pengolahan data yang (sangat) cepat, Didi tentu boleh optimis bot Beritagar lebih cepat memberitakan suatu fakta ketimbang seorang jurnalis yang memiliki nilai typing speed tinggi sekalipun.
Didi mengakui bahwa bot-nya saat ini belum 100% bekerja sesuai yang diharapkan. Perlu terus-menerus dilakukan pembelajaran untuk meningkatkan kapabilitas yang dimilikinya. Meskipun demikian, dengan perkembangan sejauh ini, Didi optimis bahwa mereka bisa memanfaatkannya untuk berbagai kebutuhan di berbagai bidang, tak hanya soal pengumpulan berita yang secepat kilat.
Saya pribadi cenderung setuju bahwa metode efisien yang diterapkan oleh Beritagar, termasuk pemanfaatan teknologi dan algoritma khusus di dalamnya, bisa menjadi masa depan yang baru bagi bisnis media di tanah air.
[Ilustrasi foto: Shutterstock]