Bank KEB Hana Indonesia (Bank Hana) dan LINE Corporation resmi meluncurkan LINE Bank by Hana Bank (LINE Bank) di Indonesia kemarin (10/6) yang ditandai dengan peluncuran aplikasi untuk publik. Indonesia menjadi pasar ketiga LINE Bank, menyusul Thailand (LINE BK) dan Taiwan (LINE Bank).
Kerja sama antara kedua perusahaan dimulai sejak Oktober 2018, ketika LINE Financial Asia mengakuisisi 20% saham Bank Hana melalui perjanjian penyertaan modal. Hal tersebut menjadi awal terbentuknya layanan perbankan digital asing pertama, antara bank dengan perusahaan teknologi.
“LINE Bank hadir di industri keuangan Indonesia untuk menyediakan layanan perbankan digital yang nyaman dan mudah digunakan. [..] LINE Bank akan menyediakan berbagai produk keuangan dan layanan fintech yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kepentingan nasabah kami,” ujar Direktur Utama Bank Hana Jong Jin Park dalam keterangan resmi, Jumat (11/6).
COO LINE Financial Asia Young Eun Kim, menambahkan “Kami akan melakukan yang terbaik melalui kerja sama LINE dan Bank Hana, agar masyarakat Indonesia dapat menggunakan LINE Bank dan menikmati layanan keuangan yang lebih nyaman.”
LINE Bank akan memberikan layanan keuangan kepada segmen pelanggan nasabah yang lebih luas, termasuk generasi Z yang merupakan mayoritas pengguna LINE. Seluruh proses registrasi nasabah baru Bank Hana yang membuka rekening LINE Bank dilakukan lewat aplikasi, kartu debit akan dikirim setelah proses selesai.
LINE Bank fokus menyediakan layanan perbankan ritel, termasuk deposito, tabungan, dan transfer. Untuk tabungan, LINE Bank menawarkan bebas biaya transfer, tarik tunai, dan biaya admin bulanan. Saldo dapat digunakan untuk membayar tagihan listrik dan pulsa pada saat ini.
Seluruh notifikasi transaksi LINE Bank terhubung dengan aplikasi LINE Messenger. Sementara untuk produk deposito, LINE Bank menawarkan tabungan mulai dari Rp1 juta dengan imbal hasil yang kompetitif.
Di Thailand misalnya, LINE berkolaborasi dengan Kasikornbank (KBank) menawarkan pembukaan rekening bertarif khusus dengan suku bunga hingga 1,5% per tahun dan pengajuan kartu debit. Seluruh proses ini dilakukan dalam aplikasi LINE sehingga pengguna tidak perlu berpindah aplikasi atau mengingat nomor rekening.
Selain itu, produk pinjaman pribadi Credit LINE yang dapat diajukan kapan pun, proses persetujuan lebih cepat sehingga dana yang dibutuhkan bisa langsung cair. Pada masa mendatang, LINE BK akan menawarkan lebih banyak variasi solusi keuangan, seperti produk asuransi dan investasi keuangan.
Diklaim LINE BK mampu menjari lebih dari 2 juta pengguna pada Februari 2021, selang empat bulan sejak pertama kali dioperasikan. Sebanyak 50 ribu akun tabungan baru dibuka setiap hari dan jumlah transaksi telah melampaui 21 miliar Bath (sekitar 9,8 triliun Rupiah).
Setelah Indonesia, Thailand, dan Taiwan, langkah LINE Bank berikutnya adalah masuk ke Jepang, sebagai salah satu negara basis pengguna LINE terbesarnya.
Semakin banyak perbankan yang menawarkan layanan sepenuhnya digital untuk menarik nasabah baru yang digital savvy dan mass market. Kemampuan untuk meracik produk keuangan yang sesuai dengan target konsumen menjadi suatu resep manjur.
OJK melaporkan ada tujuh bank yang sedang dalam proses perizinan menjadi bank digital. Ketujuh bank tersebut adalah Bank BCA Digital, BRI Agro, Bank Neo Commerce, Bank Capita, Bank Harda Internasional, Bank QNB Indonesia, dan Bank Hana.
Selain itu, sudah ada lima bank yang sudah menobatkan diri sebagai bank digital. Mereka adalah Bank BTPN, Wokee dari Bank KB Bukopin, Digibank milik Bank DBS, TMRW dari Bank UOB, dan Jago milik Bank Jago.