Turnamen esports Dota 2 level tertinggi, The International 11, akhirnya selesai dan menemukan juaranya, yaitu Tundra Esports. Kemenangan ini menjadi hal mengejutkan karena turnamen itu menjadi laga perdana The International bagi Tundra Esports.
Benar, Tundra Esports merupakan salah satu tim baru yang bertanding di panggung Dota 2. Memulai debutnya di awal tahun 2021 dengan mengakuisisi Mudgolems, kini tim tersebut menjadi kekuatan baru di ranah esports Dota 2.
Langkah Tundra Esports ke The International 11 juga melalui jalur direct invite karena memuncaki tangga poin DPC. Memulai petualangannya di babak grup, Tundra Esports juga menorehkan hasil yang sangat memukau yaitu 5 kemenangan dan 4 seri, tanpa kekalahan.
Hasil tersebut membuat Tundra Esports melaju ke babak playoff dengan slot upper bracket dan harus melawan OG.
Tundra Esports, cerita kuda hitam kembali terulang
Langkah Tundra Esports dalam meraih trofi Aegis memang tidak mudah, apalagi banyak lawan yang harus disingkirkan terlebih dahulu. Menuju final TI, Tundra Esports harus melalui laga pembuka berhadapan dengan OG.
Meski banyak yang menjagokan OG, justru Tundra Esports mengawali kejutan dengan mengalahkan Amar dkk. dengan skor 2-0 tanpa balas. Hasil mengejutkan ini juga berlanjut di babak selanjutnya ketika Tundra Esports menang 2-0 melawan Team Aster.
Perlu diketahui bahwa tim-tim di The International 11 merupakan yang terbaik, sebagai contoh Team Aster yang dikalahkan Tundra sempat mengalahkan PSG.LGD, sang finalis TI dua kali dengan skor 2-0 tanpa balas.
Berikutnya Tundra melawan Team Secret, tim yang lolos melalui slot Last Chance Qualifier. Meski begitu, performa Team Secret di TI sangat baik karena melaju ke final, namun harus dikirim ke lower bracket oleh Tundra dengan skor 2-1.
Uniknya, Tundra Esports kembali melawan Team Secret setelah Puppey dkk. mengalahkan Team Liquid lewat skor 2-1. Apakah turnamen final berjalan sangat seru seperti final The International sebelumnya?
Nyatanya seru, namun tanpa perlawanan karena Team Secret dikalahkan dengan skor 3-0 tanpa balas dalam format best-of-five. Kemenangan ini bukan tanpa alasan, memang Tundra dengan julukan “Nerds of Dota” ini memiliki permainan, mekanisme, dan strategi yang sangat terperinci.
Salah satu analis Dota 2, Gorc, menjelaskannya melalui cuitan di Twitter miliknya.
Gonna reiterate the mechanics that @TundraEsports abused to win TI. Pick good offlane who buys Wraith Pact:
Wraith Pact 30% damage reduc -> 70% dmg
Mage Slayer 35% reduc -> 45.5% dmg
Pipe blocks 400 raw dmg, 879 equiv.
Pipe Aura 15% red -> 38.67% dmg
Base Res 25% -> 29%— Purge – Kevin Godec (@PurgeGamers) October 30, 2022
Singkatnya, Tundra Esports lebih memaksimalkan pemilihan item yang bersifat team fight. Bahkan Skitter terus membeli item Nullifier selama babak grand final.
Dengan kemenangan ini, maka Tundra Esports meraih porsi hadiah terbesar di The International 11 dengan detail sebagai berikut:
Juara 1: Tundra Esports — $8.518.822 + Trofi Aegis
Runner-up: Team Secret — $2.461.033
Posisi 3: Team Liquid — $1.703.810
Posisi 4: Team Aster — $1.135.835
Kalender Dota Pro Circuit akan jeda sebentar dan kembali bergulir pada Desember 2022 mendatang. Detail lebih lanjut belum resmi diumumkan oleh Valve selaku pengembang game Dota 2.