Dark
Light

[Review] Huawei Band 4e: Smartband Unik dengan Mode Kaki

3 mins read
February 2, 2021

Saat ini sudah banyak produsen AIoT yang meluncurkan gelang pintar atau smartband. Tentu saja, smartband selama ini selalu identik dengan olah raga. Namun, smartband yang ada saat ini sepertinya memiliki fitur yang “itu-itu” saja. Mungkin berbeda dengan yang dimiliki Huawei Band 4e.

Gelang pintar yang cukup mungil ini mungkin secara fisik terlihat biasa saja. Bentuknya sama seperti kebanyakan gelang pintar tanpa layar berwarna biasa. Namun ada satu fitur yang mungkin membuat para pegiat olah raga lari dan bola basket tertarik untuk menggunakannya. Huawei Band 4e memiliki fitur yang bernama Foot Mode.

Huawei Band 4e

Huawei Band 4e sendiri merupakan versi monochrome dari Huawei Band 4. Perangkat ini sendiri memiliki 6 sensor yang bisa melacak pergerakan olah raga penggunanya, baik di tangan mau pun di kaki. Oleh karena itu, Huawei Band 4e memiliki mode yang bisa mendeteksi pergerakan olah raga basket. Semua tentu saja bisa disajikan pada aplikasi Huawei Health.

Spesifikasi dari Huawei Band 4e bisa dilihat pada tabel berikut ini

Prosesor ARM Cortex M4
RAM 1 MB
Internal 384 KB
Layar PMOLED 0,5 inci 48×88 pixel
Baterai 77 mAh
Konektivitas Bluetooth 4.2
Dimensi 40.5 x 14.8 x 11.2 mm
Bobot 13 gram, 6 gram tanpa strap

Charger

Huawei selalu memberikan sebuah charger yang mereka desain sendiri. Pada Huawei Band 4e, pengguna harus melepas perangkat dari strap-nya. Setelah itu, perangkat Band 4e dimasukkan ke sebuah charger dengan interface USB.

Huawei Band 4e - Charger

Desain

Huawei Band 4e tampil seperti kebanyakan sebuah smartband pada umumnya. Dengan dimensi yang cukup mungil, tentu saja cocok digunakan oleh pria mau pun wanita. Bahan dari perangkatnya sendiri terbuat dari plastik polikarbonat dan strap-nya terbuat dari bahan karet. Namun, ada pula varian yang menyediakan  recyclabe textile yang berbahan kain.

Layar dari Huawei Band 4e menggunakan tipe PMOLED atau passive Matrix OLED. Dimensi dari layar tersebut adalah 0,5 inci dengan resolusi 48×88 piksel. Walaupun terbuat dari plastik, layarnya sendiri cukup tahan terhadap benturan-benturan ringan. Namun, hindarkan layar tersebut dari debu dan pasir karena pasti akan membuatnya tergores.

Huawei Band 4e - at Pot

Layarnya sendiri tidak memiliki fungsi sentuh. Satu-satunya fungsi sentuh yang ada adalah pada bidang kotak di bagian bawahnya. Untuk berpindah menu, sentuh satu kali saja dan layar akan berpindah ke pilihan berikutnya. Untuk memilih menu setting, tekan dan tahan sekitar dua detik atau sampai indikator yang ada pada layar berganti.

Untuk melihat data apa saja yang sudah diambil oleh Huawei Band 4e, pengguna tentu saja harus terhubung dengan sebuah smartphone. Data-data tersebut bisa dilihat pada aplikasi Huawei Health yang digunakan untuk semua wearables dari Huawei. Aplikasi ini juga bakal meningkatkan versi firmware dari Huawei Band 4e, yang saat diuji menggunakan versi 3.0.0.96.

Pengalaman Menggunakan

Sayang memang, gelang pintar untuk olah raga yang satu ini datang pada saat masa pandemi. Selain itu, dari saat Huawei Band 4e datang hingga artikel ini diturunkan, hujan yang cukup lebat selalu menyirami lingkungan di rumah saya. Jadi, pengujian ini tidak dijalankan dengan olah raga di luar ruangan.

Saya menggunakan gelang pintar ini selama sekitar satu minggu saja. Saat membuka dari paket penjualannya, saya langsung mengisi penuh Huawei Band 4e dengan menggunakan charger mungilnya. Oh ya, karena bentuknya yang kecil, berhati-hati lah saat menyimpannya agar tidak terselip dan hilang.

Huawei Band 4e - On Hand

Gelang pintar ini langsung saya hubungkan ke aplikasi Huawei Health. Saat pertama kali terhubung, Huawei Health langsung mendeteksi adanya firmware baru dan saya langsung melakukan instalasi. Sayang memang, instalasi firmware dari Huawei meman memakan waktu cukup lama. Huawei Band 4e memakan waktu hampir 15 menit dari pertama kali melakukan download hingga booting pertama.

Hal pertama yang saya uji saat menggunakan gelang pintar ini adalah untuk mendeteksi tidur. Ternyata saking ringannya bobot dari perangkat ini, saya tidak terganggu saat tidur. Biasanya, saya tidak bisa menguji dengan sleep mode jika menggunakan sebuah smartwatch. Alhasil, perangkat ini mendeteksi tidur saya nyenyak selama 4 jam 57 menit.

Saat berolah raga, biasanya gelang pintar akan merekam berapa langkah kita sudah berjalan. Huawei Band 4e menawarkan mode foot, di mana perangkat tersebut bisa ditaruh pada sepatu. Dengan alat bawaannya, Huawei Band 4e bisa dijepit di antara tali sepatu olah raga. Dengan begini, gyroscope yang ada pada Huawei Band 4e bisa merekam langkah dengan lebih akurat.

Huawei juga mengatakan bahwa gelang pintar ini juga mampu mendeteksi olah raga basket. Bahkan saat ada pada foot mode, Huawei Band 4e mampu mendeteksi gerakan melompat, durasi, serta ketinggian lompatan. Semua data terekam pada aplikasi di smartphone.

Selain digunakan untuk berolah raga, gelang pintar ini juga bakal menampilkan beberapa notifikasi dalam bentuk icon. Bahkan, gelang pintar ini lolos pengujian notifikasi panggilan suara dan video dari aplikasi pesan teks seperti Whatsapp dan Telegram. Jadi saat berolah raga, sambungan via bluetooth harus tetap terjaga agar semua notifikasi bisa membuat Huawei Band 4e bergetar.

Huawei Band 4e - Foot Mode

Terakhir adalah penggunaan baterai pada Huawei Band 4e. Huawei menjanjikan daya tahan baterai pada gelang pintar ini sampai 14 hari saat digunakan sehari-hari dan hingga 21 hari saat standby. Penggunaan saya sendiri selama seminggu menurunkan baterainya hingga ke tingkat 58%. Jadi, saya yakin baterainya bisa digunakan hingga dua minggu lamanya.

Verdict

Alat bantu dalam berolah raga saat ini memang bermacam-macam bentuknya. Salah satu yang memiliki harga terjangkau adalah menggunakan sebuah smartband. Namun, sebuah smartband harus lah memiliki sebuah keunikan tersendiri dibandingkan dengan merek lainnya. Salah satunya seperti Huawei Band 4e.

Perangkat yang satu ini datang tanpa desain yang “wah”. Namun, fitur yang ditawarkan cukup unik sehingga mampu menarik para pegiat olah raga tertentu, seperti basket dan lari. Dengan menaruh perangkat pada sepatu, membuat data dua olah raga tersebut menjadi lebih akurat. Huawei Band 4e sendiri build quality-nya juga cukup baik sehingga tidak perlu takut rusak karena terbentur.

Huawei menjual Band 4e dengan harga Rp. 349.000. Perangkat ini sendiri dijual langsung pada platform ecommerce dari Huawei. Harga tersebut memang bersaing dengan perangkat lainnya yang memiliki layar berwarna. Namun, semua kembali lagi pada para penggunanya, terutama para pemain basket dan pegiat olah raga lari yang bisa menggunakan fitur khususnya tersebut.

Sparks

  • Daya tahan baterai cukup baik, bisa 14 hari
  • Mode olah raga basket
  • Fitur unik foot mode
  • Kualitas perangkat cukup kokoh
  • 5 ATM
  • Notifikasi panggilan via aplikasi pihak ketiga berjalan dengan baik

Slacks

  • Layar hanya hitam putih
  • Tanpa fungsi layar sentuh

Dimas Galih W.

Tempat bertanya segala macam spesifikasi teknis, suka banget GCam, review gadget dan PC adalah koentji. Hampir 95% foto yang saya terbitkan menggunakan GCam.

Previous Story

BOOM Esports Ungkap Roster Utama Wild Rift

Sistem API CIMB Niaga
Next Story

Sistem Pembayaran Online Instan CIMB Niaga Optimalkan Pemanfaatan API

Latest from Blog

Don't Miss

Review Vivo V40 Lite 4G, Paling Murah Tetap Premium

Review Vivo V40 Lite 4G, Paling Murah Tetap Premium

Smartphone Vivo V40 Series terbaru yang masuk Indonesia ada tiga
Setup-Ngonten-Sennheiser-MKE-400-Mobile-Kit-9

Review Sennheiser MKE 400 Mobile Kit, Mikrofon Shotgun Sultan Tahan Lama

Saat ini, pilihan alat untuk membuat konten termasuk mikrofon sangat