Tahun 2023 diawali oleh Vivo dengan meluncurkan perangkat dengan seri V, yang ditujukan untuk pengguna mainstream. Perangkat yang di maksud adalah Vivo V27 5G, penerus langsung dari smartphone Vivo V25 5G yang dulu pernah kami ulas. Tentunya, ada beberapa fitur baru yang dibawa oleh Vivo pada setiap serinya. Apa saja yang Vivo berikan pada V27 5G ini?
Hal pertama yang menarik perhatian para pengguna smartphone biasanya adalah spesifikasinya. Vivo V27 5G merupakan perangkat pertama di Indonesia yang menggunakan Mediatek Dimensity 7200 dan mungkin masih satu-satunya. Selain itu, Vivo juga memiliki sebuah lampu LED baru pada bagian belakangnya yang disebut dengan Aura Light berbentuk cincin. Digabung dengan mode bokeh, Vivo menamakannya sebagai Aura Light Portrait.
Perangkat ini juga satu-satunya dari Vivo yang memiliki dimensi paling tipis dengan 3D curved screen. Sepertinya, model layar lengkung saat ini kembali naik daun karena cukup banyak vendor yang mengeluarkannya. Vivo juga meningkatkan sedikit kapasitas baterai pada perangkat ini menjadi 4600 mAh. Daya pengisiannya bahkan ditingkatkan menjadi 66 watt sehingga bisa mengisi penuh dengan lebih cepat.
Spesifikasi lengkap dari Vivo V27 5G bisa dilihat pada tabel berikut ini
Spesifikasi | Vivo V27 5G |
SoC | Mediatek Dimensity 7200 |
CPU | 2 x 2.8 GHz Cortex-A715 + 6 x 2 GHz Cortex-A510 |
GPU | Mali-G610 MC4 |
RAM | 8 GB LPDDR4x |
Internal | 256 GB UFS 3.1 |
Layar | 6,78 inci 2400×1080 120 Hz AMOLED |
Dimensi | 164.1 x 74.8 x 7.4 mm |
Bobot | 180 gram |
Baterai | 4600 mAh 66 watt charger |
Kamera | 50 MP / 12,5 MP utama, 8 MP ultrawide, 2 MP makro, 50 MP Selfie |
OS | Android 13 Funtouch 13 |
Untuk pemindaian dengan menggunakan aplikasi DevCheck dan SensorBox bisa dilihat pada hasil tangkapan gambar berikut ini
Oleh karena SoC baru, beberapa aplikasi spesifikasi belum bisa mendeteksi nama dari Dimensity 7200. Oleh karena itu, SoC ini masih terdeteksi dengan nama Mediatek MT 6886. Vivo juga menaruh pengingin bernama Ultra Large Vapor Chamber Bionic Cooling System yang membuat perangkat ini memang tidak terasa panas.
Unboxing Review Vivo V27 5G
Setiap perangkat tentu saja memiliki paket penjualan yang berbeda-beda. Saat membuka paket penjualan dari Vivo V27 5G, saya menemukan charger 66 watt, kabel USB, serta rubber back case. Tidak lupa Vivo juga menyertakan beberapa dokumen serta pin untuk membuka SIM tray.
Desain
Vivo memang dikenal mampu menghadirkan desain cantik pada setiap perangkatnya. Hal tersebut juga tertuang pada perangkat dengan warna bernama Noble Black yang saya dapatkan. Bagian belakangnya terbuat dari Fluorite AG Glass yang memiliki motif glitter sehingga terlihat seperti kerlipan bintang. Sekilas motif ini terlihat seperti bahan dengan desain matte.
Bagian kamera pada perangkat ini memiliki desain dengan 3 bundaran besar dengan dimensi yang sama. Masing-masing dari bundaran tersebut terdapat 1 kamera dengan yang atas adalah kamera wide, tengah merupakan kamera utama, dan yang bawah adalah kamera makro. Lampu LED berbentuk cincin ada pada sisi sebelah kanan dari bundaran paling atas.
Layar Vivo V27 5G menggunakan panel IPS 120Hz dengan dimensi 6,78 inci dan resolusi 2400×1080. Model layarnya menggunakan punch hole yang berisikan kamera depan. Sayangnya, saya tidak mendapatkan informasi apakah perangkat ini menggunakan Schott Xensation atau tidak. Namun, Vivo memberikan lapisan anti gores sehingga bisa untuk mengamankan layar utamanya dari goresan.
Untuk sisi sebelah kanan dari Vivo V27 5G akan ditemukan tombol volume serta power. Pada sisi bagian bawah ditemukan slot SIM, microphone, USB-C, dan speaker. Pada bagian atas akan ditemukan microphone ke 2 saja, membuat perangkat ini hanya memiliki 1 speaker mono saja. Pemindai sidik jari pada perangkat ini ada di bawah layar.
Perangkat ini tentu saja sudah mendukung fitur NFC yang bisa menyalin sebuah kartu akses. Kapasitas penyimpanan internal dari perangkat ini adalah 256 GB dengan teknologi UFS 3.1. RAM yang terpasang memiliki total 8 GB ditambah extended RAM dengan kapasitas hingga 8 GB.
Sistem operasi yang dimiliki oleh perangkat yang satu ini sudah memakai Android 13 dengan FunTouch OS 13. Pada antarmuka ini, Vivo memperkenalkan Kinetic Wallpaper, yaitu wallpaper bunga yang akan mekar jika kita sudah melangkah sekitar 4000 langkah. Vivo juga memberikan fungsi real time AQI untuk mengetahui kondisi udara di sekitar kita.
Konektivitas dan jaringan
Vivo V27 5G menggunakan chipset Dimensity 7200 yang ditujukan untuk perangkat mainstream. Untuk itu, perangkat ini sudah menggunakan modem yang sudah mendukung teknologi terkini, seperti Carrier Aggregation untuk 4G maupun 5G. Dimensity 7200 juga sudah mendukung Mediatek UltraSave 2.0 yang akan menghemat baterai pada jaringan 5G.
Smartphone ini sudah mendukung bandwidth 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 18, 19, 20, 26, 28, 38, 40, 41, dan 66 untuk jaringan 4G. Sedangkan untuk jaringan 5G, Vivo V27 sudah mendukung bandwidth n1, n3, n5, n7, n8, n20, n28, n38, n40, n41, n77, dan n78 untuk SA dan NSA. Dengan kehadiran n1, n3, dan n40 yang digunakan Telkomsel, membuat perangkat ini nantinya bisa mendukung 5G dari Telkomsel, Indosat dan XL.
Dengan menggunakan Mediatek Dimensity 7200, smartphone ini juga sudah mendukung WiFi 6E yang kencang. Selain itu, dukungan terhadap bluetooth 5.3 juga sudah dimilikinya. Untuk pendeteksian lokasi, teknologi BeiDou, Galileo, GLONASS, NavIC, GPS, dan QZSS juga sudah digunakan sehingga pendeteksiannya lebih akurat lagi.
Kamera: Sony IMX 766V
Vivo ternyata kembali menggunakan sensor buatan Sony pada Vivo V27 5G dengan IMX 766V. Vivo mengklaim bahwa sensor ini merupakan hasil kerjasamanya dengan Sony agar bisa menghasilkan gambar yang lebih jernih. Untuk membuktikannya, saya membawa perangkat ini saat berjalan-jalan di Taipei.
Flash LED pada perangkat ini memiliki bentuk seperti cincin. Saya pikir, dengan menggunakan Aura Light, akan membuat efek cincin pada bola mata saat mengambil gambar. Ternyata saya salah, hasilnya sama seperti flash biasa.
Kamera utamanya memang mampu menghasilkan gambar yang baik. Pada setiap gambar yang diambil, saya sangat kesulitan untuk mendapatkan gambar yang blur dan noisy. Semua gambar mampu diambil dengan tajam dan dengan warna yang cukup akurat. Bahkan mode malamnya mampu mengambil gambar dengan baik.
Pada kamera ultrawide-nya, gambar yang dihasilkan juga terlihat bagus. Namun, hasilnya memang tidak setajam dan sebaik kamera utamanya. Pada beberapa kasus, saya masih bisa menemukan sedikit noise pada bagian-bagian gelap. Hal ini membuat kamera lebar tersebut bisa diandalkan untuk kebutuhan pengambilan gambar sehari-hari.
Untuk kamera depannya, walaupun sama-sama memiliki sensor 50 MP, hasilnya jauh berbeda. Walaupun masih bisa mengambil gambar dengan lumayan bagus, namun tingkat ketajamannya cukup menurun. Walaupun HDR dinyalakan, namun sepertinya kamera depannya cukup kesulitan mengambil gambar dengan melawan cahaya.
Pengujian review Vivo V27 5G
Vivo V27 5G menggunakan Mediatek Dimensity 7200, di mana memiliki arsitektur big.LITTLE dengan proses pabrikasi 4 nm TSMC. Pada cluster kinerja, SoC ini menggunakan 2 core Cortex-A715 berkecepatan 2,8 GHz dan 6 core Cortex-A510 berkecepatan 2 GHz. GPU yang digunakan adalah Mali-G610 MC4 yang berarti memiliki 4 inti.
Perangkat ini saya gunakan selama 2-3 mingguan dan dipakai untuk bekerja serta bermain game. Pada saat penggunaan, saya belum menemukan bug apa pun sehingga saya rasa cukup dalam menggunakannya. Namun, sepertinya 3 minggu belum bisa menggambarkan pemakaian perangkat ini secara keseluruhan.
Bermain Game dengan Vivo V27 5G
Menggunakan Dimensity 7200 memang membuat saya penasaran dengan kinerjanya saat bermain game. Secara teoritis, perangkat ini tentu saja akan memiliki kinerja lebih dibandingkan dengan Dimensity dengan seri 3 angka. Seharusnya, pengalaman bermain game akan lebih nyaman. Namun, saya belum tahu bagaimana dukungan driver dan developer game pada SoC yang satu ini.
Seperti biasa, ada 2 game yang saya gunakan dalam menguji sebuah perangkat. Game pertama sudah pasti memakai Genshin Impact yang sangat haus daya. Game kedua saya memilih PUBG Mobile dengan harapan bisa memainkan pada framerate tinggi. Dan ternyata hanya pada smooth extreme yang berarti terkunci 60 fps saja.
Pada Genshin Impact, ternyata perangkat ini bisa berjalan pada rata-rata 49 fps. Framerate-nya sendiri cukup fluktuatif dan mampu menyentuh 59 fps, namun ternyata kebanyakan stabil di bawah 50 fps. Hasilnya memang cukup nyaman, karena saya memasang pada profile Highest 60 fps.
Hal yang cukup mengejutkan adalah PUBG Mobile yang ternyata tidak mencapai 60 fps. Walaupun saya hanya menyalakan Anti Aliasing 2x, namun game berjalan pada 55 fps secara stabil. Walaupun begitu, tentu saja game bisa dimainkan secara nyaman tanpa adanya lag. Winner-winner Chicken Dinner pun siap didapatkan dengan memakai smartphone ini.
Selama bermain game, saya sama sekali tidak merasakan panas yang mengganggu. Hal ini tentu saja berkat pendingin Ultra Large Vapor Chamber Bionic Cooling System. Walaupun begitu, Dimensity memang dikenal tidak menghasilkan panas yang berlebih. Sehingga gabungan keduanya menghasilkan perangkat yang adem.
Untuk mengukur framerate, saya menggunakan aplikasi GameBench yang akurat dalam menghitung frame per detiknya. Berikut adalah hasil pengujian game pada Vivo V27 5G.
Bekerja dan Hiburan
Selama bepergian di luar negeri, saya menggunakan Vivo V27 5G sebagai daily driver. Hal ini tentu saja membuat saya menginstalasikan aplikasi-aplikasi yang selalu saya gunakan, seperti Facebook, Tiktok, Twitter, Instagram, Zoom, Slack, Trello, Whatsapp, dan Telegram. Tidak satu pun masalah yang saya temukan pada saat menggunakannya.
Mendengarkan musik melalui aplikasi Apple Music juga sangat menyenangkan, karena perangkat ini sudah mendukung LDAC. Selain itu, perangkat ini juga mendukung Audio Super Resolution yang ternyata mampu meningkatkan kualitas suara walau sedikit. Melakukan streaming Netflix juga nyaman karena perangkat ini sudah mendukung widevine L1 dan bisa menonton pada resolusi HD.
Benchmark Vivo V27 5G
Saya cukup penasaran dengan Dimensity 7200 jika dibandingkan dengan saudaranya yang lain. Oleh karena itu, saya kembali menghadirkan Dimensity 8100 yang kencang. Dua pembanding lainnya adalah Dimensity 920 yang sedang banyak digunakan saat ini, serta Helio G99. Berikut adalah hasilnya.
Hasilnya memang sesuai dengan kelasnya. Dimensity 7200 masih kalah dengan Dimensity 8100 yang memang sekelas di atasnya. Namun, SoC ini memiliki rentang yang cukup jauh jika dibandingkan dengan Dimensity 920 dan Helio G99. Bagi kalian yang masih menggunakan 2 SoC rendah tersebut, bisa mempertimbangkan untuk upgrade ke Dimensity 7200.
Uji baterai: 4600 mAh
Untuk menguji baterai dengan kapasitas 4600 mAh, saya pikir tidak akan lebih lama dari 5000 mAh. Itu pun belum tentu hasilnya akan sama dengan skenario penggunaan sehari hari. Tentunya saat tidak bermain game, biasanya sebuah smartphone akan dipakai untuk menonton video.
Saya mengambil patokan dengan menggunakan sebuah file MP4 yang memakai resolusi 1920 x 1080 yang diulang sampai baterai habis. Vivo V27 5G ternyata dapat bertahan hingga 18 jam 22 menit, sedikit di atas beberapa perangkat dengan baterai 5000 mAh. Setelah habis, saya langsung mengisi kembali baterainya dengan menggunakan charger bawaan 66 watt. Hasilnya, baterai akan terisi penuh dalam waktu kurang lebih 52 menit.
Verdict Review Vivo V27 5G
Pilihan untuk membeli smartphone mainstream di Indonesia saat ini memang banyak. Selain butuh kinerja yang tinggi, kamera yang baik juga menjadi pilihan utama konsumen di Indonesia. Desain yang fashionable juga merupakan keharusan bagi para remaja. Vivo menjawab kebutuhan ini dengan mengeluarkan V27 5G.
Pada bagian kinerja, Vivo mempercayakan SoC-nya dengan Mediatek Dimensity 7200. SoC ini memiliki performa yang kencang untuk bermain game serta untuk penggunaan sehari-hari. Hal tersebut didukung dengan RAM 8 GB dan penyimpanan 256 GB yang cukup lebar. Baterai 4600 mAh-nya juga memiliki daya tahan lama serta dapat diisi dengan cepat melalui charger 66 watt.
Kamera utama pada perangkat ini bisa mengambil gambar dengan bagus, bahkan bisa melebihi beberapa pesaingnya pada rentang harga yang sama. Sayangnya, Vivo masih harus melakukan tweaking lebih lanjut pada kamera depannya. Selain itu, perangkat ini juga nyaman saat dipakai untuk menonton serta mendengarkan musik. Walaupun hal tersebut harus dilakukan dengan speaker mono saja.
Harga jual Vivo V27 5G masih sama dengan V25 5G pada saat pertama diluncurkan, yaitu Rp. 5.999.000. Sepertinya, harga tersebut saat ini memang sudah umum untuk sebuah perangkat mainstream premium. Hal ini membuatnya cocok untuk para konsumen yang membutuhkan smartphone dengan kamera apik dan memiliki kinerja tinggi serta desain yang cantik.
Sparks
- Kinerja yang kencang dengan Mediatek Dimensity 7200
- Kinerja kamera utama yang baik bahkan pada malam hari
- Daya tahan baterai yang cukup bagus untuk seharian
- Desain yang cantik dengan glittery dan curved screen
- Layar nyaman dilihat dengan 120 Hz
Slacks
- Belum memiliki speaker stereo
- Belum menggunakan proteksi layar seperti Schott Xensation atau Gorilla Glass
- Kamera depan butuh peningkatan lebih baik lagi