Dark
Light

[Review] Western Digital My Passport SSD 1 TB: Mungil namun Sangat Kencang Berkat NVMe

3 mins read
November 11, 2020

Western Digital saat ini sudah bukan lagi produsen hard disk drive saja. Semenjak mengakuisisi SanDisk, saat ini WD juga mengeluarkan produk-produk berbasis NAND flash. Namun, saat ini WD tidak mematikan merek SanDisk sehingga keduanya juga bersaing di pasaran. Seperti salah satu produk WD yang baru-baru ini diluncurkan untuk mengambil hati para konsumen dengan WD My Passport SSD.

WD My Passport SSD dengan kode WDBAGF0010BBL-WESN ini merupakan sebuah perangkat SSD eksternal yang menggunakan teknologi NVMe. Perangkat ini sendiri baru diluncurkan pada bulan September 2020 silam. Sebuah SSD eksternal tentu saja akan menambah kinerja dari sebuah pekerjaan yang dilakukan pada sebuah komputer. Hal yang sangat terasa tentu saja pada saat PC tersebut menggunakan HDD.

WD MyPassport SSD

Sebuah SSD tentu saja memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan sebuah HDD. Yang pertama (dan sering kali saya katakan pada artikel-artikel sebelumnya dan setelah ini) adalah ketahanannya terhadap guncangan yang bahkan ekstrim sekali pun. Anda bisa mengguncang-guncangkan SSD ini saat sedang digunakan dan tidak perlu takut kehilangan data.

Spesifikasi dari WD My Passport SSD yang saya dapatkan adalah sebagai berikut

Kapasitas 1TB
Interface USB 3.2 Gen 2×2
Tipe konektor USB-C dan USB-A adaptor
Dimensi 100 x 55.12 x 8.89 mm
Bobot 45.7 gram

Selain dengan 1 TB, Western Digital juga menjual My Passport SSD yang baru ini dengan kapasitas lainnya. Yang lebih murah dijual pada kapasitas 500 GB sedangkan yang paling mahal memiliki kapasitas 2 TB.

Unboxing

Hanya kabel USB-C ke USB-C dan adaptor USB-C ke USB-A saja yang ada pada paket penjualannya

WD MyPassport SSD - Unboxing

Desain

Sepertinya bentuk mungil saat ini sudah menjadi standar drive portabel dari Western Digital. Setelah WD GameDrive P50 dan SanDisk Extreme Pro yang memiliki ukuran kecil, My Passport SSD juga memiliki dimensi yang mirip. Hal ini tentu saja berkaitan dengan tipe SSD NVMe yang dipasang didalamnya. Dengan ukuran sebesar kartu kredit, tentunya sangat mudah dimasukkan ke dalam kantong baju atau celana.

WD MyPassport SSD - USB-C

WD My Passport SSD yang satu ini menggunakan body dengan bahan plastik polikarbonat. WD memang membuat lapisan plastiknya cukup tebal sehingga saat ditekan, badan dari perangkat ini tidak mudah masuk ke dalam. Namun, finishing dari SSD yang berwarna merah ini terasa licin di tangan, sehingga cukup mudah untuk selip dari tangan.

Seperti kebanyakan perangkat eksternal, bagian port USB-C yang ada pada WD My Passport SSD ini tidak tertutup. Semoga saja, pengguna perangkat ini tidak menjatuhkan minumannya saat perangkat ini sedang tertancap pada sebuah laptop. Kabel bawaannya sendiri memiliki interface USB-C ke USB-C. Untuk menancapkan ke USB-A, tinggal memasang adaptor yang ada pada paket penjualannya.

WD MyPassport SSD - Converter

Bobot yang dimiliki oleh WD My Passport SSD ini sangat ringan, hanya 45,7 gram saja. Perangkat ini memiliki dimensi 100 x 55.12 x 8.89 mm, yang membuatnya paling mungil yang pernah saya pegang hingga artikel ini dibuat. Kabel USB-C yang dimiliki juga cukup tebal sehingga tidak mudah tertekuk.

Pengujian

Mengetahui bahwa WD My Passport SSD ini menggunakan NVMe, saya sudah membayangkan betapa kencangnya dalam membaca dan menulis data. WD sendiri menjanjikan kecepatan hingga 1.050 MB/s pada SSD yang satu ini. Hal tersebut tentu saja akan tercapai jika kita menggunakan USB 3.2 Gen 2 atau 3.1 Gen 2. Jika tidak, maka kecepatan yang didapat pasti di bawah angka tersebut.

Saat ini saya melakukan pengujian pada WD My Passport SSD ini dengan menggunakan port USB 3.1 Gen 2. Di atas kertas, port USB ini memiliki bandwidth tinggi, yaitu 10 Gb/s. Kinerja yang didapat dengan menggunakan port USB yang satu ini tentu saja akan membuat WD My Passprot SSD akan berlari dengan kecepatan tinggi.

Untuk menguji perangkat yang satu ini, saya menggunakan laptop yang digunakan sehari-hari pada kantor DailySocial. Laptop ThinkPad A485 yang saya gunakan memiliki sebuah port USB-C dan USB 3.1 Gen 2 yang bisa membuat WD My Passport SSD ini bekerja pada kecepatan paling tingginya. Berikut adalah hasil pengujian dengan menggunakan software benchmark

Saat digunakan dalam jangka waktu yang lama, tentu saja panas akan timbul pada SSD yang satu ini. Hal tersebut memang berkaitan erat dengan penggunaan SSD NVMe yang memang menimbulkan panas yang cukup terasa. Namun saat dipegang, panas yang dihasilkan tidak terlalu mengganggu. Mungkin hal ini berkaitan dengan penggunaan bahan plastik polikarbonat tersebut.

Kinerja ini sudah sangat bagus dijadikan sebuah drive untuk menyimpan game. Selain itu, pengguna PC atau laptop yang masih memakai HDD dengan kecepatan yang tidak kencang bisa mendapatkan manfaat dari SSD ini. Saat pengujian berlangsung, saya menggunakan WD My Passport SSD ini sebagai drive ReadyBoost Windows 10. Hal ini tentu saja sangat membantu meningkatkan kinerja PC secara keseluruhan.

Satu hal yang pasti, saya melakukan instalasi game Valorant yang biasanya memakan waktu cukup lama untuk loading pada sebuah HDD di laptop. Dengan melakukan perpindahan dari HDD ke SSD, tentu saja waktu loading serta kinerja gaming akan menjadi lebih baik.

Verdict

Untuk seorang profesional dan gamer, menggunakan sebuah hard disk eksternal sepertinya bisa menghambat kerja mereka. Hal tersebut dikarenakan selain membutuhkan kapasitas, kecepatan transfer data juga sangat dibutuhkan. Oleh sebab itu, sebuah SSD yang mampu dibawa ke mana saja saat ini sudah diperlukan. Hal tersebut bisa dilakukan dengan menggunakan WD My Passport SSD.

WD MyPassport SSD - 02

Tak usah meragukan kinerja dari perangkat penyimpanan yang mungil ini. Dengan kecepatan di atas 900 MB/s, membuat SSD ini bisa digunakan untuk bermain game-game AAA serta melakukan rendering video secara langsung. Selain itu, SSD ini juga bisa meningkatkan kinerja perangkat yang masih menggunakan hard disk, seperti menggunakannya sebagai cache drive. 

Solusi WD pada SSD ini untuk keterbatasan dukungan port USB-C memang cukup unik. Dengan memberikan sebuah adaptor dan bukan kabel USB-A, memastikan bahwa bandwidth yang dibutuhkan tidak akan bottleneck pada kabelnya. Namun, adaptor seperti ini kerap hilang karena tidak memiliki tali penghubung dengan kabel utama.

Western Digital mematok harga yang cukup tinggi pada SSD yang satu ini. Anda bisa memiliki My Passport SSD dengan kapasitas 1 TB pada harga Rp. 2.999.000. Dengan harga tersebut, pengguna bisa mendapatkan sebuah drive eksternal berkapasitas besar dan memiliki kecepatan transfer data yang tinggi pula.

Sparks

  • Kinerja tinggi dengan NVMe
  • Menyediakan solusi dua port, USB-C dan USB-A
  • Tahan benturan
  • Ringan

Slacks

  • Harga yang cukup mahal untuk sebuah penyimpan 1 TB
  • Tanpa indikator LED
  • Adaptor USB-C ke USB-A mudah hilang

Dimas Galih W.

Tempat bertanya segala macam spesifikasi teknis, suka banget GCam, review gadget dan PC adalah koentji. Hampir 95% foto yang saya terbitkan menggunakan GCam.

Ekonomi Digital Indonesia 2020
Previous Story

Perkembangan Ekonomi Digital Indonesia Tahun 2020

Pengembangan di sektor environmental impact di Indonesia butuh waktu lama sehingga berisiko terhadap komersialisasi produk dan investasi
Next Story

Investor Tanggapi Kesenjangan Pendanaan Startup “Environmental Impact” di Indonesia

Latest from Blog

Don't Miss

Review Vivo V40 Lite 4G, Paling Murah Tetap Premium

Review Vivo V40 Lite 4G, Paling Murah Tetap Premium

Smartphone Vivo V40 Series terbaru yang masuk Indonesia ada tiga
Setup-Ngonten-Sennheiser-MKE-400-Mobile-Kit-9

Review Sennheiser MKE 400 Mobile Kit, Mikrofon Shotgun Sultan Tahan Lama

Saat ini, pilihan alat untuk membuat konten termasuk mikrofon sangat