Menjelang pergantian tahun, HMD Global memperkenalkan smartphone Nokia baru untuk segmen menengah ke bawah. Ponsel tersebut adalah Nokia 5.4, penerus langsung dari Nokia 5.3 yang diluncurkan pada bulan Maret lalu.
Secara estetika, Nokia 5.4 masih mempertahankan desain yang diusung pendahulunya, tapi dengan sejumlah revisi agar secara keseluruhan bisa kelihatan lebih manis. Perubahan yang paling mencolok terdapat pada wajahnya, dengan poni yang sudah digantikan oleh lubang kamera kecil di ujung kiri atas layar.
Yang mungkin agak mengherankan adalah, ukuran layarnya menyusut dari 6,55 inci menjadi 6,39 inci. Sepintas kesannya seperti turun pangkat, akan tetapi menurut saya downgrade ini cukup rasional mengingat resolusi layarnya tidak berubah dan masih HD+ (1560 x 720 pixel), sehingga semestinya layarnya bakal kelihatan lebih tajam karena kepadatan pixel-nya justru naik.
Juga ikut diubah adalah jeroannya. Nokia 5.4 ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 662, yang kalau secara performa mungkin tidak jauh berbeda dari Snapdragon 665 milik Nokia 5.3, tapi lebih kaya fitur. Mendampingi chipset tersebut adalah RAM 6 GB dan kapasitas penyimpanan internal 64 GB, tidak ketinggalan juga baterai berkapasitas 4.000 mAh dengan dukungan fast charging 10 W.
Perubahan yang paling signifikan dapat kita jumpai pada kameranya. Nokia 5.4 mengemas kamera utama 48 megapixel, plus tiga kamera lain yang disatukan dalam modul membulat di atas sensor sidik jarinya, yakni kamera ultra-wide 5 megapixel, kamera macro 2 megapixel, dan depth sensor 2 megapixel. Di depan, resolusi kamera selfie-nya sudah ditingkatkan menjadi 16 megapixel.
Semua itu dikemas dalam bodi berwarna biru atau ungu setebal 8,7 mm, dengan bobot tak lebih dari 180 gram. Seperti biasa, HMD turut menjanjikan dukungan pembaruan software hingga dua tahun ke depan, plus security update secara rutin setiap bulan selama tiga tahun.
Di Eropa, Nokia 5.4 dipasarkan dengan harga mulai 189 euro (± Rp3,25 jutaan). Penjualannya di Indonesia dijadwalkan baru berlangsung pada akhir kuartal pertama tahun 2021, dan harganya mungkin bisa lebih mahal mengingat harga tadi adalah untuk varian RAM 4 GB, sedangkan yang bakal tersedia di Indonesia adalah varian RAM 6 GB.