Hasil pertandingan dalam game kompetitif, sebagai contoh genre populer seperti multiplayer online battle arena (MOBA) dan battle royale, terkadang hasilnya tidak terduga. Meski di awal pertandingan tim kita sudah bermain dengan sangat baik, kesalahan tertentu bisa menyebabkan kekalahan.
Menang atau kalah memang sudah menjadi bagian dari sistem. Namun entah tujuan Anda bermain untuk sekedar mengisi waktu luang demi hiburan atau latihan rutin yang serius, dalam prosesnya kita bisa terbawa perasaan, tak melulu senang tetapi juga emosi marah atau bahkan tertekan. Pertemuan dengan lawan yang sulit, menghadapi kekalahan, hingga kurangnya support system dapat menjadi penyebab tekanan tersebut.
Di webinar bulanan UniPin Community (UNITY) pada Senin (21/3) kemarin, mereka mengangkat tema “Human Behavior and Psychology for Esports Team”. Serta, menghadirkan pembicara yang profesional di bidangnya yakni Listiyani Siegit, Esports and Performance Psychologist untuk membedah lebih dalam teknik membaca perilaku dan psikologi manusia dalam kaitannya dengan dunia esports.
Penguasaan Diri Adalah Kunci
Setiap manusia memiliki sifat, watak, dan tipe kepribadian yang berbeda-beda. Ketika bermain game, seringkali sifat asli orang bisa terlihat karena tingginya tingkat stres yang disebabkan oleh hal-hal yang disebutkan di atas, terutama dalam permainan yang kompetitif.
Listi menyebutkan, adalah hal yang penting untuk para gamer memiliki self-awareness. Kepekaan terhadap kepribadian, kekurangan, dan kelebihan diri sendiri untuk dapat lebih mudah menguasai diri.
“Self-awareness itu penting. Setelah sadar akan kelebihan dan kekurangan diri, akan ada self-regulation di mana player bisa menguasai diri mereka meski dalam tingkat stres yang tinggi,” ungkapnya.
Meski telah bisa menguasai diri saat menghadapi tantangan dalam bermain, ada saat-saat di mana konflik adalah hal yang tak terhindarkan. Penghinaan, komunikasi tim yang buruk, yang pada akhirnya membawa tim pada perpecahan dan kekalahan.
Konflik seperti ini tidak hanya terjadi pada level amatir, tetapi juga kerap terjadi pada level profesional. Listi menerangkan bahwa untuk menghadapi hal seperti ini, pemain perlu memfokuskan diri pada tujuan akhir permainan yaitu kemenangan.
“Cara komunikasi, tipe komunikasi, manajemen konflik, dan manajemen roles adalah hal penting dalam hubungan sebuah team agar berjalan baik. Jika berhadapan dengan penghinaan, fokuskan diri pada hal yang tepat,” tutupnya.
Untuk informasi lebih jelasnya, webinar UNITY dapat disaksikan kembali di channel YouTube UniPin dan UniPin Gaming.