Hyrule Warriors: Age of Calamity rilisan Koei Tecmo dan buatan Omega Force telah terjual 3,7 copy di seluruh dunia. Informasi ini muncul bersamaan dengan laporan finansial tahun fiskal perusahaan yang berakhir pada 31 Maret 2021 lalu.
Meski begitu, menariknya, 3 juta copy game ini memang sudah terjual dalam 4 hari setelah game-nya dirilis pada bulan November 2020 kemarin. Terlepas dari hal tersebut, game yang mengambil setting waktu 100 tahun sebelum Legend of Zelda: Breath of the Wild ini jadi game terlaris dari semua seri Warriors milik Koei Tecmo. Sebelumnya, rekor penjualan terlaris dipegang oleh Hyrule Warrios: Definitive Edition dan Dynasty Warriors 4 yang terjual sebanyak 2,2 juta copy.
Dengan larisnya penjualan game ini, Koei Tecmo berhasil mendapatkan pemasukan sebesar ¥44 miliar (U$423 juta) di 3 bulan terakhir 2020.
Buat yang belum familiar dengan Hyrule Warriors: Age of Calamity, game ini adalah game hack and slash yang mencoba mengkombinasikan ciri khas gameplay Dynasty Warriors dari Koei Tecmo dengan dunia Zelda. Game ini adalah hasil kolaborasi dari Koei Tecmo (sebagai publisher seri Warriors) dan Nintendo (publisher franchise Zelda).
Makanya, game ini (ataupun seri Hyrule Warriors lainnya) sebenarnya lebih mirip dengan seri Dynasty Warriors ketimbang seri Zelda lainnya seperti Breath of the Wild. Meski begitu tetap saja, ketika seri Hyrule Warriors diumumkan pertama kali, konsepnya memang sudah unik karena menggabungkan dua franchise/seri game yang sama-sama tua. Seri Zelda, dimulai dari game The Legends of Zelda, dirilis pertama kali di tahun 1986. Franchise ini juga sangat kental dengan brand Nintendo, yang pernah kami bahas sejarah lengkapnya di tautan ini. Sedangkan seri Dynasty Warriors pertama kali dirilis tahun 1997.
Sama seperti game-game dari franchise Zelda, Hyrule Warriors: Age of Calamity dirilis eksklusif untuk Nintendo Switch.