Dark
Light

East Ventures Kembali Pimpin Pendanaan Lebih dari 28 Miliar Rupiah untuk Bonza

1 min read
May 6, 2021
Co-founder Bonza Philip Thomas dan Elsa Chandra / Bonza
Co-founder Bonza Philip Thomas dan Elsa Chandra / Bonza

Bonza, startup analisis big data, mengumumkan perolehan pendanaan sebesar $2 juta (lebih dari 28 miliar Rupiah) yang dipimpin oleh investor terdahulunya, East Ventures, dengan dukungan Elev8.vc. East Ventures sebelumnya memberikan pendanaan tahap awal untuk Bonza pada Mei 2020 dengan nominal dirahasiakan.

Menurut keterangan resmi yang disebarkan hari ini (6/5), dana segar akan digunakan Bonza untuk mempercepat visinya menjadi perusahaan data terdepan di Asia Tenggara. Saat ini, mereka sedang mengembangkan platform untuk mendukung perusahaan agar lebih baik dalam memproses data dan menggunakan solusi AI melalui no-code platform.

Pendekatan no-code yang sedang dikembangkan Bonza nantinya memungkinkan tim teknis dan non-teknis untuk membangun dan menerapkan solusi berbasis data dalam skala besar.

Co-Founder & CEO Bonza Elsa Chandra menyampaikan, “[..] Investasi ini akan menjadi batu loncatan bagi kami untuk membangun tim engineering dan data science kelas dunia, mempercepat pengembangan platform kami, dan ekspansi pasar di seluruh Asia Tenggara.”

Co-Founder & Managing Partner East Ventures Willson Cuaca menambahkan, “Kebutuhan untuk membangun infrastruktur data menjadi sesuatu yang tak terhindarkan oleh semua organisasi. No-code platform Bonza mempercepat implementasi pemodelan data yang dibutuhkan perusahaan agar tetap kompetitif. Elsa dan Philip telah mengerjakannya dengan baik tahun lalu.”

Elsa melanjutkan, pembeda dari Bonza adalah platform-nya menghilangkan friksi dan hambatan yang dihadapi suatu organisasi saat membuat dan menerapkan solusi berbasis data berbasis untuk pertama kalinya guna menciptakan nilai tambah dari data mereka. Organisasi dapat mengintegrasikan berbagai sumber data dalam organisasi, kemudian membangun dan menggunakan model machine learning dalam user interface yang responsif.

Pengguna dapat mengotomatisasi integrasi data yang bertele-tele untuk pembuatan laporan, hingga pengurangan waktu implementasi solusi AI dari berbulan-bulan jadi beberapa hari. Elsa mencontohkan, satu pedagang di e-commerce yang telah menggunakan solusi Bonza kini mendapatkan sudut pandang 360 derajat pelanggan guna meningkatkan pengalaman dan personalisasi pelanggan.

Ilustrasi Produk Bonza / Bonza
Ilustrasi Produk Bonza / Bonza

Sementara pelaku fintech membangun mesin fraud detection secara real-time dan alat pemantauan yang dapat digunakan oleh tim fraud operations untuk mendapatkan wawasan dari tempat yang berbeda dan sumber data yang tidak terstruktur sehingga tingkat penipuan berkurang.

“Salah satu klien kami mengalami peningkatan GMV sebanyak tiga kali setiap triwulan sejak mereka mulai menggunakan Bonza karena mereka berhasil meningkatkan keefektifan pemasaran dan mengurangi customer churn dengan memanfaatkan real-time analytics,” terangnya.

Bonza sendiri merupakan perusahaan yang baru dirintis pada tahun lalu, diklaim telah mencapai titik profitabilitas di tahun pertamanya. Startup ini didirikan oleh Elsa Chandra dan Philip Thomas saat keduanya bekerja di Traveloka. Elsa mengelola investasi Traveloka, sedangkan Philip memimpin salah satu tim data science yang bertugas mengimplementasikan model machine learning untuk Traveloka.

Previous Story

Sony Stop Jual Kamera DSLR

Investree Syariah
Next Story

Melihat Besarnya Potensi Industri Halal, Investree Syariah Incar Tambahan Lender Institusi

Latest from Blog

Don't Miss