Tecno Pova 3 adalah salah satu smartphone kelas menengah terbaru di Indonesia yang menawarkan pengalaman penggunaan yang berbeda. Hadir dengan tagline “baterai badak, performa galak”, Pova 3 mengangkut baterai jumbo 7.000 mAh dan ditenagai chipset MediaTek Helio G88.
Ditambah dukungan layar luas mencapai 6,9 inci FHD+ dengan refresh rate 90 Hz dan dual speaker stereo, Pova 3 menjanjikan kepuasan bermain game dalam waktu yang lama. Desainnya turut memperjelas bahwa Pova 3 adalah smartphone dua jutaan untuk bermain game, bahkan ada varian Electric Blue LED Gaming Edition yang dilengkapi lampu RGB di bagian belakangnya.
Edisi spesial tersebut dijual dengan harga resmi Rp2.699.000, sedangkan varian Tech Silver dan Eco Black dijual Rp2.599.000. Smartphone ini tergolong tidak biasa, tentunya punya kelebihan dan kurangan, lebih detailnya simak review Tecno Pova 3 berikut ini.
Baterai Badak
Kemampuan paling memikat perhatian Tecno Pova 3 itu ada pada kapasitas baterainya dan menjadi satu-satunya smartphone di Indonesia yang memiliki baterai 7.000 mAh. Penasaran dong, bisa bertahan berapa lama dalam sekali pengisian?
Tecno mengklaim bahwa Pova 3 dapat diajak bermain game hingga 8 jam atau maraton nonton berbagai macam video di YouTube hingga 20 jam. Untuk penggunaan aktif sangat mungkin bertahan seharian. Kalau battery saver di pengaturan battery lab diaktifkan, estimasi bisa bertahan hingga 21 jam.
Baterai besar tersebut dijejalkan ke dalam bodi berdimensi 173,1×78,5 mm dengan ketebalan 9,4 mm dan bobot 230 gram. Ya, ukurannya memang lebih bongsor dari smartphone yang ada saat ini dan seberapa besarnya mungkin tergantung dari ukuran layar smartphone yang Anda gunakan saat ini.
Sebagai contoh dibandingkan dengan Galaxy A23 (6,6 inci), perbedaan ukurannya tidak begitu kentara. Lain ceritanya bila bersanding dengan Galaxy A33 5G (6,4 inci), Pova 3 lebih panjang sekitar 13,4 mm. Secara keseluruhan, dimensi jumbo Pova 3 tergolong lumrah untuk ukuran smartphone masa kini dan bisa dimaklumi mengingat baterainya.
Hal yang tak kalah penting dari kapasitas baterai adalah dukungan pengisian daya cepatnya. Pova 3 memiliki laju pengisian daya 25W dan dilengkapi dengan adapter charger 33W dalam paket penjualannya yang dapat mengisi dari 0 – 50% dalam waktu 30 menit. Ada pula fitur reverse charging yang dapat digunakan sebagai power bank untuk mengisi perangkat lain dengan kecepatan 10W.
Performa Galak
Tecno Pova 3 berjalan di atas sistem operasi HiOS 8.6 berbasis Android 12 dan ditenagai chipset MediaTek Helio G88. SoC dengan fabrikasi 12 nm ini dilengkapi teknologi gaming MediaTek HyperEngine 2.0 lite dengan Panther Engine 2.0 untuk mendorong performa yang berkelanjutan dan gameplay lebih lancar, serta Game Space 2.0 yang mengumpulkan semua game dan pengaturan terkait gaming dalam satu tempat.
Chipset tersebut membawa CPU octa-core, yang terdiri dari 2-core performa tinggi berbasis Cortex-A75 dengan kecepatan clock 2.0 GHz, 6-core Cortex-A55 pada 1,8 GHz, dan GPU Mali G52 MP2. Disorong RAM 6 GB LPDDR4 dengan tambahan memory Fusion secara virtual hingga 5 GB dan penyimpanan internal UFS 2.1 sebesar 128 GB.
Mediatek Helio G88 yang terpasang sudah dilengkapi dengan sistem pendingin Graphene Film Cooling. Walau didesain ke arah gaming, tentu bukan game grafis berat dengan pengaturan rata kanan atau lebih condong ke game-game kasual dan kompetitif macam Mobile Legends: Bang Bang.
Selain layar lapang dengan dual speaker stereo, Tecno memperkaya pengalaman bermain game di Pova 3 dengan Z-Axis linear motor guna menghadirkan umpan balik sentuhan dengan efek getar yang nyata. Di bawah ini hasil benchmark Tecno Pova 3:
- AnTutu 252.986
- Geekbench 5 single-core 366
- Geekbench 5 multi-core 1.298
- Geekbench 5 Compute 1.227
- 3DMark Wild Life 722
- PCMark Work 3.0 performance 8.564
Desain Ala Smartphone Gaming
Penekanan Tecno Pova 3 sebagai smartphone kelas menengah terjangkau untuk bermain game dipertegas dengan desain penampang belakang yang tampak keren ala smartphone gaming sungguhan. Unit yang saya pegang berwarna tech silver, ia dilengkapi strip vertikal tebal seperti kaca bertuliskan Panther Engine, serta strip tipis dekat tepi kanan dan kirinya.
Masalahnya adalah tanpa case, strip di tengah tersebut bukan hanya mudah kotor dengan bekas jari tangan saat pemakaian, tetapi juga mudah tergores karena agak menonjol dan punya sentuhan glossy. Untungnya case bawaannya cukup bagus dan dilengkapi pola khusus yang mendukung penampilan gaharnya.
Untuk penempatan tombol fisiknya, di sebelah kanan tersemat tombol volume dan power yang terintegrasi dengan pemindai sidik jari, sedangkan SIM tray terletak di sebelah kiri dengan dua slot bersifat hybrid. Di sisi atas ada speaker, lainnya di bawah termasuk jack audio 3,5mm, mikrofon, port USB-C, dan speaker utama.
Pindah ke depan, Pova 3 mengemas panel LCD IPS 6,9 inci dengan resolusi FHD+ dan didukung refresh rate 90 Hz. Kualitas layarnya standar dan tidak ada mode layar di pengaturan untuk menyesuaikan tampilan lebih jauh.
Di layar ada single punch hole untuk kamera selfie 8 MP yang dilengkapi dual LED flash yang tersemat di bezel layar atas untuk pengambilan foto dan video di kondisi rendah cahaya. Satu hal pasti, luas layarnya memang memberikan kepuasan tersendiri. Baik untuk bermain game, nonton film, hingga edit bikin konten kreatif.
Kamera Utama 50 MP
Tiga unit kamera menempel di punggung Tecno Pova 3 dan kamera utamanya yang paling atas beresolusi 50 MP menggunakan sensor gambar Samsung ISOCELL JN1. Di bawahnya ada dua kamera pendukung masing-masing 2 MP untuk depth sensor yang digunakan pada mode portrait dan satunya macro.
Ya, hanya satu kamera belakang yang benar-benar bisa digunakan untuk memotret dan didukung quad LED flash. Kamera 8 MP di bagian depan juga dilengkapi dual LED flash. Jika dipelajari dengan baik, pemanfaat flash bisa meningkatkan hasil foto dan video cahaya rendah, tetapi pastikan penggunaan flash tidak mengganggu orang lain.
Mode foto utamanya disebut AI Cam yang secara default menghasilkan gambar 12 MP, dilengkapi HDR otomatis, sejumlah filter, dan eye autofocus. Mode foto lainnya mencakup beauty, portrait, super night, AR shot, panorama, ultra HD, documents, dan pro.
Untuk perekam videonya, baik kamera belakang dan depan dapat memproduksi video hingga resolusi 1440p (2K) dan 1080p pada 30 fps. Mode video lainnya adalah short video untuk merekam video pendek 15 detik (720p) dengan efek khusus dan level kecantikan dari Vskit, slow motion pada 120 fps atau 240 fps (720p), dan time-lapse dengan kecepatan yang bisa diatur hingga 5400x pada resolusi 2K.
Berikut beberapa hasil foto dari kamera Tecno Pova 3:
Verdict Tecno Pova 3
Persaingan smartphone di kelas menengah sangatlah sengit, sebagai pendatang baru Tecno memang perlu membuat smartphone yang berbeda. Pova 3 berhasil melakukannya, ia terbilang tidak biasa dan lumayan menonjol di rentang harga dua jutaan, terutama berkat kapasitas baterainya yang mencengangkan mencapai 7.000 mAh dengan pengisian daya cepat 25W.
Layar seluas 6,9 inci FHD+ dengan refresh rate 90 Hz, pengaturan dual speaker stereo, dan penggunaan dapur pacu MediaTek Helio G88 juga menjadi modal Pova 3 untuk menangani kebutuhan bermain game. Terutama game kasual dan kompetitif seperti MOBA dan battle royale dengan kualitas grafis sedang. Kemampuan kameranya standar dan Pova 3 yang beredar di Indonesia dilengkapi fitur NFC.
Baterai besar dan lapang layarnya memberikan kepuasan tersendiri, walaupun hal itu membuat dimensi bodi Pova 3 sedikit lebih besar dari smartphone rata-rata. Tenang saja, ukurannya masih tergolong wajar untuk smartphone masa kini. Singkatnya fitur yang terlalu menonjol memiliki kelebihan dan juga kekurangan, pada akhirnya balik lagi ke preferensi masing-masing calon pengguna. Apakah Anda benar-benar membutuhkan baterai dan layar besar?
Sparks
- Baterai jumbo 7.000 mAh dengan fast charging 25W
- Layar lapang 6,9 inci FHD+ dengan refresh rate 90 Hz
- Desain cukup keren, tetapi harus selalu pakai case karena strip belakang rentan tergores
- Berjalan di atas sistem operasi HiOS 8.6 berbasis Android 12
- Ditenagai chipset MediaTek Helio G88 (12 nm) yang mencukupi untuk menangani kegiatan bermain game kasual dan kompetitif grafis sedang
Slacks
- Dimensi bodinya lebih besar dari smartphone rata-rata
- Strip di punggungnya mudah tergores, pemakaian perlu pakai case
- Kemampuan kamera standar