Dark
Light

Wikasa Banting Setir, Fokus Kembangkan Aplikasi Audio Mobile

1 min read
September 18, 2014

Setelah beroperasi sejak Agustus 2013, Wikasa, startup yang berfokus kepada pendidikan online, baru-baru ini membuat keputusan penting, yakni akan fokus pada audio mobile app. Konsep ini benar-benar merupakan konsep baru Wikasa setelah sebelumnya mengusung layanan curated online learning system. Setelah mengikuti program JFDI di Singapura sejak 19 Maret 2014 hingga 7 Juli 2014 lalu, Wikasa melakukan perubahan drastis, menjadi “Audio Notes on Steroid“.

Lalu, apa itu “Audio Notes on Steroid“, dan apa nilai jual yang ditawarkan kepada pengguna? “Saya melihat ini sama dengan ketika smartphone mulai punya kamera bagus, sekarang smartphone semakin mendukung audio,” ujar Rama Manusama, CEO Wikasa membuka penjelasan.

Rama dan tim Wikasa melihat bahwa workflow pembuatan konten presentasi, sebetulnya “bottleneck”-nya ada di perekaman. Saat ini hampir setiap orang merekam audio dengan mobile device.

“Masalahnya setelah merekam dalam bentuk audio, biasanya saat ingin membagi hasil rekamannya harus transfer lagi ke laptop. Lalu akan ada banyak audio file seperti audio000001, audio000002 dan lain-lain. Audio yang panjang  tersebut tidak ada marker-nya,” begitu penjelasan Rama.

Aplikasi Wikasa ini diciptakan untuk memudahkan pengguna yang melakukan rekaman audio, dimana pengguna bisa memberi marker, membuat anotasi pada bagian spesifik rekaman tersebut, serta melakukan search sehingga menghemat waktu jika ingin mendengarkan kembali bagian tertentu.
Keuntungan lain yang bisa didapat, lanjut Rama, adalah dengan sistem yang telah diset oleh Wikasa ini, pengguna bisa mempunyai unlimited storage.

“Aplikasi yang sedang dibangun ini tidak perlu banyak langkah dalam melakukan manual transfer. Langsung otomatis ke cloud, tidak perlu email seperti Dropbox, kalau perangkat tersambung wifi bisa langsung di-sync. Practically setiap pengguna punya unlimited recording storage kapan dan dimana saja,” jelasnya.

Rama melihat aplikasi ini punya peluang yang bagus, justru karena para audio belum mendapatkan perhatian yang lebih dibandingkan visual terkait dengan perkembangan smartphone. “Speech itu salah satu bentuk yang paling dasar dalam komunikasi manusia tapi kurang mendapat perhatian di era smartphone yang fokusnya hanya visual.”

“Selain itu, masa depan industri teknologi juga ada di mobile. menurut eMarketer ada dua miliar pengguna smartphone di tahun 2015, kemudian di wearables juga akan naik. Kami ingin ada di garis depan inovasi, dengan mulai di mobile dan siap-siap untuk masuk ke wearables.”

Aplikasinya direncanakan akan selesai akhir November, namun untuk privat beta-nya akan selesai dan diluncurkan akhir Oktober. Wikasa sendiri sekarang berada di bawah badan hukum Wikasa Pte Ltd dan resmi berdomisili di Singapura dan Jakarta.

[Ilustrasi foto: Shutterstock]

Previous Story

Indonesia Leads Growth on Digital Advertising in APAC

Next Story

Dukung Pengembang Lokal, Altermyth Buka Toko Aplikasi Game Nampol

Latest from Blog

Don't Miss

Erajaya Hadirkan Seri Terbaru Marshall Homeline III, Ada 3 Perangkat yang Bisa Dibeli

Seri terbaru speaker wireless Marshall Homeline III sudah hadir untuk
Sony Luncurkan Tiga Mikrofon Nirkabel Baru dengan Kualitas Audio Kelas Atas

Sony Luncurkan Tiga Mikrofon Nirkabel Baru dengan Kualitas Audio Kelas Atas

Sony belum lama ini mengumumkan peluncuran tiga mikrofon nirkabel baru: