Jika membicarakan seputar ekosistem esports, satu yang mungkin tidak bisa kita pungkiri adalah posisi Tencent sebagai salah satu perusahaan adikuasa. Maka dari itu, perkembangan serta pandangan Tencent terhadap ekosistem esports terbilang jadi salah satu hal yang menarik untuk diikuti. Lewat acara Tencent Esports Global Summit yang digelar Agustus 2020 lalu, Tencent tak hanya membagikan soal pergerakan bisnis terbarunya di ekosistem esports, tetapi juga pandangannya terhadap perkembangan ekosistem esports.
Dalam acara konferensi tersebut, Mark Ren selaku COO Tencent Holdings menyampaikan soal tren esports di tahun 2020. Mark membuka dengan mengatakan bahwa esports kini sudah seperti menjadi bentuk olahraga baru yang digandrungi oleh masyarakat muda. “Esports merupakan bentuk kegiatan waktu senggang yang modern, dicintai oleh anak-anak muda, dan menjadi bahasa baru yang melampaui batas kebangsaan,” ucap Mark Ren.
Setelahnya Mark Ren lalu menjelaskan soal tren perkembangan esports sejauh ini. Mengutip dari Esports Observer, Mark mengatakan setidaknya ada 4 poin tren perkembangan esports di tahun 2020 ini. Pertama ia mengatakan soal hubungan antara olahraga dengan esports, yang kini menjadi semakin erat. Mark menyoroti soal liga seperti NBA, La Liga, atau Formula 1, yang juga menyajikan turnamen esports karena pandemi menghentikan aktivitas pertandingan olahraga tersebut.
Kedua ia mengatakan bahwa tren perkembangan esports kini sudah bergerak ke arah global. Sebagai contoh atas pernyataan tersebut, ia menggunakan esports PUBG Mobile yang diikuti oleh 169 negara dan kawasan. “Esports sudah berkembang di Tiongkok, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Kini tingkat partisipasi serta penerimaan esports juga meningkat pesat di Eropa, Amerika Latin, dan Asia Tenggara.” Tukas Mark Ren.
Ketiga ia mengatakan soal revolusi teknologi dan integrasinya dengan esports. Poin penting dalam hal ini adalah soal pembangunan infrastruktur teknologi koneksi 5G untuk komersil yang dilakukan oleh pemerintah Tiongkok. Internet dan esports jadi dua hal yang tidak bisa terpisahkan, terutama selama masa pandemi ini. Jika ada lebih banyak orang terkoneksi ke internet dengan teknologi konektivitas 5G, tentu diharapkan bisa semakin mendorong percepatan perkembangan ekosistem esports.
Dalam konferensi tersebut, Tencent juga menjalin kerja sama dengan perusahaan telko besar di Tiongkok yaitu China Unicorn, penyelenggara turnamen yaitu VSPN, dan Shanghai Juss Sports untuk membuat infrastruktur 5G Shanghai Eastern Sports Center. Infrastruktur tersebut ditargetkan dapat digunakan untuk Peacekeeper Elite Championship yang akan diadakan 13-15 November 2020 mendatang.
Terakhir, Mark menyoroti soal potensi esports sebagai ekonomi baru, dan posisinya sebagai energi besar yang dapat membantu memperbaiki ekonomi global yang terdampak cukup keras oleh pandemi. Ia menyebut soal kolaborasi co-branding antara Riot Games dengan Louis Vuitton, yang dikatakan berhasil menciptakan nilai komersil serta ekonomi yang sangat besar bagi ekosistem esports. Selain itu, ia juga menyebut soal turnamen Honor of King (AOV versi Tiongkok) yaitu King Pro League, yang memecahkan rekor viewership di platform live streaming lokal. Dua hal tersebut terbilang menjadi semacam bukti bagaimana potensi esports sebagai bentuk ekonomi baru di masa depan.
Esports terbilang menghadapi masa pandemi dengan posisi yang cukup unik. Pada satu sisi perkembangan esports hampir tak terganggu karena posisinya berada di atas atas ekosistem internet. Pada sisi lain, ada juga pihak-pihak dalam ekosistem esports yang mengalami kesulitan karena pandemi. Terlepas dari hal itu, saya sendiri cukup optimis dan setuju soal poin Mark Ren yang terakhir, yaitu potensi esports sebagai ekonomi baru di dunia global.