Dark
Light

Mendalami Potensi Integrasi “Goto”, Hasil Merger Gojek dan Tokopedia

3 mins read
April 16, 2021
Mendalami potensi konsolidasi layanan Gojek dan Tokopedia, kemungkinan bernama Goto, untuk mendorong Indonesia menjadi pemimpin ekonomi digital
Mendalami potensi konsolidasi layanan Gojek dan Tokopedia, kemungkinan bernama Goto, untuk mendorong Indonesia menjadi pemimpin ekonomi digital

Kabar terbaru hadir dari rencana merger Gojek dan Tokopedia bernilai $18 miliar. Menurut sumber yang dikutip The Information, hasil penggabungan kedua merek akan diberi nama “Goto”. Dikatakan juga kesepakatan tersebut akan selesai paling cepat bulan ini.

Sumber tersebut juga mengutarakan, Kevin Aluwi, Andre Soelistyo, William Tanuwijaya, dan Patrick Cao akan menempati jajaran puncak manajemen perusahaan gabungan.

Sebelumnya, di awal April 2021 lalu, Bloomberg memberitakan, rincian kesepakatan merger sudah diputuskan eksekutif dan komisaris perusahaan dan tengah meminta persetujuan para pemegang saham lainnya. Sebagai informasi, kedua startup memiliki beberapa investor yang sama, yakni Google, Temasek, Seqoia Capital India, dan Alibaba Group.

Rencana berikutnya, dari rumor yang beredar, perusahaan gabungan akan melanjut ke NASDAQ – digadang-gadang menggunakan SPAC dan mencari valuasi hingga $40 miliar.

Ekosistem layanan Gojek

Bermula dari layanan transportasi on-demand, Gojek saat ini memiliki layanan yang cukup komplit memberdayakan ekosistem kemitraan yang dimiliki. Tidak sedikit dari sub-fitur yang disuguhkan merupakan integrasi dengan pihak ketiga, terutama startup hasil akuisisi atau yang masuk dalam jajaran portofolio unit venturanya.

Secara struktur bisnis, Gojek terdiri dari empat lini utama, yang menaungi layanan Gojek, GoPay, GoPlay, dan Go-Ventures. Sementara dari sisi aplikasi [konsumer] baru terbagi menjadi dua unit terpisah, antara Gojek dan GoPlay. Dari hasil pengamatan kami melalui pendalaman aplikasi dan informasi publik yang dihimpun, berikut peta layanan ekosistem Gojek:

Ekosistem Layanan Gojek

Ekosistem layanan Tokopedia

Sementara dasar layanan Tokopedia adalah online marketplace, yakni menjadi jembatan antara pemilik barang/layanan dengan pengguna akhir. Perannya yang berada di tengah membuat inovasi difokuskan pada aspek-aspek yang bisa memberikan efektivitas transaksi. Hal ini senada dengan misi menjadi IaaS memfasilitasi UMKM untuk berdagang secara digital.

Di luar layanan intinya sebagai marketplace, ada beberapa aspek layanan pendukung yang cukup kuat, meliputi lini finansial, pemberdayaan UKM, hiburan, dan layanan on-demand. Beberapa layanan hadir didukung mitra strategis, beberapa di antaranya oleh anak usaha dan portofolio investasinya. Berdasarkan pengamatan terhadap aplikasi dan informasi publik yang dihimpun, berikut peta layanan ekosistem Tokopedia:

Ekosistem Layanan Tokopedia

Potensi kolaborasi

Dari peta layanan tersebut, jika apa yang telah menjadi buah-bibir terkait merger Gojek-Tokopedia selama ini akan terealisasi dan benar-benar menjadi satu unit perusahaan gabungan, ada beberapa aspek yang bisa disinergikan.

  1. Pemberdayaan UMKM

Kedua layanan memiliki konsentrasi yang cukup signifikan terhadap UMKM, menjadikannya sebagai mitra bisnis. Gojek dengan pemilik restoran, sementara Tokopedia dengan penjual dagangan. Segmennya berbeda, sehingga kemungkinan besar akan tetap menjadi entitas terpisah dengan model pelayanan yang lebih terintegrasi. Misalnya, untuk pemenuhan bahan baku mitra GoFood bisa mengakses langsung ke toko-toko yang ada di layanan Tokopedia.

Gabungan tersebut juga memungkinkan terciptanya layanan hyperlocal – UMKM di sekitar melayani pangsa pasar terdekat. Misalnya saat Mitra Tokopedia (pemilik warung kelontong) dapat terintegrasi dengan layanan pengantaran Gojek, sehingga dapat mempercepat proses pemenuhan kepada masing-masing pelanggan. Atau optimasi armada mitra Gojek untuk lebih terhubung dengan pusat pemenuhan TokoCabang untuk mempercepat proses pengiriman barang.

  1. Finansial

Sejak beberapa tahun ke belakang, kedua unicorn memang memiliki misi yang jelas untuk menjadi “fintech” sebagai salah satu model bisnis utamanya, tak ayal layanan berbasis finansial yang ada di masing-masing aplikasi cukup kaya. Yang jelas, penggabungan kedua perusahaan tentu akan memungkinkan pengguna Tokopedia memiliki opsi pembayaran Gopay yang lebih komprehensif. Di sisi lain, ada banyak area yang bisa dikaryakan dengan menggabungkan kekuatan masing-masing.

Misalnya melakukan integrasi antara Moka-Gopay [Findaya]-Tokopedia, memungkinkan merchant F&B mendapatkan pemenuhan bahan dasar secara kredit untuk membantu mereka menyehatkan arus kas. Skema ini jika dikulik lebih dalam akan membutuhkan banyak sistem pendukung seperti skoring kredit dan infrastruktur pencairan – yang mana sudah dapat saling dilengkapi.

Big data yang dihimpun juga menjadi sebuah harta yang akan sangat berharga untuk berbagai skenario bisnis, termasuk untuk membantu inklusi keuangan. Terlebih saat ini Gojek mulai bermain di ranah perbankan digital – data transaksi menjadi bahan bakar penting untuk berbagai keputusan terkait dengan konsumer.

  1. Logistik

Tantangan logistik ada di area first-mile, mid-mile, dan last-mile. Penggabungan infrastruktur logistik yang dimiliki kedua perusahaan memungkinkan misi IaaS yang telah dicetuskan Tokopedia dapat lebih terealisasi dengan cepat. Di saat perusahaan terus memperluas pusat pemenuhan, jasa pengiriman juga menjadi komponen yang wajib dipikirkan. Dengan adanya Gojek Logistic, JX, dan SiCepat yang terafiliasi secara strategis, dimungkinkan terjadinya integrasi yang lebih mendalam untuk menghadirkan terobosan baru dalam dunia logistik.

  1. Bisnis inti masing-masing

Layanan mobilitas dan perdagangan adalah kapabilitas utama yang dimiliki Gojek dan Tokopedia. Tentu ini diproyeksikan besar tidak akan luntur dari masing-masing, mengingat penggunanya sudah sangat banyak. Yang menjadi PR adalah bagaimana menyeimbangkan masing-masing layanan –terlebih jika benar-benar menjadi satu brand—sehingga membuat konsumen tetap nyaman, bukan sebaliknya malah semakin bingung karena ekosistem layanan yang terlalu terfragmentasi.

Potensi “bentrok”

Tidak dimungkiri adanya kemitraan strategis ditujukan untuk membentuk sebuah mutualisme. Penggabungan kedua perusahaan juga membawa potensi “bentrok” antara mitra-mitra penting dari Gojek maupun Tokopedia. Asumsinya, untuk layanan yang dikembangkan sepenuhnya mandiri dapat lebih mudah dilebur. Namun saat melibatkan pemain lain, maka konsolidasi ini akan menjadi diskusi yang lebih alot.

Ambil contoh, bagaimana nantinya layanan investasi di Goto – sementara saat ini ada tiga startup lain yang terafiliasi di masing-masing platform melalui kepemilikan saham. Dari pemetaan ekosistem layanan di atas, dapat didaftar beberapa layanan dari kemitraan yang berpotensi bentrok jika penggabungan bisnis dieksekusi:

  Gojek Tokopedia
Pembayaran GoPay Ovo
Pinjaman Findaya Dhanapala
Investasi Pluang Pegadaian, Bareksa
E-commerce JD.id
Online Grocery AlfaMart, LotteMart SayurBox
Logistik JX SiCepat
Kesehatan Halodoc GoApotik

Gojek dan Tokopedia adalah dua startup Indonesia dengan valuasi terbesar dan basis pengguna dan mitra UMKM paling banyak. Bergabungnya kedua perusahaan seharusnya membantu Indonesia mencapai mimpi menjadi pemimpin ekonomi digital.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Previous Story

Riot Games Ingin Mengembangkan League of Legends Cinematic Universe

Next Story

[Review] Xiaomi Mi Robot Vacuum-Mop Essential: Bikin Rumah Bersih Saat ART Pulang Kampung

Latest from Blog

Don't Miss

GoTo Gandeng Microsoft Dukung Produktivitas Tim Engineer Lewat GitHub Copilot

GoTo Group, salah satu ekosistem digital terbesar di Indonesia, telah
Blibli rayakan ulang tahun ke-12

Ulang Tahun ke-12, Blibli Hadirkan Program “Blibli Annive12sary”

Dengan persaingan yang semakin ketat, eksistensi sebuah e-commerce di Indonesia