Apps Foundry semakin memperluas cakupan layanan Scoop. Aplikasi e-magazine yang cukup populer di Indonesia tersebut kini merambah ke beberapa negara di Asia. Sebagai langkah untuk ekspansi, perusahaan yang digawangi oleh Willson Cuaca tersebut menerapkan strategi taktis dengan menggandeng group media yang terkemuka. Dengan begitu, beberapa media yang berada dalam satu jaringan penerbitan bisa langsung memasarkan versi digitalnya di Scoop.
Untuk menjangkau India, Apps Foundry bermitra dengan India Today Group yang membawahi India Today English dan India Today Malayalam. Selain itu, penerbit tersebut juga mendistribusikan beberapa majalah gaya hidup global untuk edisi India seperti Cosmopolitan,Harper’s Bazaar, Men’s Health dan Good Housekeeping. Sedangkan di Filipina, penerbit yang digandeng adalah The Philippine Star Group yang akan memasarkan beberapa media lokal yaitu The Philippine Star, Pilipino Star Ngayon, Pang Masa, The Freeman dan Banat News.
Kerjasama yang paling gemilang tentu saja adalah dengan SPH Magazine yang berbasis di Singapura. Karena perusahaan tersebut memiliki jaringan yang cukup besar yakni 41 majalah yang tersebar di sejumlah negara yaitu China, Hong Kong, India, Indonesia, Thailand, Malaysia, Filipina, dan Vietnam. Pepatah sekali mendayung, dua tiga pulau terlampau seolah sudah tak relevan, karena delapan negara langsung terlampaui.
Bagi Apps Foundry, ini menjadi pencapaian yang besar.Willson Cuaca, CEO Apps Foundry, menyambut antusias kehadiran beberapa penerbit terkemuka tersebut karena telah mempercayakan pihaknya untuk mendistribusikan publikasi premium di platform Scoop. “Penggunaan smartphone dan tablet telah marak dengan signifikan di regional ini. Dengan mengendarai gelombang baru ini, kami akan mampu membawa nilai lebih kepada para partner dan meningkatkan gaya hidup digital pembaca,” ujar Willson dalam siaran persnya.
Selain menggandeng group penerbit besar di sejumlah negara, pihaknya juga merilis versi aplikasi yang fokus pada negara tertentu, yaitu Scoop Singapura, Scoop Malaysia, dan Scoop India. Aplikasi tersebut tersedia untuk sementara hanya tersedia di platform iOS. Kustomisasi ini dibutuhkan untuk membantu pembaca dari tiap-tiap lokasi agar menemukan publikasi yang relevan di negaranya.
Jika dibanding beberapa layanan newsstand sejenis, aplikasi yang lahir pada pertengahan 2010 ini terlihat paling aktif dalam inisatif pengembangan layanan. Belum lama ini, mereka berhasil menggandeng Gramedia yang akan menyediakan hingga 10,000 katalog produk. Tak lama kemudian kerjasama berlanjut dengan Harian Kompas yang hadir dalam versi digital di Scoop.
Layanan newsstand ini juga berkembang tak hanya di platform mobile, namun juga merambah ke webstore yang menyediakan pembelian buku, majalah, dan koran digital melalui web browser. Popularitasnya tak diragukan lagi. Aplikasi ini sudah diunduh lebih dari 500 ribu kali dan secara konsisten berada di urutan top 10 grossing apps di App Store Indonesia.
Dari sisi pendapatan, pengguna iOS masih memberi kontribusi dominan yaitu sebesar 85 persen dan sisanya dari Android. Begitupun dengan rata-rata pembayaran tiap user yang lebih tinggi 60 persen dibanding Android. Sedangkan pembacanya, 92 persen diantaranya berasal dari Indonesia. Ekspansi yang dilakukan ini tentu sebagai upaya untuk meningkatkan readership di negara lain di kawasan Asia. Kita tunggu saja seperti apa inisiatif selanjutnya yang dilakukan Apps Foundry untuk membesarkan Scoop.