Xiaomi seri T mungkin merupakan salah satu model yang paling ditunggu di Indonesia. Hal tersebut karena seri T masih memiliki harga yang bersahabat namun dengan kinerja dan teknologi dari seri flagship Xiaomi. Sang penerus Mi 10T dan Xiaomi 11T sudah hadir di Indonesia tanpa saudaranya yang memiliki nama Pro. Smartphone tersebut tentu saja Xiaomi 12T.
Ada sesuatu yang baru pada perangkat yang sudah menginap sekitar 2 minggu di meja pengujian tim Hybrid ini. Xiaomi 12T menggunakan SoC buatan Mediatek dengan Dimensity 8100 Ultra. Kata Ultra merupakan hasil kerjasama antara Xiaomi dan Mediatek untuk menambahkan EIS dan AI pada kamera. Jadi secara kinerja, Dimensity 8100 Ultra dan non Ultra adalah sama saja.
Beberapa keunggulan dari Xiaomi 12 Pro juga dibawa ke seri 12T ini. Hal tersebut misalnya saja layar AMOLED CrystalRes dengan refresh rate 120 Hz. Perangkat ini juga membawa teknologi pengisian cepat 120 watt yang bakal mengisi penuh kurang dari setengah jam. Dan yang paling penting, charger-nya tidak perlu beli lagi karena sudah temasuk paket penjualan.
Sayang memang, seri Pro yang menggunakan kamera 200 MP tidak dihadirkan di Indonesia. Seri non Pro ini menggunakan kamera dengan resolusi 108 MP buatan Samsung. Untuk spesifikasi lengkap lainnya, bisa Anda lihat pada tabel berikut ini:
Spesifikasi | Xiaomi 12T |
SoC | Mediatek Dimensity 8100 Ultra |
CPU | 4×2.85 GHz Cortex-A78 + 4×2.0 GHz Cortex-A55 |
GPU | Mali-G610 MC6 |
RAM | 8 GB LPDDR5x |
Internal | 256 GB UFS 3.1 |
Layar | 6,67 inci 2712×1220 120 Hz AMOLED Gorilla Glass 5 |
Dimensi | 163.1 x 75.9 x 8.6 mm |
Bobot | 202 gram |
Baterai | 5000 mAh 120 watt charger |
Kamera | 108 MP / 12 MP utama, 8 MP ultrawide, 2 MP macro, 20 MP Selfie |
OS | Android 12 MIUI 13 |
Untuk hasil dari DevCheck serta SensorBox bisa dilihat pada gambar berikut ini
Satu hal yang cukup disayangkan adalah perangkat ini meluncur dengan sistem operasi Android 12. Xiaomi berjanji untuk meningkatkan sistem operasinya selama 3x, namun bakal terpakai 1x pada saat upgrade ke Android 13. Padahal, Android 13 sepertinya sudah umum dipakai pada perangkat yang meluncur 2 bulan terakhir ini.
Unboxing Review Xiaomi 12T
Inilah yang akan ditemukan di dalam kotak paket penjualan Xiaomi 12T. Xiaomi sudah memberikan charger 120 watt langsung di dalam paket penjualannya, yang sementara beberapa vendor malah mengharuskan membeli tambahan. Selain itu, terdapat back case, kabel USB-C, dan SIM tray pin.
Desain
Desain Xiaomi 12T sepertinya dibawa dari Xiaomi 12 Pro, sehingga kedua perangkat memang terlihat cukup mirip jika dilihat dari bagian belakangnya. Bagian belakang tersebut juga terbuat dari kaca dan Xiaomi mengklaim bagian belakangnya juga menggunakan Gorilla Glass 5. Walaupun memang terlihat bagus, namun perangkat ini cukup licin saat digenggam. Oleh karena itu, gunakan back case bawaan supaya tidak rentan terjatuh.
Desain bagian kamera pada perangkat yang satu ini memang sangat mirip dengan Xiaomi 12 Pro. Kotaknya dibagi dalam 4 bagian, di mana yang pertama dan paling atas dipakai untuk kamera utamanya. Selanjutnya pada bagian kiri terdapat kamera wide serta makro. Pada bagian kanannya ditemukan lampu flash dengan dual tone yang memiliki fungsi lain sebagai senter.
Layar merupakan hal yang membuat perangkat ini berbeda dengan seri flagship-nya, yaitu flat alias tidak curved. Layarnya menggunakan CrystalRes 6.67” AMOLED DotDisplay beresolusi 2712×1220 dengan kerapatan 446 ppi. Xiaomi juga sudah melengkapi layarnya dengan proteksi Gorilla Glass 5 sehingga menjadikannya lebih tahan terhadap benturan. Sebuah lapisan anti gores juga sudah menempel pada perangkat ini.
Dengan menggunakan AMOLED, tentu saja teknologi pemindai sidik jari di bawah layar bisa diimplementasikan pada Xiaomi 12T. Selain itu, perangkat ini juga memiliki AI face unlock yang cukup cepat membuka kunci layarnya.
Pada sisi bagian atas dari Xiaomi 12T dapat ditemukan microphone kedua, sensor infra merah, dan speaker kiri. Untuk sisi sebelah kanan terdapat tombol power dan volume. Bagian bawahnya bisa ditemukan slot SIM, microphone utama, port USB-C, dan speaker kanan.
Seperti yang sudah dikatakan di atas, perangkat yang satu ini masih menggunakan Android 12 dengan MIUI 13. Walaupun begitu, seharusnya pada tahun ini para pengguna Xiaomi 12T akan kebagian upgrade sistem operasi Android 13. Hal tersebut berarti para pengguna 12T bakal mendapatkan upgrade hingga Android 15.
Konektivitas dan jaringan
Xiaomi 12T menggunakan chipset Mediatek Dimensity 8100 Ultra yang saat ini memiliki modem R16 yang bisa terkoneksi 5G. Jaringan yang didukung oleh perangkat ini meliputi 1, 3, 5, 7, 8, 20, 28, 38, 40, 41, 66, 77, dan 78 untuk Stand Alone dan Non Stand Alone. Hal tersebut berarti Xiaomi 12T sudah mendukung jaringan 5G pada operator di Indonesia. Hal ini juga mengartikan bahwa Xiaomi 12T juga mendukung teknologi penghemat daya 5G, 2CC carrier aggregration, serta dual 5G standby
Untuk jaringan 4G LTE, Xiaomi 12T sudah mendukung band yang meliputi 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 12, 13, 17, 18, 19, 20, 26, 28, 32, 38, 40, 41, dan 66. Dengan panjangnya jaringan yang didukung tersebut, tentu saja semua operator di Indonesia sudah bisa digunakan oleh perangkat ini. Semua teknologi 4G LTE juga sudah pasti disematkan pada perangkat ini. .
Dengan menggunakan Dimensity 8100 Ultra, tentu saja perangkat ini sudah mendukung konektivitas lainnya. Perangkat ini sudah mendukung WiFi 6E 2×2 serta Bluetooth 5.3. Dan untuk mengetahui lokasi, Xiaomi 12T sudah bisa terkoneksi dengan Beidou, Galileo, GLONASS, NavIC, GPS, dan QZSS.
Kamera: ISOCELL HM6
Kamera 108 MP sudah pasti didominasi oleh Samsung dengan sensor ISOCELL-nya. Untuk Xiaomi 12T, sensor utama yang digunakan adalah ISOCELL HM6, sebuah upgrade dari ISOCELL HM2 yang ada pada 11T. Kamera wide pada perangkat ini menggunakan ISOCELL Slim S5K4H7 dengan resolusi 8 MP sedangkan pada kamera makro menggunakan GC02 buatan GalaxyCore. Untuk kamera depan, Xiaomi memasangkan IMX 596 dengan resolusi 20 MP Quad Bayer.
Hasil dari kamera utamanya memang terasa cukup baik. Hanya saja pada detail-detail kecil seperti rumput dan daun, HM6 memang memiliki kelemahan. Selain itu, warna dan dynamic range yang dimiliki juga termasuk bagus. Kontrasnya juga tinggi serta white balance-nya juga oke. Berikut adalah contoh hasilnya.
Kamera ultrawide pada Xiaomi 12T ternyata juga menghasilkan gambar 8 MP yang cukup baik. Kamera ini mampu menangkap warna yang menurut saya cukup akurat serta memiliki tingkat ketajaman yang bagus pula. Saya juga tidak menemukan noise yang biasa terjadi pada lensa ini. Hasil contohnya bisa dilihat pada gambar berikut ini
Kamera makro pada smartphone ini, ya sudah pasti “begitu-begitu” saja. Dengan resolusi rendah, tentu saja tidak mampu menangkap gambar dengan baik. Walaupun begitu, kontrasnya ternyata cukup baik dibandingkan perangkat sekelas.
Kamera depan yang ada pada Xiaomi 12T ternyata mengambil gambar dengan detail yang kurang tajam. Sangat disayangkan, padahal reproduksi warnanya cukup baik terutama pada kulit. Entah apakah kamera ini tidak mengambil dengan teknologi quad bayer-nya, sehingga seluruh 20 MP akan menangkap gambarnya sehingga kurang detail.
Pengujian Review Xiaomi 12T
Xiaomi 12T menggunakan Mediatek Dimensity 8100 Ultra, di mana memiliki arsitektur big.LITTLE. Pada cluster kinerja, SoC ini menggunakan 4 core GHz Cortex-A78 berkecepatan 2.85 GHz dan 4 core Cortex-A55 berkecepatan 2 GHz. GPU yang digunakan adalah Mali-G610 MC6 yang berarti memiliki 6 inti.
Perangkat ini saya gunakan selama 2 mingguan dan dipakai untuk bekerja serta bermain game. Memang, waktu 2 minggu belum cukup untuk mendapatkan feel sebuah smartphone secara keseluruhan. Selama penggunaan, saya belum menemukan adanya bug sama sekali.
Bermain Game
Menguji perangkat dengan Dimensity 8100, mengartikan pula bahwa perangkat ini bakal bebas lag. SoC ini dipadu dengan vapor chamber yang lebih luas untuk mendinginkan prosesornya. Hasilnya memang selama bermain saya tidak merasakan panas yang mengganggu pada perangkat ini.
Sama seperti kebanyakan pengujian yang saya lakukan, ada 2 game yang digunakan. Game pertama tentu saja Genshin Impact yang paling membutuhkan daya pada sebuah smartphone. Game kedua adalah PUBG Mobile yang cukup enteng, namun bisa berjalan pada framerate lebih tinggi.
Genshin Impact dapat saya mainkan dengan sangat nyaman. Tentunya, menggunakan profile Highest disertai memasang 60 fps pada framerate-nya. Dan hasilnya, perangkat ini dapat berjalan pada framerate penuh. Saya bisa bermain selama berjam-jam tanpa terasa panas pada perangkat ini.
Dimensity 8100 juga sudah didukung oleh PUBG Mobile, sehingga saya bisa menggunakan framerate 90 fps. Dengan memasang profile Smooth, mata saya memang menjadi lebih nyaman saat bermain dengan framerate lebih tinggi. Semua pergerakan pada game ini terasa sangat mulus. Dan yang pasti, perangkat ini tidak panas.
Untuk mengukur framerate, saya menggunakan aplikasi GameBench yang akurat dalam menghitung frame per detiknya. Berikut adalah hasil pengujian game pada Xiaomi 12T
Bekerja dan hiburan
Dimensity 8100 merupakan salah satu SoC yang kencang yang ada saat ini. Oleh karena itu, semua aplikasi yang saya gunakan setiap hari juga lepas dari masalah. Hal tersebut berarti penggunaan Trello, Gmail, WPS, Telegram, Discord, Slack serta beberapa aplikasi sosial media dan chatting tidak akan ada masalah.
Saya juga menggunakan perangkat ini untuk melakukan rendering video untuk keperluan tugas sekolah anak. Hasilnya sudah pasti cepat dalam melakukan rendering tanpa adanya masalah. Perangkat ini juga sudah mendukung Widevine L1 sehingga menonton streaming sudah bisa dalam resolusi tertinggi.
Sangat disayangkan, Xiaomi tidak menyematkan Dolby Vision pada samrtphone ini. Namun untuk urusan suara, Xiaomi 12T sudah memiliki Dolby Atmos sehingga dapat meningkatkan kualitas suaranya.
Benchmark Xiaomi 12T
Dengan menggunakan Mediatek Dimensity 8100, tentu saja SoC ini dapat bekerja dengan kecepatan tinggi. Untuk itu, saya menghadirkan kembali beberapa SoC yang digunakan pada perangkat yang memiliki rentang harga kurang lebih sama dengan perangkat ini. Berikut adalah hasilnya
Geekbench 6 digunakan secara perdana pada pengujian Xiaomi 12T. Hasilnya, Dimensity 8100 Ultra memang cukup mengungguli semua SoC lainnya yang dipakai pada rentang harga sama. Hal ini tentu saja membuat Xiaomi 12T menjadi lebih menarik lagi.
Uji baterai: 5000 mAh
Untuk menguji baterai dengan kapasitas 5000 mAh akan menguras banyak waktu. Itu pun belum tentu hasilnya akan sama dengan skenario penggunaan sehari hari. Tentunya saat tidak bermain game, biasanya sebuah smartphone akan dipakai untuk menonton video.
Saya mengambil patokan dengan menggunakan sebuah file MP4 yang memakai resolusi 1920 x 1080 yang diulang sampai baterai habis. Xiaomi 12T dapat bertahan hingga 15 jam 59 menit. Setelah habis, saya langsung mengisi kembali baterainya dengan menggunakan charger bawaan 120 watt. Hasilnya, baterai akan terisi penuh dalam waktu kurang lebih 23 menit.
Verdict
Pengalaman menggunakan smartphone premium memang akan lebih baik jika dibandingkan dengan perangkat mainstream dan apalagi entry level. Hal tersebut dikarenakan performa dan fitur dari perangkat premium akan lebih baik. Namun jika perangkat premium tersebut dijual dengan harga yang cukup terjangkau, tentu akan menjadi lebih menarik. Seperti halnya Xiaomi 12T yang saat ini sudah hadir di Indonesia.
Dengan menggunakan Mediatek Dimensity 8100 Ultra membuat perangkat ini bahkan lebih nyaman dari perangkat flagship dengan SoC sejenis yang mudah panas. Selain kencang, perangkat ini jauh dari panas yang mengganggu sehingga tidak terjadi throttling yang parah. Hal tersebut didukung dengan baterai besar dan pengisian yang tidak mencapai 25 menit. Dengan jaringan 5G juga bisa membuat internetan menjadi lebih lancar.
Kamera yang ada pada bagian belakang perangkat ini memang bisa mengambil gambar dengan cukup baik. Sayangnya, kamera selfie masih harus ditingkatkan lagi oleh Xiaomi. Hasil fotonya sendiri akan lebih nyaman saat dilihat dengan menggunakan layar AMOLED 120 Hz pada perangkat ini. Speaker stereo yang ada juga bakal meningkatkan pengalaman mendengarkan musik dan menonton video.
Smartphone Xiaomi 12T memang hanya memiliki 1 varian saja dan dijual pada harga resmi Rp. 6.599.000. Harga ini tentu saja tergolong lebih terjangkau dari sebuah smartphone flagship saat ini yang bisa mencapai belasan juta rupiah. Akan tetapi dengan harga tersebut, konsumen bisa merasakan kinerja tinggi tanpa throttling yang membuat penggunaan menjadi nyaman dan bisa menikmati kamera 108 MP.
Sparks
- Kinerja Dimensity 8100 Ultra yang tidak perlu diragukan lagi
- Layar AMOLED 120 Hz HDR+ yang nyaman di mata
- Daya tahan baterai cukup baik dengan pengisian yang cepat
- Kinerja kamera utama dan wide yang mumpuni
- Dolby Atmos pada speaker stereo
- Tidak menghasilkan panas yang mengganggu
Slacks
- Hasil tangkapan kamera depan kurang tajam
- Masih menggunakan frame plastik pada harga 6 jutaan
- Tanpa Dolby Vision, padahal layarnya sudah bagus sehingga kurang optimal
- Masih memakai Android 12, bukan 13