Esports Integrity Commission (ESIC) baru saja mengumumkan keputusan mereka untuk menghukum 37 pelatih tim esports Counter-Strike: Global Offensive karena dianggap telah berbuat curang. Salah satu pelatih yang terkena hukuman dari ESIC adalah Alessandro “Apoka” Marcucci, pelatih tim CS:GO BOOM Esports.
Marcucci mendapatkan hukuman selama 5,4 bulan karena menggunakan bug pada game untuk mengetahui posisi musuh secara real-time. Menurut ESIC, Marcucci melakukan hal ini di 2 pertandingan penuh dan 4 ronde. Durasi hukuman yang dikenakan pada Marcucci telah dikurangi 85%. Dia mendapatkan keringanan karena dia mengakui apa yang dia lakukan dan membantu ESIC dalam investigasi.
Selama durasi hukuman, Marcucci tidak boleh masuk dalam server pertandingan atau ikut serta dalam pemilihan peta. Selain itu, dia juga dilarang berkomunikasi dengan anggota tim yang dia latih selama 15 menit sebelum dan sesudah pertandingan.
Our official statement regarding @ale_apoka pic.twitter.com/MCEPFol1kD
— BOOM Esports (@boomesportsid) September 30, 2020
Terkait hal ini, BOOM Esports menyatakan dukungannya pada Marcucci, yang mengaku tidak bersalah. Dia mengklaim, dia tidak ada di hadapan komputernya ketika dia dituduh memanfaatkan bug dalam game untuk mengetahui posisi musuh dalam 2 pertandingan penuh, menurut laporan HLTV.
“Kami percaya, Apoka tidak menggunakan bug ini secara sengaja untuk bisa menang,” tulis BOOM Esports dalam pernyataan resmi yang mereka rilis di Twitter. “Apoka sendiri sangat kooperatif selama investigasi ESIC. Dia juga sudah menjelaskan apa yang terjadi dari sudut pandangnya. Dia menjelaskan, dia tidak bisa memutuskan hubungan dengan server karena dia tidak sedang berada di dekat PC-nya.”
Lebih lanjut, BOOM berkata, “Meski kami kecewa dengan keputusan ESIC untuk menghukum Apoka, kami menghargai keputusan mereka dan akan menerima hukuman yang mereka tetapkan. Namun, kami ingin menyatakan dukungan kami pada Apoka dan kami memutuskan untuk tetap menjadikannya sebagai pelatih kami.”
BOOM bukan satu-satunya organisasi esports yang memutuskan untuk mempertahankan pelatih yang terkena hukuman dari ESIC. Beberapa organisasi besar juga melakukan hal yang sama. Misalnya, OG tetap mempertahankan pelatih Casper “ruggah” Due dan Furia juga mempertahankan pelatih mereka, Nicholas “guerri” Nogueira.