Telkomsel memperkenalkan layanan jejaring sosial berbasis foto Pixable ke Indonesia. Pixable merupakan aplikasi mobile yang mengagregasi semua foto di timeline Facebook, Twitter dan Instagram di satu tempat dan menampilkannya menjadi suatu “album foto online” ala Flipboard. Tersedia secara gratis untuk platform iOS, Android, Nokia S40 dan Kindle Fire. Rilis di Indonesia tak pelak merupakan usaha Pixable, yang diakusisi SingTel, untuk meningkatkan jumlah penggunanya yang saat ini mencapai 5 juta. SingTel, seperti yang kita tahu bersama, memiliki 35% saham Telkomsel.
Dalam acara perkenalannya, Director LiveStream SingTel Martin Hoegh-Gudberg, seperti dikutip dari IndoTelko, menargetkan untuk meraih sekitar 200-300 ribu kali unduh dalam kurun waktu satu bulan di Indonesia. Sementara menurut Director of Growth Pixable Loren Appin, Indonesia adalah pasar yang menjanjikan bagi aplikasinya karena mayoritas masyarakat Indonesia sangat mencintai situs media sosial.
Telkomsel sendiri tentu saja memberikan dukungannya untuk peluncuran Pixable di Indonesia. Marina Kacaribu selaku VP Digital Lifestyle Telkomsel, seperti dikutip dari Liputan 6, menyebutkan, “Menurut kami Pixable adalah aplikasi yang bermutu dan sangat sesuai dengan pasar Indonesia. Aplikasi-aplikasi seperti inilah yang akan kami terus dukung kehadirannya di Indonesia.”
Telkomsel sendiri tidak akan memasang iklan digital melalui Pixable, tetapi Marina menerangkan bahwa Pixable akan menampilkan feed Telkomsel yang memberikan informasi soal promo terbaru produk-produk besutan Telkomsel. Tidak dijelaskan apakah memang ada kontrak eksklusif antara Telkomsel dan Pixable untuk distribusi dan penggunaan aplikasi ini, mengingat aplikasi tersebut dengan mudah dapat diunduh di toko aplikasi masing-masing platform.
Meskipun aslinya berbasis di New York, kita tak bisa pungkiri bahwa SingTel dan Telkomsel lah yang membawa Pixable ke Indonesia. Seperti cerita kemarin tentang Builk yang berasal dari Thailand, pasar Indonesia adalah pasar terbesar di kawasan Asia Tenggara dan merupakan benchmark bagi kesuksesan suatu layanan, terutama yang mengusung tema media sosial.
Konsumen dan pengembang Indonesia harus siap dengan serbuan startup-startup asing yang mulai mapan dan tergiur dengan potensi yang dimiliki oleh masyarakat kita. Siap tak siap, kita harus membuka mata bahwa startup Indonesia di berbagai bidang harus siap berkompetisi untuk menjadi raja di negeri sendiri.