Situasi pandemi telah mengubah banyak aspek kehidupan masyarakat di tahun 2020. Perubahan berdampak pada berbagai lini kehidupan, termasuk juga kepada industri digital, yang di dalamnya termasuk industri esports. Industri ini mungkin ‘baik-baik’ saja karena ekosistem digital yang berdiri di atas jaringan internet. Namun demikian hal tersebut bukan berarti industri esports berjalan mulus tanpa tantangan selama pandemi.
Beberapa bagian ekosistem juga tetap mengalami kerugian karena situasi ini, membuat masa depan industri esports dan game di kala pandemi jadi dipertanyakan. Tetapi dari sisi lain, salah satu perusahaan peripheral gaming ternama, yaitu Razer, berhasil menghadapi situasi pandemi dengan cukup baik. Malahan Razer berhasil menerima pemasukan sebesar 447 juta dollar AS pada Q1 2020, yang merupakan peningkatan sebesar 25% dibanding dengan Q1 2019.
Mengutip dari The Esports Observer, David Tse, Global Esports Director dari Razer, menceritakan bagaimana perusahaan asal Amerika Serikat tersebut bisa bertahan dalam situasi berat ini. Ia mengatakan bahwa esports dan gaming secara online –yang membuat gamers jadi belanja lebih banyak perlengkapan gaming mumpuni– terbilang jadi salah satu alasan Razer bertahan dalam keadaan ini.
“Kami merasa beruntung sekali, karena gaming berdiri di atas platform elektronik, sehingga komunitas tidak memiliki kesulitan untuk beradaptasi dengan keadaan, dan mengubah cara bermain menjadi online saja.” David mengawali pembahasannya.
“Razer bisa dibilang menjadi salah satu garda terdepan atas perubahan tersebut lewat penyelenggaraan Razer Invitational SEA qualifiers secara online, sehingga para atlet esports bertanding secara aman sentosa dari rumah mereka masing-masing. Penonton esports selama ini tidak terlalu masalah soal offline atau online dalam hal penyajian turnamen, sehingga saya percaya komunitas esports tidak kesulitan beradaptasi dalam kehidupan normal baru yang mengutamakan interaksi online. Lewat keterlibatan sosok ternama seperti caster atau streamer ternama, saya percaya esports bisa terus berdiri di garda terdepan, yang mana keadaan ini juga akan memperkuat jumlah serta keterlibatan penonton secara online.”
David Tse lalu melanjutkan pembahasan dengan opininya soal bagaimana esports dan gaming yang justru akan berkembang semakin besar dan kuat pasca situasi pandemi. “Pada dasarnya, industri esports terbentuk dari pertumbuhan serta pola konsumsi para penontonnya. Dalam situasi pandemi kita melihat sendiri, bagaimana penonton esports beberapa game ternama seperti Dota 2 dan League of Legends, justru bertumbuh dan bertambah loyal. Saya juga percaya pola konsumsi penonton kasual ataupun enthusiast akan berubah lagi di masa depan, yang salah satunya didorong oleh kehadiran koneksi 5G. Saya berpendapat kehadiran 5G akan semakin memudahkan akses masyarakat terhadap gaming dan esports, sehingga nantinya akan ada lebih banyak lagi orang yang berpartisipasi ke dalamnya.”
Menarik melihat opini David Tse terhadap perkembangan ekosistem esports dan gaming. Satu yang tidak bisa dipungkiri mungkin adalah, akses masyarakat terhadap jaringan internet, dan devices untuk bermain game sebagai dua faktor penting dalam perkembangan ekosistem esports. Jadi jika di masa depan ada lebih banyak orang yang bisa akses internet, teknologi berkembang semakin canggih yang membuat jaringan internet semakin cepat, ada kemungkinan yang sangat besar bagi esports utnuk bertumbuh lebih cepat lagi.