Saat bermain game, tangan merupakan bagian tubuh yang paling banyak melakukan bekerja. Maka, tidak mengherankan bila beberapa perusahaan mulai melihat peluang bahwa tangan para gamer perlu dimanjakan.
Salah satunya adalah Bauhutte, perusahaan furnitur dan alat pendukung rumah tangga ini kini membuat alat pijat tangan untuk para gamer. Perusahaan asal Jepang ini menjadikan gamer sebagai salah satu pasar utama, karena sebelumnya mereka juga telah merilis kasur gaming dan juga matras gaming.
Kini lewat alat yang disebut ‘Hand Massager’ ini, Bauhutte mengajak para gamer untuk mengistirahatkan tangan mereka. Klaimnya, alat pijat tangan ini memang dibuat khusus untuk memberikan pijatan menenangkan untuk tangan para gamer.
Caranya, alat ini dilengkapi dengan 15 bantalan udara dengan penghangat yang mampu memijat bagian jari, telapak, dan punggung tangan untuk menghilangkan kepenatan dan kelelahan setelah lama bermain game.
Hand Massager ini memiliki 3 macam pengaturan berbeda yang memungkinkan para gamer untuk memilih dari pijatan yang paling lembut hingga yang paling bertenaga.
Alat ini juga punya dua mode pijatan yaitu memijat semua bagian tangan atau memijat bagian jari-jari saja. Bauhutte mengklaim bahwa alat pijatnya ini dapat membantu melancarkan peredaran darah di tangan saat bermain game.
Bauhutte bahkan merekomendasikan para gamer untuk menggunakan alat ini ketika sedang melakukan pemanasan sebelum bermain game, ketika beristirahat di tengah-tengah permainan, dan sebagai sarana pendinginan setelah selesai bermain game.
Meskipun terlihat unik, namun sebenarnya alat ini juga bukan sebuah inovasi baru. Karena pada dasarnya alat pijat tangan elektrik serupa telah ada sejak bertahun-tahun yang lalu.
Namun Bauhutte memberikan sentuhan ‘gaming’ pada alat mereka dengan membuat warnanya menjadi hitam doff. Karena katanya itu adalah warna paling dasar untuk perangkat bertema gaming.
Sekarang, Bauhutte hanya menjual Hand Massager ini untuk wilayah Jepang saja dengan harga sekitar $150 atau Rp2,1 juta. Belum ada informasi apakah mereka nantinya akan membawa produk mereka tersebut ke luar negeri.