Pada Juni lalu, Gojek melalui program akseleratornya Xcelerate mengumumkan 11 startup di batch keempat. Adalah Bartega yang menjadi salah satu startup terpilih untuk menerima pelatihan dari berbagai mentor terkait penyesuaian bisnis selama masa pandemi.
Bagi penikmat karya seni, nama Bartega mungkin tidak asing lagi. Bartega yang berdiri sejak 2017 awalnya dikenal sebagai penyelenggara berbagai kegiatan komunitas, seperti wine tasting dan workshop melukis di tiga kota utama, yakni Jakarta, Surabaya, dan Bali.
Bartega kini tak cuma mengadakan kelas atau workshop melukis saja, tetapi juga kelas lain, yaitu visual journaling dan merangkai bunga. Perusahaan yang digawangi oleh tiga founder ini juga memproduksi paint kit sendiri.
Selain itu, untuk menjangkau pasar yang lebih luas, Bartega menyediakan beragam konten online tutorial melalui YouTube dan Instagram. Saat ini, Bartega memiliki delapan orang tim dan 20 instruktur seni.
Selama masa pandemi Covid-19, Co-founder Bartega Nadia Daniella mengungkap bahwa situasi tersebut memaksa perusahaan untuk mengalihkan seluruh kegiatan yang tadinya offline menjadi online. Dari penyelenggaraan kegiatan workshop hingga penjualan paint kit kepada konsumennya.
Beberapa penyesuaian yang dilakukan adalah memasarkan paint kit melalui website resmi dan platform Tokopedia. Kemudian, penyelenggaraan kelas dilakukan melalui secara virtual dengan Zoom.
“Kami bersyukur [bisnis] kami tetap tumbuh di masa sulit ini. Dengan pivot seluruhnya ke online, kami dapat menjangkau lebih banyak orang di luar pulau Jawa dan Bali,” ungkap Nadia.
Sebetulnya, Bartega telah menyadari tren disrupsi digital, terutama bagi kalangan milenial. Untuk itu, perusahaan berupaya untuk mengandalkan teknologi digital pada setiap fase bisnisnya, mulai dari memproduksi karya seni via aplikasi, menghadirkan user journey yang seamless di website-nya, hingga mendistribusikan tiket acara melalui platform digital.
“Sebagai perusahaan, kami selalu digital-minded. Meskipun kami mengadakan event 100% offline, kami betul-betul berinvestasi di platform digital untuk memberikan pengalaman yang mudah bagi customer,” paparnya.
Sebagaimana diketahui, Gojek Xcelerate batch keempat sejak awal mengincar startup di bidang direct-to-consumer untuk menyesuaikan tantangan bisnis di masa pandemi. Peserta diberikan pelatihan, salah satunya untuk meminimalisasi kegagalan startup dalam mengembangkan produk/layanan dengan menerapkan teknik minimum viable product (MVP).
“Gojek Xcelerate sangat luar biasa karena setiap mentor memberikan materi dan gaya yang berbeda, mulai dari Digitaraya, Google, Gojek, dan UBS. Kami belajar banyak soal general leadership, cara membangun metrik yang tepat, dan cara menavigasi bisnis di ekosistem startup,” jelasnya.
Menjadi destinasi kreatif di Indonesia
Lebih lanjut, Nadia berujar bahwa pihaknya membawa misi untuk menjadi destinasi kreatif di Indonesia. Apalagi, kini Bartega telah memiliki basis komunitas yang kuat.
“Kami ingin membuktikan bahwa seni itu bernilai, demikian juga bagi orang-orang yang berkarir di dunia seni. Ada banyak seniman berbakat di Indonesia. Maka itu, misi kami adalah memperkenalkan seni ke berbagai kota dan menanamkan kebiasaan kreatif untuk mendorong industri kreatif,” paparnya.