Beberapa waktu lalu (28/07/2021), MediaTek mengadakan acara bertajuk ‘MediaTek Virtual Coffee Session‘ pertamanya tahun ini di Indonesia. Pada acara tersebut mereka berbagi informasi dan pengumuman terbaru, termasuk membahas pengembangan dan pembaruan 5G di Indonesia dan secara global, hingga gambaran umum tentang MediaTek.
VP Corporate Marketing MediaTek, Finbarr Moynihan mengungkapkan peningkatan pendapatan dan pertumbuhan pangsa pasar MediaTek dari tahun ke tahun dan kuartal sebelumnya. Pada tahun 2019, MediaTek tercatat memperoleh pendapatan sebesar US$8 miliar dan meningkat menjadi US$10,9 miliar di 2020. Mobile computing (mencakup smartphone dan laptop) menyumbang porsi terbesar mencapai 43-48% dari yang sebelumnya 30-35%.
Selain itu, pendapatan MediaTek pada kuartal kedua 2021 juga mengalami peningkatan dibanding kuartal pertama 2021, dari US$3,8 miliar naik menjadi US$4,4 miliar. Mobile phone menyumbang 57% dari total pendapatan dengan pertumbuhan 144% secara YoY, diikuti IoT 22%, smart home 14%, dan power IC 7%.
Menurut data yang dikumpulkan oleh Counterpoint Research pada tahun 2020 hingga April 2021, MediaTek berhasil mendominasi pasar chipset mobile. Di tahun 2020, MediaTek menguasai pangsa pasar 32% dan Qualcomm di posisi kedua dengan 28%. Hingga April 2021, MediaTek memimpin untuk sementara dengan perolehan 37% dan Qualcomm dengan 31%.
Untuk pasar 5G, MediaTek memang memiliki portofolio chipset 5G Dimensity series yang kuat. Di tahun 2020 saja, mereka telah merilis Dimensity 1000/1000+, 800/820, 800U, 720, dan 700. MediaTek mengklaim telah mengirimkan lebih dari 45 juta unit chipset Dimensity di tahun 2020 dan sudah menenagai lebih dari 30 model smartphone 5G di seluruh dunia.
Secara global, pada tahun 2020 terdapat lebih dari 120 operator yang mengadopsi layanan 5G komersial dengan pengiriman smartphone 5G mencapai 200+ juta unit. Tahun 2021 ini diharapkan ada lebih dari 200 operator yang mendukung 5G dengan peningkatan pengiriman smartphone 5G hingga 500+ juta unit.
Di Indonesia sendiri, Telkomsel akhirnya meluncurkan layanan 5G komersial pada awal bulan Juni lalu. Diikuti oleh Indosaat Ooredoo yang mengumumkan layanan 5G komersial di Solo pada akhir Juni lalu. Beberapa smartphone 5G terbaru dengan chipset MediaTek pun sudah tersedia di Indonesia dan akan terus bertambah, daftarnya meliputi:
- vivo V21 5G dengan chipset Dimensity 800U Rp5.799.000
- Realme 8 5G dengan Dimensity 700 Rp3.199.000
- Xiaomi Redmi Note 10 5G dengan Dimensity 700 Rp2.799.000
- Poco M3 5G dengan Dimensity 700 Rp2.600.000
- Samsung A22 5G dengan Dimensity 700 Rp3.299.000