Apple meluncurkan iPhone baru tiap satu tahun sekali, biasanya di bulan September. Pada tahun 2020, iPhone 12 series berhasil membawa Apple ke puncak pasar smartphone untuk kuartal keempat (Q4) 2020 berdasarkan laporan Canalys.
Sejarah berulang, kuatnya permintaan iPhone 13 series membuat Apple mampu melengserkan Samsung. Sekali lagi Apple menduduki peringkat pertama dan menyumbang 22% dari pengiriman smartphone di seluruh dunia pada kuartal keempat (Q4) 2021.
Selain karena iPhone 13 series yang laris manis, faktor lainnya didorong oleh kinerja penjualan iPhone yang lebih baik di China daratan. Canalys menambahkan bahwa rantai pasokan Apple mulai pulih, tetapi masih terpaksa memangkas produksi di Q4 karena kekurangan komponen utama sehingga Apple tidak dapat membuat cukup iPhone untuk memenuhi permintaan.
Apple bukan satu-satunya yang berdampak dengan kelangkaan komponen. Canalys mengatakan bahwa saat ini produsen komponen tengah melakukan produksi tambahan, tetapi akan memakan waktu bertahun-tahun bagi pembuat chip untuk meningkatkan kapasitas produksinya secara signifikan.
Berikut lima besar vendor smartphone di kuartal keempat 2021:
Vendor | Q4 2020 market share | Q4 2021 market share |
Apple | 23.00% | 22.00% |
Samsung | 17.00% | 20.00% |
Xiaomi | 12.00% | 12.00% |
OPPO | 10.00% | 9.00% |
vivo | 9.00% | 8.00% |
Samsung sementara harus puas dengan posisi kedua dengan pangsa pasar 20%, Galaxy Z Fold3 5G dan Galaxy Z Flip3 5G masih menjadi andalan Samsung di segmen atas, disokong jajaran Galaxy A series baru. Sebelumnya Samsung berturut-turut menduduki kursi teratas di Q1, Q2, dan Q3 2021.
Menempel di belakang Samsung adalah Xiaomi yang menyumbang 12%, lonjakan penjualan Xiaomi kemungkinan baru akan terjadi di Q1 2022 berkat smartphone flagship Xiaomi 12 series yang ditenagai Snapdragon 8 Gen 1. Kemudian ada OPPO di posisi keempat dengan 9%, dan vivo dengan perolehan 8%.
Kelangkaan komponen telah menghambat pertumbuhan pasar smartphone, pengiriman triwulanan untuk Q4 tahun lalu hanya 1% lebih tinggi dari periode yang sama di tahun 2020. Para analis memprediksi, kekurangan komponen akan mulai membaik pada paruh kedua tahun ini.