Dark
Light

Otoklix Raih Pendanaan 28 Milliar Rupiah, Hubungkan Pemilik Mobil dan Bengkel Melalui Aplikasi

1 min read
December 3, 2020
Otoklix
Para pendiri Otoklix (ki-ka): Martin Reyhan Suryohusodo, Joseph Alexander Ananto dan Benny Sutedjo / Otoklix

Startup solusi online-to-offline yang mendigitalisasi industri aftermarket otomotif di Indonesia (termasuk di dalamnya layanan servis atau perbaikan mobil), Otoklix, mengumumkan pendanaan awal bernilai $2 juta atau setara 28 miliar Rupiah. Putaran ini dipimpin oleh Surge, program akselerator milik Sequoia Capital India. Turut berpartisipasi GK Plug and Play, Kenangan Investment Fund 1, Lentor Ventures, Noble Star Ventures, dan Andree Susanto selaku founder Waresix.

Surge adalah sebuah program percepatan oleh Sequoia Capital yang ditujukan untuk perusahaan startup di Asia Tenggara dan India. Program ini diadakan sebanyak dua kali dalam setahun, Otoklix berhasil menjadi wakil dari Indonesia untuk mengikuti Surge batch keempat bersama startup terpilih lainnya dari India, Singapura, Vietnam, Indonesia, dan Australia.

Pasar aftermarket mobil Indonesia diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan hingga $15 miliar dengan jumlah 20 juta mobil menjadi bagian pasar industri tersebut pada tahun 2025. Hal ini menjadi salah satu yang mendorong Martin Reyhan Suryohusodo, Joseph Alexander Ananto, dan Benny Sutedjo untuk memulai jaringan aftermarket otomotif terbesar di Asia Tenggara.

Otoklix didirikan pada tahun 2019, dengan misi untuk menjembatani kesenjangan antara pemilik kendaraan dan industri bengkel umum Indonesia yang terfragmentasi. Mentransformasi pengalaman perawatan kendaraan untuk konsumen dan memperlengkapi bengkel-bengkel dengan meningkatkan visibilitas mereka, penyediaan solusi bisnis melalui software, serta penghematan biaya pengadaan.

Co-founder Otoklix Martin Suryohusodo menyampaikan, “Kondisi industri aftermarket otomotif Indonesia yang cukup terfragmentasi memunculkan kesulitan bagi para konsumen karena kurangnya transparansi informasi. Di sisi yang sama, industri tersebut juga merupakan sebuah pasar berpotensi besar yang sering kali diremehkan. Belajar dari pasar Amerika Serikat, mobilitas bersama mampu meningkatkan pengeluaran industri aftermarket sebesar 150% dan hal ini menginspirasi kami untuk masa depan industri aftermarket otomotif Indonesia.”

Layanan Otoklix sendiri mencakup dua segmen pengguna. Untuk pemilik mobil, Otoklix telah mengembangkan aplikasi seluler yang memudahkan perawatan mobil. Pemilik mobil dapat memesan layanan di bengkel independen yang direkomendasikan di dekatnya dan menerima harga dan tingkat layanan standar. Pemilik mobil juga mendapatkan garansi untuk setiap transaksi di bengkel mitra Otoklix dan dapat melacak riwayat perbaikan dan pemeliharaan mereka di dalam aplikasi.

Selama kurang lebih satu tahun beroperasi, Otoklix telah memfasilitasi servis bagi 10 ribu mobil per bulan oleh lebih dari 100 mitra bengkel yang aktif. Pihaknya meyakini bahwa saat ini telah berada pada lintasan pertumbuhan untuk menjadi jaringan layanan aftermarket terbesar dan paling terpercaya di Indonesia, dengan 20 juta mobil yang akan menjadi bagian pasar aftermarket otomotif dalam lima tahun ke depan.

Dengan pendanaan yang didapat, Otoklix menargetkan 500 mitra bengkel yang tergabung serta melayani 100 ribu mobil per bulan, dan 75% bagian pendapatan dari total pengadaan barang dan suku cadang oleh bengkel-bengkel mitra pada Desember 2021.

Sebelumnya, ada tiga startup yang sudah lebih dulu menjajal program percepatan Surge batch sebelumnya dari Indonesia. Ketiganya adalah Storie, Chilibeli, dan Rukita.

Application Information Will Show Up Here
Previous Story

Genshin Impact Adalah Fenomena Industri Game Mobile di Tahun 2020

Perusahaan beauty-tech Social Bella meresmikan 10 gerai baru Sociolla Store yang tersebar di Jakarta, Tangerang, Bogor, Bandung, dan Surabaya.
Next Story

Sociolla Terus Optimalkan Konsep Omnichannel, Sembari Tambah Gerai Ritel Baru

Latest from Blog

Don't Miss