Rencana Hon Hai (Foxconn) dalam membangun lokasi manufakturnya di Indonesia akhirnya menemukan titik cerah. Setelah beberapa kali melakukan negosiasi di sejumlah kota di Indonesia dan melakukan studi selama dua tahun, Foxconn akhirnya memilih pembangunan di ibukota. Keputusan ini diperkuat dengan pendatanganan nota kerja sama antara Chairman Foxconn Terry Gou dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
Apa yang melandasi Foxconn dalam keputusan membangun pabriknya di Jakarta? Seperti yang diberitakan oleh Detik Finance beberapa waktu lalu, Terry mengungkapkan pihaknya melihat suatu bentuk keseriusan dari Pemda DKI Jakarta dalam membantu menggarap pabrik dari perusahaan manufaktur asal Taiwan tersebut. Ia pun juga mengungkapkan Jokowi mengirim tim ke Taiwan untuk menemui dirinya akan kepastian investasi tersebut.
“Minggu lalu Jokowi mengirim tim ke Taiwan untuk mengkonfirmasi apakah saya akan investasi di Jakarta atau tidak. Jokowi begitu serius, jadi tak hanya sebatas bicara,” ujar Terry.
Upaya keseriusan Jokowi yang diutarakan oleh Terry tadi nyatanya tak sia-sia. Perusahaan yang di Indonesia juga bekerjasama dengan Erajaya tersebut setuju mengucurkan dana investasi sebesar US$ 1 miliar atau lebih dari Rp 12 triliun untuk pembangunan pabrik di Jakarta. Dalam jangka waktu 3-5 tahun ke depan Foxconn berencana membangun berbagai fasilitas, termasuk untuk eperluan Research and Development (R&D) dan perakitan komponen. Tiga bulan lagi pihak Foxconn akan memberikan rencana detil tentang investasinya ini.
Sebagaimana yang diberitakan oleh ChannelNewsAsia (9/2) kemarin, Foxconn menganggap provinsi DKI Jakarta sebagai wilayah yang memiliki jaringan infrastruktur paling baik dibandingkan dengan wilayah-wilayah lainnya yang sempat dijajaki oleh Foxconn beberapa waktu sebelumnya. Berkenaan dengan lokasi yang akan dipakainya nanti, kabarnya Pemda DKI Jakarta juga telah menyiapkan lahan seluas 200 hektar di wilayah kawasan khusus industri yang berlokasi di Jakarta Utara.
Terdaftar dengan nama perusahaan Hon Hai Precision Industry Co Ltd, Foxconn dikenal sebagai perusahaan menufaktur beberapa perangkat elektronik dan komunikasi dari brand besar macam Apple, BlackBerry, Sony, dan Microsoft. Pelebaran sayap Foxconn merupakan upaya Foxconn dalam melakukan diversifikasi bisnis dari Cina.
Foxconn menilai Cina sudah tidak lagi atraktif karena biaya pegawai (standar gaji) yang semakin meningkat. Terry sendiri pernah mengatakan Indonesia memiliki potensi menjadi “produsen dunia” menggantikan Cina. Selain Indonesia, Foxconn juga berminat untuk membuka fasilitas di Amerika Serikat.
Seperti dikutip dari Want China Times, sejumlah orang terkait memprediksikan Foxconn tidak akan memproduksi satu produk saja di Indonesia dan bakal berinvesatasi di berbagai produk, termasuk telepon seluler, tablet, televisi. Selain itu Foxconn disebutkan memiliki peluang untuk berinvestasi di pengembangan e-commerce dan implementasi produk-produk teknologi 4G.
Investasi Foxconn di Indonesia ini diharapkan akan membawa dampak perekonomian yang baik, terutama penyerapan tenaga kerja lokal. Foxconn memiliki kurang lebih satu juta pekerja di Cina.
[Ilustrasi foto: Shutterstock]