Baru-baru ini ASUS menghadirkan lini laptop Creator Series di Indonesia, yang terdiri dari beberapa pilihan laptop dan Zenbook 14 Flip OLED salah satunya. Laptop premium ultra-thin dengan desain convertible 2-in-1 ini dirancang untuk tipe kreator kasual seperti writer, digital illustration artist, dan fashion designer.
Sesuai namanya, Zenbook 14 Flip OLED mengemas layar sentuh ASUS OLED berukuran 14 inci dengan engsel ErgoLift yang bisa dibalik 360 derajat dan dibekali stylus bawaan di paket penjualannya. Di tangan kreator, laptop Windows 11 yang ditenagai prosesor Intel Core generasi ke-11 ini layaknya sebuah “kanvas digital” yang menyenangkan diajak bikin konten. Berikut review ASUS Zenbook 14 Flip OLED selengkapnya.
Panel ASUS OLED 16:10
Mari mulai dari aspek layar, yang menjadi salah satu daya tarik utamanya. Laptop Creator Series ini dibekali dengan layar berteknologi ASUS OLED yang menawarkan kualitas visual dengan warna yang kaya dan akurat. Memiliki color gamut 100% DCI-P3 dan telah mengantongi sertifikasi PANTONE Validated Display.
Layar sentuh 14 inci tersebut dikemas dalam desain NanoEdge display, dengan bezel samping dan atas sangat tipis yang menghasilkan rasio screen-to-body di angka 92%. Ditopang resolusi tinggi 2,8K (2.880×1800 piksel), refresh rate 90 Hz, dan tingkat kecerahan 400 nits.
Hadir dengan aspek rasio 16:10 yang sedikit lebih tinggi, saya merasakan manfaat nyata dari ruang kerja ekstra yang diberikan. Terutama saat browsing mencari referensi dan menulis artikel di Microsoft Word atau Google Docs. Sering kali kedua kegiatan ini saya lakukan bersama dengan memanfaatkan fitur baru Windows 11 yakni Snap Layout yang memungkinkan membagi layar menjadi dua, tiga, bahkan empat jendela aktif sekaligus.
Tentunya kombinasi engsel ErgoLift 360 derajat dan stylus bawaan ASUS Pen 2.0 mampu mendorong kreativitas pengguna saat berkarya. Zenbook 14 Flip OLED mendukung empat mode penggunaan, yaitu mode laptop, dudukan, tenda, dan tablet. Sayangnya antarmuka pengguna untuk laptop convertible berbasis Windows 11 ini masih sangat membingungkan.
Pertama karena di Windows 11 sudah tidak ada lagi fitur mode tablet dan yang kedua fitur rotasi layar di pengaturan terkunci. Contohnya ketika beralih dari mode laptop ke mode tenda, layarnya tidak secara otomatis melakukan rotasi, Anda perlu pergi ke settings > system > display > dan mengganti display orientation ke landscape (flipped).
Begitu pula saat menggunakan mode tablet dan ingin beralih tampilan landscape ke vertikal atau sebaliknya, rotasi layar otomatisnya juga kadang tidak berfungsi dengan baik sehingga Anda perlu mengatur rotasi layar secara manual. Yang juga agak mengganjal ialah keyboard virtual tidak bisa langsung muncul saat dibutuhkan, Anda perlu menekan ikon keyboard di pojok kanan bawah.
Terlepas dari tidak optimalnya saat berganti mode penggunaan, stylus ASUS Pen 2.0 dengan dukungan 4.096 level tekanan ini sangat membantu para kreator ketika berkarya di software kreatif macam Adobe Photoshop, Lightroom, Illustration, dan sebagainya. Tidak ada tempat khusus untuk menampung stylus, jadi Anda perlu menyimpannya secara hati-hati agar tidak hilang.
Permukaan layarnya diberi sentuhan akhir glossy yang tidak terlalu reflektif ketika digunakan, sehingga tidak mengganggu tampilan layar tetapi sangat mudah menempel bekas sidik jari. Tak lupa, ASUS menyematkan webcam 720p HD camera di bezel layar sisi atas. Untuk kebutuhan konferensi video, di My ASUS bisa ditemukan fitur AI Noise-Canceling Microphone dan AI Noise-Canceling Speaker.
Desain Premium
Sebagai Zenbook, laptop ini hadir dengan desain premium dan tampil elegan dalam balutan warna pine grey. Ditutupnya terdapat pola concentric circle dengan tulisan ASUS sebagai pusatnya. Build quality-nya terasa mewah dan konstruksi bodinya kokoh berkat penggunaan material aluminium.
Kendati ramping dengan dimensi 311x223x15,9 mm dan bobot 1,4 kg, laptop ini tergolong tangguh dan sudah mengantongi sertifikasi standar militer US MIL-STD 810H. Artinya Zenbook 14 Flip OLED praktis ditenteng di tangan atau disimpan di dalam tas, serta aman untuk diajak bepergian.
Ke bagian dalam, terdapat keyboard chiclet dengan desain edge-to-edge yang memaksimalkan ruang yang ada, dilengkapi fitur backlit dengan tiga tingkat kecerahan, serta deretan tombol fungsi tambahan termasuk untuk mute mikrofon (F9) dan kamera (F10). Setiap keping keyboard memiliki jarak 1,3 mm, membuat aktivitas mengetik artikel panjang tetap terasa presisi, hanya saja ukuran tombol navigasi empat arah yang terbilang mini sering kali membuat saya salah pencet.
Tombol power sekarang ditempatkan di pojok kanan atas keyboard dan menyatu dengan sensor sidik jari yang telah terintegrasi dengan Windows Hello. Ukuran touchpad-nya sangat luas dan dilengkapi fitur NumberPad 2.0, solusi inovatif dari ASUS untuk memecahkan masalah lama kurangnya keypad numerik pada laptop thin & light.
Beralih ke bagian samping laptop, Zenbook 14 Flip OLED menyediakan opsi konektivitas port I/O yang cukup lengkap. Di sebelah kanan terdapat port USB 3.2 Gen 2 tipe A, audio jack 3,5 mm, microSD card reader, dan indikator charging.
Sedangkan di sisi lain ada port HDMI dan dua port Thunderbolt 4 USB-C yang menawarkan kecepatan transfer data tinggi hingga 40 Gbps dan dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, seperti mengisi daya baterai melalui fitur USB power delivery, hingga menghubungkan laptop dengan monitor eksternal beresolusi tinggi atau kartu grafis eksternal. Di samping dukungan konektivitas nirkabel WiFi 6 (802.11ax) dan Bluetooth 5.0.
Performa
Guna menghadirkan laptop Creator Series yang fleksibel untuk produksi konten digital, Zenbook 14 Flip OLED dibekali sistem operasi terbaru Windows 11 dan ditenagai oleh prosesor Intel Core generasi ke-11. Ada dua varian yang bisa dipilih, Intel Core i5-1135G7 dengan harga Rp18.799.000 dan Rp23.999.000 untuk Intel Core i7-1165G7.
Unit yang saya review model pertama, dipersenjatai prosesor Intel Core i5-1135G7 yang punya konfigurasi 4 core, 8 thread, dan max TDP 28W. Didukung RAM LPDDR4X 8 GB, penyimpanan 512 GB M.2 NVMe PCIe 4.0 SSD, dan menggunakan chip grafis terintegrasi Intel Iris Xe.
Kombinasi tersebut menghadirkan performa yang balance dengan efisiensi daya tinggi. Tentu kita tidak bisa membandingkan performanya dengan laptop clamshell tradisional, apalagi laptop gaming, karena rancangan, fitur, dan target penggunanya berbeda. Zenbook 14 Flip OLED menyasar para kreator kasual terutama yang mengandalkan stylus dalam berkarya.
Untuk komputasi sehari-hari, browsing dengan Chrome dan menjalankan puluhan tab sekaligus terasa lancar. Kegiatan edit foto di aplikasi Lightroom dan Photoshop juga tak ada kendala, bahkan saya jajal untuk edit video pendek untuk IG Reels dan YT Shorts di Premiere Pro masih terbilang oke.
Laptop ini dilengkapi ASUS Intelligent Performance Technology dengan opsi performance mode bila butuh tenaga ekstra yang mendongkrak kekuatan dari CPU dan GPU. Dibekali baterai 63 WHrs, pada pengaturan balanced mode laptop ini bisa menemani penggunanya sekitar 5 – 6 jam atau lebih di whisper mode dan tentunya saja hasilnya tergantung pada tugas yang dijalankan.
Berikut hasil benchmark dari Zenbook 14 Flip OLED di Geekbench dan Cinebench:
- Geekbench 5.4.5 Multi Core 5.323
- Geekbench 5.4.5 Single Core 1.334
- Geekbench 5.4 OpenCL / Compute 15.499
- Cinebench R23 Multi Core 6.127
- Cinebench R23 Single Core 1.346
Verdict
Sebagai laptop Zenbook dan terlebih model convertible, Zenbook 14 Flip OLED menawarkan rangkaian fitur khusus yaitu layar sentuh dengan engsel 360 derajat dan dilengkapi stylus bawaan. Makin istimewa karena menggunakan panel ASUS OLED, desainnya premium, dan dimensi bodinya ringkas.
Semua itu demi menghadirkan portabilitas, fleksibilitas, dan kenyamanan penggunaan terutama untuk para kreator kasual yang membutuhkan stylus dalam berkarya, meski harus menebusnya dengan uang ekstra. Bila yang dibutuhkan performa, di rentang harga yang tidak jauh ASUS menyediakan Vivobook Pro 14X OLED yang dibekali GPU hingga NVIDIA GeForce RTX 3050Ti.
Sparks
- Panel ASUS OLED resolusi 2,8K
- Stylus ASUS Pen 2.0 dengan dukungan 4.096 level tekanan
- Desain convertible yang fleksibel dan build quality premium
- Konektivitas lengkap termasuk WiFi 6 dan Thunderbolt 4
- Performa seimbang dengan chip grafis terintegrasi Intel Iris Xe
Slack
- Webcam 720p dengan kualitas standar
- Antarmuka tidak maksimal dan rotasi layar kadang tidak bekerja semestinya