Aplikasi berbasis web yang berfungsi untuk mencatat laporan keuangan, Hartaku baru saja merilis versi aplikasi mobile untuk perangkat berbasis Android. Hartaku menyajikan fasilitas pengawasan laporan keuangan dengan ringkas dengan pengoperasian yang cukup mudah bagi seluruh kalangan pengusaha.
Melalui keterangan tertulisnya yang dikirimkan kepada DailySocial, dijelaskan bahwa kehadiran Hartaku dalam versi mobile app ditujukan untuk mengakomodir kebutuhan pengguna dalam mengakses layanan Hartaku dalam perangkat mobile yang sebelumnya dirasa merepotkan.
“Hartaku versi web saat ini tidak pas dibuka di perangkat mobile karena format laporan keuangan itu cukup ribet. Sedangkan dalam versi aplikasi mobile-nya ini, user interface-nya kami buat sedemikian rupa supaya lebih mudah dilihat di perangkat mobile tapi tetap tidak mengurangi fungsi laporan keuangan itu sendiri,” jelas Wisnu Manupraba, developer Hartaku.
Wisnu menambahkan bahwa tidak ada perbedaan yang mendasar dari Hartaku baik dalam versi web maupun versi aplikasi mobile-nya, namun aplikasi Hartaku yang juga dikembangkan oleh JavanLabs menyasar kepada aspek mobilitas bagi seluruh penggunanya. “Kalau yang versi web mungkin lebih resmi formatnya, kalau yang mobile ini lebih mengutamakan aspek mobilitas dari penggunanya itu sendiri,” tambah Wisnu.
Masih sama dengan versi web-nya, dalam aplikasi Hartaku pengguna masih diberikan kemudahan yang sama dengan cukup memasukkan input-input transaksi keuangan seperti data pemasukan, pengeluaran, hutang piutang, penambahan atau penarikan modal, serta input keuangan lainnya untuk secara otomatis dimasukkan ke dalam berbagai catatan laporan keuangan yang dibutuhkan seperti misalnya, laporan laba-rugi, arus kas, neraca saldo, dan juga buku besar. Semua dapat dilakukan cukup dengan mengakses di satu aplikasi.
Untuk dapat menggunakan seluruh fasilitas laporan keuangan yang disediakan oleh Hartaku masih tetap sama dengan versi web-nya, pengguna dikenakan biaya berlangganan sebesar Rp. 100.000 per tiga bulan selagi masa promo. Pengguna juga ditawari masa percobaan gratis selama tiga bulan pemakaian. “Sama seperti yang versi web, jika layanan subscription habis, user tidak bisa mengakses data dan laporan keuangan yang disimpan di Hartaku,” jelas Wisnu.
Ketika ditanyakan perihal ketersediaan Hartaku sebgai aplikasi untuk platform mobile selain Android, Wisnu menjelaskan, pihaknya tentu akan mencoba untuk mengembangkan layanannya ke platform smartphone lain. “Wacana itu ada, tetapi karena expertise tim JavanLabs saat ini ke Android, untuk pengembangan ke OS lain kami tentu sedang menunggu partnership. Kami pilih Android sebagai platform mobile pertama dikarenakan banyaknya pilihan device Android yang tersedia dengan harga yang variatif, sehingga pengguna tak perlu meng-invest terlalu mahal untuk sebuah aplikasi pencatat keuangan yang bisa di-install di smartphone atau tablet,” imbuhnya.
[ilustrasi foto oleh: Shutterstock]