Jika melihat laptop seri Pavilion pada merek HP, mungkin beberapa orang akan melihatnya sebagai notebook yang memiliki harga terjangkau. Namun saat ini, sepertinya stigma tersebut harus segera dihapus. Hal tersebut dikarenakan banyak sekali perangkat Pavilion yang sudah memiliki harga yang cukup tinggi karena desainnya yang memang unik. Salah satunya adalah HP Pavilion Aero 13 be0003AU.
Laptop yang sudah datang ke meja pengujian Hybrid ini ternyata menggunakan prosesor dari AMD. Masih menggunakan seri AMD Mobile 5000 U, membuat laptop yang satu ini memiliki TDP 15 watt saja. Kartu grafis terintegrasi yang digunakan masih menggunakan arsitektur Vega. Tentunya, karena memiliki clock yang lebih tinggi, membuatnya lebih unggul jika dibandingkan dengan Vega pada seri 2000 dan 4000.
Laptop yang satu ini memang khusus dibuat untuk kegiatan sehari-hari, seperti bekerja serta menikmati konten hiburan. Namun dengan prosesor yang digunakan, gaming ringan juga menjadi salah satu pilihan yang bisa dilakukan pada laptop kecil ini. Namun jangan berharap bisa bermain dengan setting tertinggi. Grafis terintegrasinya sendiri juga sudah lebih dari cukup untuk membantu dalam penggunaan hardware acceleration pada beberapa aplikasi.
Spesifikasi lengkap dari HP Pavilion Aero 13 yang saya gunakan adalah sebagai berikut
Spesifikasi | HP Pavilion Aero 13 be0003AU |
Prosesor | AMD Ryzen 7 5800U (8C16T) 1,9 GHz Turbo 4,4 GHz |
GPU | RX Vega 8 2 GHz |
RAM | 16 GB DDR4 3200 Dual Channel |
Storage | SK Hynix BC711 NVMe PCI-e 3.0 512 GB |
Layar | IPS 13,3 inci 2560 x 1600 16:10 |
WiFi | 802.11 ax atau WiFi 6 |
Bobot | 0,95 kg |
Sistem operasi | Windows 11 Home |
Dimensi | 297 x 209 x 16,9 mm |
Baterai | 3 cell 43 Wh 3560 mAh |
Hasil dari CPU-Z dan GPU-Z adalah sebagai berikut:
Unboxing: Charger
Didalam paket penjualannya, selain dokumen dan kartu garansi, hanya terdapat charger dan kabel listrik. Unit charger yang ada pada paket penjualannya tergolong cukup kecil. Namun HP tidak memberikan charger dengan tipe colokan USB-C, melainkan standar adaptor biasa. Akan tetapi, laptop ini juga bisa diisi ulang baterainya dengan menggunakan charger USB-C 65 watt.
Desain
Laptop HP Pavilion Aero 13 be0003AU menggunakan bahan aluminium yang menutupi seluruh badannya. Hal ini membuatnya terlihat premium serta terasa kokoh saat dipegang. Untuk perangkat yang saya dapatkan memiliki warna Silver sehingga pas untuk bahan tersebut. Finishing matte yang ada juga membuat minyak sidik jari tidak akan menempel saat tersentuh.
Layar dengan dimensi 13,3 inci ini menggunakan tipe IPS dengan tingkat kecerahan 400 nits. Resolusi yang dimiliki adalah 2560 x 1600 dengan refresh rate 60 Hz. Layar ini juga sudah mendukung 100% Adobe sRGB. Dan bingkai yang dimiliki oleh HP Pavilion Aero 13 be0003AU pada bagian kanan, kiri, bawah dan atasnya di desain cukup tipis.
Keyboard-nya sendiri juga cukup nyaman dengan respon sentuhan yang pendek saat ditekan. Desain antar tombol juga cukup dekat sehingga nyaman dipakai untuk mengetik dan tombolnya sendiri juga cukup pas pada jari saya. LED backlit tersedia pada laptop ini sehingga tidak menjadi masalah saat mengetik di ruangan yang gelap dan memang cukup terang. Pada bagian bawah keyboard terdapat sebuah touchpad yang cukup responsif dan juga cukup nyaman saat ditekan pada bagian kanan dan kirinya.
Pada bagian function key, terdapat cukup banyak perintah perintah yang dapat dilakukan dengan melakukan 1 kali klik. Namun sangat disayangkan bahwa HP tidak memberikan fungsi FN lock sehingga untuk menekan tombol F1 sampai F12 mengharuskan kita menekan tombol Fn. Di sebelah touchpad terdapat sebuah sensor sidik jari yang cukup responsif pada saat digunakan.
Pada bagian kiri akan ditemukan port HDMI 2.0, USB 3.0, USB-C untuk data dan pengisian baterai, serta audio 3,5 mm. Untuk bagian kanannya ditemukan port USB 3.0, dan power untuk pengisian daya. Speaker dari laptop ini yang merupakan hasil kerjasama HP dengan Bang and Olufsen bisa ditemukan pada bagian bawahnya. Desain dari port USB nya sendiri menggunakan model penutup dengan pegas, sehingga untuk menggunakannya tinggal mendorong tutupnya ke arah bawah.
Pada unit HP Pavilion Aero 13 be0003AU yang saya dapatkan menggunakan sistem operasi Windows 11 Home Single Language. Didalamnya juga sudah terinstal Microsoft Office LTSC Profesional 2021, yang entah kenapa bukan Microsoft Office Home and Student 2019 sesuai dengan stiker yang menempel di sebelah touchpad. Ada beberapa aplikasi yang sudah terinstalasi, termasuk bonus ruang cloud di Dropbox selama setahun.
Pengujian
HP Pavilion Aero 13 be0003AU menggunakan prosesor Ryzen Mobile 5000 series dengan nama kode Cezanne. Pada unit yang saya dapatkan, prosesor yang digunakan adalah Ryzen 5 5800u yang memiliki 8 inti dan 16 threads dengan kecepatan 1,9 GHz dan saat Turbonya menyala akan mencapai kecepatan 4,4 GHz. Prosesor yang masih menggunakan arsitektur Zen 3 ini menggunakan proses pabrikasi 7 nm dari TSMC dengan TDP 15 watt yang bisa meningkat hingga 30 watt saat beroperasi penuh.
Laptop ini menggunakan grafis terintegrasi AMD Radeon Graphics dengan arsitektur Vega / GCN generasi ke 5. AMD Radeon Graphics yang digunakan memiliki 8 compute unit dengan 512 shaders dan memiliki kecepatan 2 GHz. Walaupun sama-sama memiliki nama Vega 8, perbedaan clock yang dimiliki pada Ryzen 7 5800u ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan pada seri 2000 dan 4000.
RAM yang terpasang pada perangkat ini juga sudah menggunakan mode dual channel. Sayang memang, HP Pavilion Aero 13 tidak menyediakan slot tambahan untuk menambah RAM. Untuk media penyimpanannya, HP menggunakan SK Hynix BC711 SSD PCIe 3.0 NVMe dengan kapasitas 512 GB. Untuk SSD-nya, Anda bisa melakukan upgrade dengan mudah.
Selama 2 minggu, saya menggunakan laptop mungil ini untuk bekerja dan sesedikit bermain game. Tidak banyak game yang mampu berjalan dengan grafis bagus dan framerate di atas 60 pada laptop ini.
Review HP Pavilion Aero 13 be0003AU untuk bermain game
Walaupun laptop ini tidak ditujukan untuk bermain game, namun APU Ryzen 7 5800U sudah menggunakan Vega 8. Grafis terintegrasi ini sendiri dikenal mampu memainkan beberapa game berat pada setting paling rendah. Well, dengan prosesor ultra low voltage tentu saja kita tidak bisa berharap banyak, bukan?
Saat menggunakan laptop ini, saya kebanyakan bermain Valorant yang cukup terkenal ramah terhadap integrated graphics. Pada setting paling tinggi, saya masih bisa mendapatkan framerate sekitar 50-60 fps yang memang fluktuatif. Hal tersebut juga berlaku pada saat saya menggunakan monitor eksternal. Namun secara keseluruhan, saya masih bisa dengan mudah bermain dan bertanding dengan menggunakan laptop ini.
Untuk game berat, saya mencoba bermain game Shadow of the Tomb Raider. Tentu saja, pengalaman yang saya dapatkan lebih baik dibandingkan saat menggunakan Ryzen 5 2500U. Laptop ini bisa berjalan dengan cukup baik pada saat dipasang pada profil Lowest pada resolusi 1600×900. Oleh karena itu, pengguna laptop ini masih akan sangat bergantung pada fitur FSR agar bisa bermain pada resolusi tinggi.
Berikut adalah hasil benchmark untuk mengukur kinerja game dalam review laptop HP Pavilion Aero 13 be0003AU
Produktivitas dengan Sintetis
Spesifikasi laptop ini sendiri sudah cukup untuk bermain beberapa game dengan setting rendah. Oleh karena itu, laptop ini juga mampu digunakan untuk pekerjaan ringan sehari-hari seperti penggunaan Office. Saya tidak menemukan masalah sama sekali saat bekerja dan bahkan menulis artikel ini pada laptop HP Pavilion Aero 13 be0003AU.
Laptop ini juga masih mampu digunakan untuk melakukan editing video serta gambar dengan lancar. Semua itu tergambar pada benchmark sintetis yang saya lakukan pada review laptop HP Pavilion Aero 13 be0003AU kali ini. CineBench dan GeekBench akan melakukan perhitungan kinerja dari prosesor AMD Ryzen 7 5800U. Selain kedua benchmark tersebut, saya juga menggunakan PCMark 10 sebagai pengukur kinerja komputer untuk digunakan dalam bekerja sehari-hari.
Berikut adalah hasil benchmark dari HP Pavilion Aero 13 be0003AU
Pengujian Baterai dalam review laptop HP Pavilion Aero 13 be0003AU
Hybrid.co.id menguji laptop yang satu ini berdasarkan berapa lama sebuah perangkat bisa menonton file video 1080p dengan container file MP4. Perlu diketahui bahwa tidak satu tes baterai pun yang mampu memberikan hasil yang sama dengan penggunaan sehari-hari. Hanya saja, sebuah riset pernah dilakukan untuk mengukur pemakaian sebuah laptop.
Hasilnya, untuk nonton video, laptop yang satu ini ternyata bisa bertahan selama 8 jam 58 menit. Tentu saja saat digunakan dalam menggunakan Office ringan, hasilnya bisa jadi lebih lama. Tetapi jika digunakan untuk melakukan rendering video dan bermain game, sepertinya akan lebih cepat habis.
Verdict
Memilih sebuah laptop yang memiliki daya tahan baterai yang panjang memang hampir berbanding terbalik dengan kinerja yang ditawarkan. Oleh karena itu, AMD selalu membuat prosesor seri U yang menggunakan daya listrik rendah agar laptop dapat digunakan lebih lama. Dan jika ingin memiliki kinerja tinggi dengan daya rendah, AMD sudah memiliki Ryzen 7 5800U. Seperti yang digunakan pada HP Pavilion Aero 13 be0003AU.
Laptop yang satu ini sudah tidak perlu lagi dipertanyakan untuk urusan kinerja dalam pemakaian sehari-hari. Selain hanya untuk bekerja dengan Office, Ryzen 7 5800u juga terbukti mampu menangani editing video dan gambar. Selain itu, pengguna juga bisa bermain game pada laptop yang satu ini saat sedang bosan. Expansion port yang disediakan pun juga cukup lengkap dan sesuai dengan kebutuhan saat ini.
Dengan daya tahan baterai yang ada, tentu saja membuat perangkat ini akan bertahan untuk dipakai dalam 1 hari kerja. Hal ini tentu saja bisa menjamin pengguna untuk tidak membawa charger ke mana-mana saat sedang bekerja baik di kantor mau pun pada sebuah kafe. Jika kita punya power bank yang memiliki sertifikasi PD 3.0, hal itu sudah cukup untuk mengisi baterai dengan menggunakan port USB-C.
HP menjual laptop tipis dan ringan yang satu ini dengan harga MSRP Rp. 15.625.000 (sesuai pada website resminya). Harga ini memang cukup mengagetkan mengingat perangkat ini masuk ke dalam kelas Pavilion. Akan tetapi dengan desain serta fungsionalitas yang diberikannya, HP Pavilion Aero 13 be0003AU memang tergolong sedikit di atas beberapa pesaingnya dengan harga yang serupa. Hal ini membuatnya cukup pas untuk mereka yang butuh perangkat dengan daya tahan baterai panjang yang tidak berat saat dibawa.
Sparks
- Kinerja tinggi berkat AMD Ryzen 7 5800U
- Bobotnya ringan, tidak sampai 1 kg
- Daya tahan baterai cukup panjang, bisa untuk bekerja seharian
- Dimensi yang kecil, nyaman dibawa kemana-mana
- Bisa menggunakan USB-C untuk mengisi baterai laptop
- Bonus cukup banyak: MS Office dan cloud storage setahun
- Bahan badannya aluminium, terasa kokoh
Slacks
- RAM tidak bisa diupgrade
- Tidak tersedia tombol FN, penggunaan tombol F cukup repot
- Harganya cukup tinggi