Supercell adalah pengembang game mobile asal Finlandia. Perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 2010 ini telah menelurkan beberapa game ternama seperti Clash of Clans, Clash Royale, dan yang terbaru Brawl Stars. Pada hari jadinya yang keempat Brawl Stars dikabarkan meraih pemasukan US$ 1 miliar. Frank Keienburg game lead dari Supercell membagikan pengalaman dan perjalanan Brawl Stars hingga saat ini melalui wawancara ekslusifnya dengan Pocketgamer.biz
Pembaruan Berkala dan Konten Baru
Saat ini hampir keseluruhan game tidak terlepas dari pembaruan yang dilakukan terus menerus. Pembaruan jangka panjang ini dilakukan agar game tetap berjalan dengan optimal dan selalu ada konten segar yang ditawarkan kepada pemain. Upaya ini juga dilakukan untuk menjaga loyalitas pemain terhadap game yang dimainkan.
Frank menyampaikan bahwa saat ini Brawl Stars terus memberikan perkembangan baru dalam jangka waktu sebulan sampai dua bulan sekali. Perkembangan ini termasuk konten baru seperti, brawlers, skins, maps, game mode, dan challenges.
Frank menuturkan bahwa Brawl Stars di tahun 2019 telah merilis 50 skin baru, lalu bertambah menjadi 80 skin di tahun 2020 dan di tahun 2021 direncanakan akan ada 150 skin baru. “Kami mendukung semua perilisan konten baru dengan secara aktif berinteraksi dengan komunitas di berbagai platform sosial media dan merilis developer updates secara berkala.”
Mempertahankan Player Base
Player base merupakan hal penting yang membuat sebuah game dapat bertahan dalam jangka waktu lama. Frank menyampaikan bahwa dua kunci utama untuk mempertahankan player base adalah dengan menyediakan fitur dan konten baru secara berkala serta yang terpenting, mendengar saran dari komunitas.
Frank menambahkan, ada pepatah yang menyampaikan bahwa pemain bukanlah desainer game dan mendengarkan saran dari komunitas hanya akan membawa kegagalan. “Kami tidak sepenuhnya percaya dengan pernyataan ini dan kami berusaha memasukkan konten dari komunitas ke dalam game ini.” Seperti separuh map Brawl Stars berasal dari kompetisi komunitas atau melalui in-game map maker.
Brawl Stars di Tiongkok
Saat ini Brawl Stars di Tiongkok merayakan hari jadinya yang pertama. Supercell membutuhkan waktu dua tahun untuk mendapatkan persetujuan lisensi Brawl Stars di Tiongkok. Menurut Frank “Dengan unsur kekerasan kartun dan sedikit elemen realistis, Supercell tidak perlu melakukan penyesuaian besar agar game ini dapat dirilis di Tiongkok. Tiongkok adalah pasar game terbesar di bumi dengan jumlah pemain terbanyak. Maka dari itu, menjangkau wilayah Tiongkok adalah hal yang penting dan kami menyukai apabila game dari Supercell dapat dinikmati oleh pemain secara global.”
Brawl Stars esports
Awalnya Supercell tidak merencanakan untuk Brawl Stars menjadi sebuah game esports. Frank bercerita, “di tahun 2018, saat kami mengadakan turnamen internal berjumlah 100 pemain. Ada satu momen luar biasa pada saat turnamen berlangsung, para pelayan berhenti sejenak untuk menonton turnamen di layar, dan hal itu membuat saya kagum akan potensi game ini.” Tetapi mereka tetap kembali memastikan apakah esports adalah sesuatu yang diinginkan oleh komunitas. “Saat semuanya jelas bahwa komunitas ingin adanya turnamen esports Brawl Stars, kami memutuskan merekrut Kim (pernah bekerja untuk esports Clash Royale) untuk membantu merealisasikan esports Brawl Stars.”
Seiring perjalanannya selama 4 tahun, Brawl Stars telah mencapai banyak hal seperti total 20 juta peserta di esports bulanan Brawl Stars, 10 juta subscribers YouTube, dan 250 juta pemain membuat map di Map Maker. Akhir kata dari Frank, “kami mempunyai banyak hal keren yang akan dirilis!”
Brawl Stars merupakan game battle royale dengan format 3vs3 pemain. Game ini pertama sekali dirilis pada tahun 2017 melalui tahapan open beta lalu dirilis secara global pada tahun 2018. Game ini juga masuk ke pasar Tiongkok pada tahun 2020. Brawl Stars merupakan game kelima garapan Supercell mengikuti kesuksesan game sebelumnya Clash of Clans dan Clash Royale.