Tahun 2013 agaknya dijadikan momentum bagi sejumlah perusahaan baik global maupun lokal untuk memperkenalkan teknologi dan produk baru terkait layanan e-money. Salah satunya datang dari raksasa finansial MasterCard yang melakukan gebrakan lewat program MasterPass. Layanan yang diperkenalkan di ajang Mobile World Congress 2013 ini menjadi ambisi perusahaan yang ingin menguasai sistem pembayaran di semua lini, baik fisik maupun digital, dengan mendukung berbagai kartu pembayaran dan perangkat mobile untuk melakukan pembayaran.
MasterPass merupakan evolusi dari PayPass Wallet Services, yang telah diumumkan pada musim semi 2012 dan telah dalam percobaan produksi dengan beberapa merchant dan penerbit kartu. Ed McLaughlin, chief emerging payments officer MaterCard dalam pernyataan tertulisnya seperti dilansir dari Yahoo! Finance mengatakan bahwa MasterPass menyatukan semua cara untuk membayar berbagai macam hal, dari kartu plastik tradisional sampai dompet digital, dan membuat konsumen dapat melakukan pembayaran dimanapun berada hanya dengan cara sederhana. Sebagai sebuah sistem pembayaran, cakupan layanan MasterPass Suite terbilang sangat lengkap meliputi tiga hal pokok yaitu check-out, value added services, dan connected wallets.
Pada layanan check-out, saat di dalam toko atau minimarket, MasterPass mendukung penggunaan NFC, QR code, tag dan perangkat mobile yang digunakan pada point-of-sales. Sedangkan untuk belanja online menyediakan proses check-out sederhana yang menghapus kewajiban memasukkan rincian pengiriman dan informasi kartu dalam setiap pembelian. Intinya, layanan ini mengakomodir berbagai jenis kartu pembayaran maupun connected devices seperti komputer, laptop, tablet, dan smartphone. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Ed McLaughlin, “Setiap perangkat menjadi alat belanja.”
Dilanjutkan dengan layanan bernilai tambah (VAS) yang memperkaya pengalaman pengguna meliputi kemampuan mengecek informasi saldo rekening dengan pemberitahuan real-time, program loyalitas, serta aneka penawaran menarik. Sistem ini memungkinkan bank, merchant dan para mitra untuk menawarkan produk wallet dengan merek sendiri. Konsumen dapat menyimpan informasi kartu, buku alamat, dan lain-lainya di dalam cloud yang lebih aman. Karena bersifat open platform, selain kartu MasterCard konsumen dapat menggunakan kartu kredit merek lain seperti American Express, Discover, Visa, maupun kartu debit dan kartu prabayar.
Dari kemampuan yang dimiliki, MasterPass terlihat sangat menjanjikan bahkan berpotensi menjadi kompetitor terkuat PayPal. Apalagi dari sisi infrastruktur jaringan yang lebih kuat karena melakukan kerjasama langsung dengan bank-bank terkemuka di seluruh dunia. Namun saat ini layanan tersebut masih dalam tahap pengembangan sehingga belum tersedia di semua kawasan.
Negara yang sudah terlayani adalah Australia dan Kanada pada akhir Maret. Kemudian Amerika Serikat pada musim semi dan Inggris pada musim panas. Setelah itu, akan diperluas ke pasar-pasar lain di seluruh dunia, termasuk: Belgia, Brasil, Cina, Perancis, Italia, Belanda, Singapura, Spanyol dan Swedia.
Belum ada informasi lebih lanjut mengenai jadwal ketersediaan di pasar Indonesia. Informasi yang tertera di laman situs PayPass hanya menyebutkan layanan ini akan segera bergulir ke negara-negara baru sebentar lagi. Kita menyambut baik inisiatif MasterCard. Hadirnya para pemain besar di industri yang menggelar layanan digital payment akan semakin mempercepat terwujudnya cashless society.