Metaverse Seoul. Itulah nama yang akan dipakai kota Seoul untuk menyebut sebuah lingkungan dan ekosistem digital milik mereka di Metaverse nanti. Sejak tahun lalu, Ibu Kota Korea Selatan ini sudah mengumumkan rencana digitalisasi kota mereka.
Dengan perpaduan teknologi Digital Twins, Virtual Reality, dan berbagai kolaborasi pihak terkait, Metaverse Seoul diharapkan akan meningkatkan kualitas pelayanan publik, serta perencanaan, administrasi, dan bantuan untuk wisata virtual.
Visi dan rencana besar ini, dibawakan oleh perwakilan Biro Kebijakan Smart City CIO, Jong Soo Park pada MIT Future Compute Conference. Per hari ini, pengguna sudah bisa membuat avatar mereka sendiri, dan bisa menjelajahi representasi virtual dari kantor walikota Seoul. Detailnya dapat Anda baca di sini.
Untuk rencana jangka panjangnya, mereka akan menambahkan bantuan untuk pelayanan pengembangan bisnis, pendidikan, dan bantuan untuk pelayanan publik, seperti pengajuan keluhan, pajak, dan pengajuan pertanyaan seputar Real Estate. Mereka berharap bisa menjalankan proyek besar ini sebagai pelayanan yang terbuka dan bebas biaya bagi masyarakat.
Jong Soo Park menyatakan bahwa setidaknya ada tiga tujuan yang ingin dicapai dari proyek ini. Mereka ingin mempermudah masyarakat untuk terhubung dengan pelayanan sipil dan sebaliknya. Mereka ingin melampaui batasan waktu, ruang, dan bahasa. Dengan demikian, cara baru ini diharapkan akan meningkatkan User Experience dan kepuasan publik.
Platform ini akan membantu memperkuat akses terhadap berbagai pelayanan publik. Hal ini juga akan mempermudah pemerataan pelayanan, dengan memanfaatkan teknologi 3D Digital Twins untuk memperbaiki akses, seperti rekaman keamanan lokal, laporan kebakaran, dan memperbaiki infrastruktur publik, dlsb.
Sekarang, Seoul telah menjadi salah satu kota dengan konektivitas terbaik di dunia. Sekitar 95% dari 10 juta penduduk mereka telah terhubung dengan layanan 4G atau 5G. Ditambah lagi, pemerintah kota akan menyediakan Wi-Fi gratis yang tersebar di lebih dari 100 ribu titik.
Pendekatan mereka untuk proyek ini dalam lima tahun ke depan adalah dengan menyediakan penambahan kapabilitas di berbagai sektor kunci. Sebuah portal pelayanan bisnis telah menyediakan perusahaan-perusahaan startup untuk memamerkan ide baru bisnis dan layanan mereka.
Sebuah portal pendidikan juga telah mengumpulkan 34 kampus untuk menyediakan pelatihan, kolaborasi, dan konektivitas. Layanan wisata virtual mengizinkan wisatawan lokal dan internasional untuk mengunjungi tempat wisata dan tempat bersejarah. Mereka sedang mengupayakan infrastruktur untuk mendukung pengadaan festival besar dan pameran museum.
Pada akhirnya, proyek ini juga akan menyediakan lapangan pekerjaan virtual, yang memungkinkan masyarakat untuk bekerja dari jarak jauh, layaknya seperti bekerja pada kantor. “Kami berharap, suatu hari nanti, kami akan memiliki pegawai sipil berbasis AI, yang bekerja di kantor Metaverse, dengan kolaborasi dengan pihak lain untuk pelayanan publik,” ungkap Jong Soo Park.