Dark
Light

Atasi Kelangkaan Stok Kartu Grafis, Nvidia Produksi Kembali RTX 2060 dan GTX 1050 Ti

1 min read
February 15, 2021

Anda yang berencana atau sempat membeli kartu grafis baru dalam beberapa bulan terakhir pasti tahu bahwa stok kategori produk ini sedang langka-langkanya. Bukan cuma kartu generasi baru saja (Nvidia RTX 30 Series dan AMD Radeon RX 6000 Series), melainkan juga kartu-kartu dari generasi sebelumnya.

Kelangkaan stok kartu grafis semakin diperparah dengan meningkatnya tren cryptocurrency mining. Produk yang tadinya ditujukan untuk para gamer malah diborong habis oleh para penambang Bitcoin, Ethereum, Dogecoin dan lain sebagainya. Berdasarkan pengakuan Nvidia sendiri, kemungkinan kelangkaan stok ini akan terus berlanjut sampai setidaknya bulan April 2021.

Belum lama ini, Nvidia memperkenalkan RTX 3060, dan para vendor sedang bersiap untuk segera memasarkannya mulai 25 Februari mendatang. Namun kalau melihat tren dalam beberapa bulan terakhir, hampir bisa dipastikan bahwa kartu grafis anyar ini akan terjual habis dengan sangat cepat.

Sebagai solusi sementara, Nvidia kabarnya sedang memproduksi kembali GPU lama, spesifiknya RTX 2060 dan GTX 1050 Ti. Harapannya adalah, dengan bertambahnya stok barang, kedua kartu grafis lawas ini tidak ikut melambung harganya seperti sekarang. Kabar ini bukan lagi sebatas rumor, melainkan sudah dikonfirmasi langsung oleh perwakilan Nvidia kepada PC World.

Yang mungkin jadi pertanyaan adalah, kenapa harus RTX 2060 dan GTX 1050 Ti? Kenapa tidak yang lain saja, semisal RTX 2070 atau GTX 1660? Nvidia memang tidak memberikan penjelasan, tapi setidaknya kita bisa berspekulasi.

Nvidia GeForce GTX 1050 Ti

Untuk RTX 2060, kemungkinan premisnya adalah menghadirkan kartu grafis lawas yang performanya tidak melampaui kartu baru. RTX 2060 juga lebih mudah untuk diproduksi karena masih menggunakan proses pabrikasi 12 nm, dan itu berarti Nvidia tidak akan kesulitan memenuhi permintaan yang tinggi.

Untuk GTX 1050 Ti, kemungkinan alasannya berkaitan dengan spesifikasi teknisnya, yaitu memory GDDR5 berkapasitas 4 GB yang diusungnya. Kabarnya, agar bisa menambang Ethereum secara efisien, dibutuhkan kartu grafis dengan besaran memory lebih dari 4 GB. Berkaca pada asumsi ini, GTX 1050 Ti semestinya tidak akan dilirik oleh para crypto miner dan bisa memenuhi dahaga para gamer yang sedang berniat untuk meng-upgrade PC tuanya.

Fakta bahwa tipe memory yang digunakan masih GDDR5 juga menjadi jaminan bahwa Nvidia tidak akan menjumpai kesulitan dalam memproduksinya. Pasalnya, kalau berdasarkan rumor yang beredar, salah satu alasan di balik kelangkaan stok kartu grafis generasi baru adalah menipisnya suplai komponen memory GDDR6.

Membeli kartu grafis lawas di saat yang lebih baru sudah eksis mungkin terkesan kurang bijaksana. Namun kalau memang PC sedang memerlukan upgrade secara mendesak, kartu grafis lama tentu bisa menjadi alternatif di saat kartu generasi baru sedang krisis stok seperti sekarang. Problemnya cuma soal harga, dan semoga saja tambahan stok dari Nvidia ini bisa membantu menekan harganya sampai ke batas rasional.

Sumber: PC World.

Previous Story

Tim MPL Indonesia Umumkan Rosternya, RRQ Diundang Wild Rift Icon Series

Next Story

Epic Games Umumkan MetaHuman Creator, Tool Praktis untuk Ciptakan Karakter 3D yang Amat Realistis

Latest from Blog

Don't Miss

AMD Indonesia Hadirkan Kartu Grafis Radeon RX 7700 XT dan 7800 XT Untuk Gaming 1440p Lebih Dari 60 FPS

AMD Indonesia Hadirkan Kartu Grafis Radeon RX 7700 XT dan 7800 XT Untuk Gaming 1440p Lebih Dari 60 FPS

Kabar baik bagi para gamer PC antusias, AMD Indonesia telah
AMD FSR 3

AMD FSR 3 Disingkap, Hadirkan Fitur Frame Generation untuk Semua Kartu Grafis

Perang teknologi upscaling antara produsen kartu grafis masih terus berlanjut.