Kita turut berbangga jika ada produk buatan anak negeri yang bisa bermanfaat di negeri tetangga. Meskipun tidak sepenuhnya berbasis di Indonesia, 8Villages digandeng oleh Ooredoo Myanmar dalam konsorsium untuk meningkatkan pengetahuan bertani (agriculture) menggunakan aplikasi dengan nama “The Farmer”. Selain 8Villages, turut bergabung dalam konsorsium ini adalah Myanma AWBA dan vLink.
Aplikasi The Farmer akan memudahkan pengguna untuk memperoleh informasi penting dalam menjalankan kegiatannya, seperti memberikan informasi harga produk pertanian, prakiraan cuaca, cara terbaik untuk bercocok tanam, dan kesempatan untuk berkonsultasi dengan petani terkemuka di masing-masing daerah. Solusi yang dikembangkan 8Villages menjadi tulang punggung The Farmer ini.
Sebelumnya 8Villages sudah mengaplikasikan teknologinya di Indonesia dan ditujukan bagi para petani yang ingin meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertaniannya. 8Villages memudahkan komunikasi antara petani dan pakar-pakar pertanian melalui perangkat mobile. 8villages juga membangun basisdata LISA yang bekerja sama dengan akademisi untuk menggagas forum tanya jawab yang berkaitan dengan kegiatan pertanian.
Dalam konteks pertanian yang biasanya terletak di daerah pelosok, 8Villages tidak cuma mengakomodasi komunikasi melalui perantara data, tetapi juga melalui SMS. Kebanyakan konsumen 8Villages adalah pengguna feature phone yang belum sepenuhnya terhubung dengan konektivitas Internet.
Langkah 8Villages yang didirikan oleh Mathieu Le Bras dan Yusep Rosmansyah untuk berekspansi secara regional patut kita acungi jempol dan sudah sepatutnya didukung. Dibanding startup dari negara maju, 8Villages memiliki keunggulan pemahaman atas permasalahan pertanian di Asia Tenggara dan bagaimana cara mengatasinya. Permasalahan dan keterbatasan yang dihadapi oleh petani di negara tropis tentu saja berbeda dengan petani di negara-negara beriklim subtropis.
8Villages merupakan contoh startup yang kami puji karena berani memasuki pasar yang “kurang cool” jika dibandingkan dengan dinamika jaman sekarang. Layanan yang diberikan mencoba mengakomodasi keterbatasan teknologi dan akses yang dialami oleh para pekerja di bidang pertanian dan mengubahnya menjadi hal yang produktif.
Dengan meredupnya dukungan terhadap Life Tools yang digagas oleh Nokia di sejumlah negara berkembang yang juga memiliki segmen pertanian, 8Villages berpotensi untuk melebarkan sayap ke negara-negara berbasis pertanian yang lain di Asia dan mungkin juga Afrika.
[Ilustrasi foto: Shutterstock]