Regional Finals di Asia Tenggara membawa dua tim terbaik yaitu T1 dan BOOM Esports. Nama T1 sendiri muncul melalui upper bracket, sedangkan BOOM Esports harus mencicipi lower bracket terlebih dahulu.
BOOM harus mengalahkan Team SMG sebelum mampu mengamankan tiket ke final. T1 yang lebih dulu ke final sebenarnya buah dari hasil kemenangan kontra BOOM di final upper bracket.
Kedua tim sama-sama mengubah susunan pemain, T1 dengan Gabbi dan BOOM Esports dengan Jackky. Pertandingan final seakan menjadi rematch untuk menentukan dan memastikan tim Dota 2 terbaik di Asia Tenggara saat ini.
Rekap Singkat Grand Final T1 vs BOOM Esports
Dengan format best-of-five, laga pertama diprediksi tampil agresif untuk membuka poin perdana dari masing-masing tim.
BOOM mampu mengamankan pertandingan pertama setelah mengalahkan T1 dengan kombinasi Kunkka, Death Prophet support, Vengeful Spirit dan Faceless Void.
Fokus yang diambil oleh BOOM Esports sendiri adalah laning phase serta agresi early game. Bila berjalan baik, maka T1 akan kesulitan bertahan di mid game dan membuat efek snowball. Benar saja, skor dominan 30-5 menutup pertandingan pertama di menit ke-30 untuk kemenanga BOOM.
Lanjut ke pertandingan kedua, Kunkka kembali beraksi di tangan Yopaj sebagai ujung tombak BOOM Esports. Selain itu, Mirana dari Tims juga membuat set up war yang sangat rapih.
Hasil ini membuat T1 kewalahan dan harus menyerah bahkan di menit ke-20. Xepher dkk. hanya mampu memberikan 3 kill sementara BOOM sangat dominan dengan 17 kill, 2-0 untuk Yopaj dkk.
TIMS 😳 pic.twitter.com/xWr1qGP3Oc
— David Parker | Godz (@BTSGoDz) February 13, 2022
Tidak boleh ada kesalahan, T1 harus segera bangkit dan mencuri poin. T1 kali ini mengamankan Kunkka dan Templar Assasin sebagai hero carry, lalu BOOM dengan pemilihan Queen of Pain.
Sebenarnya pertandingan tidak memihak pada T1, apalagi QoP dari Yopaj mampu mengemas 18 kill. Namun kesalahan di akhir laga membuka peluang bagi Gabbi merusak permainan dan meraih Rampage.
Alhasil, skor 2-1 hadir setelah T1 meraih kemenangan di menit ke-41. Laga penentu untuk BOOM Esports akhirnya selesai dituntaskan di pertandingan berikutnya.
Kini giliran BOOM yang mengambil Templar Assasin dari tangan T1. Di sisi lain, T1 harus tampil dengan pemain pengganti lain yakni Lelouch dari Polaris yang menggantikan Karl.
Strategi IO-Leshrac yang diusung T1 mampu dipatahkan oleh Mars dari FBZ. Gabbi yang memainkan Phantom Assassin kesulitan masuk ke area musuh karena kehadiran Bane yang bersiap dengan Fiend’s Grip.
It’s looking good – but we’re not done yet! 🤩#HungryBeast pic.twitter.com/JImZFmcDXi
— BOOM Esports (@boomesportsid) February 13, 2022
Alhasil, BOOM sukses memenangkan pertandingan dengan skor 3-1 di menit ke-36. Dengan kemenangan tersebut, BOOM berhak mendapatkan 250 circuit points dan US$50,000 atau sekitar Rp716 juta.
Hasil ini membuat BOOM bertengger di ranking 1 dalam akumulasi circuit points dari DPC dengan 450 poin.