Jaringan sosial bagi pecinta dunia kuliner, Opepper tengah bersiap melepas status beta. Setelah diluncurkan pada awal 2014, yang kemudian dilanjutkan dengan merilis aplikasi mobile-nya pada Maret lalu, startup yang berbasis di Jakarta ini kini bersiap rilis versi aplikasi mobile terbaru serta penambahan fitur yang akan menambah pengalaman pengguna.
Cukup banyak pembaruan besar yang dilakukan Opepper kali ini. Menurut keterangan yang disampaikan oleh Irawan S. Kusuma selaku CEO Opepper kepada DailySocial, pembaruan versi aplikasi mobile menjadi kunci pelepasan status beta Opepper. Irawan menuturkan, aplikasi yang nantinya akan diberi label versi 1.0 ini akan membawa perbaikan desain dan tampilan yang berbeda dari sebelumnya. Sementara itu, fitur penggunaannya juga ditambahkan seperti sinkronisasi kontak Facebook dan pencarian ulasan berbasis lokasi terdekat.
Irawan juga mengungkapkan, pembaruan versi ini juga dibarengi dengan rencana perilisan aplikasi Opepper ke dalam platform iOS. Ia mengaku, pihaknya kini tengah dalam proses akhir untuk merilis aplikasi Opepper di iOS, yang jika sesuai target akan dirilis di App Store berbarengan pada pelepasan status beta Opepper di tanggal 4 Juli 2014 mendatang.
Walau saat ini traksi pasarnya belum sebanyak kompetitornya yang serupa, Irawan mengaku punya cara tersendiri untuk menghadapi peta persaingan. Selain pembaruan di beberapa sisi dan kehadiran aplikasinya di platform baru, Irawan mengumumkan dalam melepas status betanya nanti Opepper juga memiliki perubahan kebijakan penggunaan baru yaitu menjadikan Opepper sebagai aplikasi referensi lokasi restoran berlabel Halal.
“Kami menambahkan fitur halal atau non-halal suggestion di halaman post check in dan review. Jadi bukan berarti non halal tidak dapat masuk Opepper, tapi pengguna sekarang bisa menambahkan keterangan halal atau non-halal. Namun, bagi restoran yang mau berpromosi haruslah halal, minimal punya garansi halal dari owner,” jelas Irawan.
Irawan berpendapat, fitur ini sangat penting bagi pengguna tertentu yang membutuhkan referensi lokasi tempat makan yang halal, terlebih bagi pengguna yang sedang berplesiran ke luar negeri agar dapat memperoleh informasi restoran halal yang konon sulit ditemukan di luar negeri. Sebagai gambaran, kira-kira tampilan halaman suggestion halal / non-halal seperti potongan gambar di bawah ini.
Langkahnya tersebut diyakininya menjadi “amunisi” Opepper untuk bersaing. Dengan melakukan diferensiasi layanan, ia optimis mampu mencuri perhatian di ceruk pasar yang memiliki banyak pesaing kuat seperti Zomato, OpenSnap, Qraved, Burpple, dan lain sebagainya yang punya kekuatan dalam ranah mobile. Selain itu ia juga optimis Opepper bisa “go global” dengan pembaruan layanan tadi.
“Kami memang akan memperkecil pasar dengan masuk ke niche market, namun di sisi lain hal ini memperkuat diferensiasi kami dari kompetitor lain. Diharapkan cita-cita kami agar bisa go global juga terwujud dengan konsep ini tentunya dengan harapan kami juga akan mendapat traksi dari negara-negara mayoritas berpenduduk muslim seperti Malaysia dan negara lainnya,” tutup Irawan.
Sebagai info tambahan, untuk merayakan pelepasan status beta, Opepper juga akan mengadakan event khusus selama bulan Ramadhan yang bertajuk Eat Ramadhan Festival. Event ini akan mengajak pengguna untuk mengikuti kontes review dan foto selfie di beberapa lokasi restoran di Jakarta dan Bandung. Hadiah yang ditawarkan berupa sejumlah voucher makan yang akan diundi setiap minggunya sepanjang bulan Ramadhan.
[ilustrasi foto: Shutterstock]